4. Senyuman itu muncul kembali

3.3K 224 186
                                    

"Akhirnya senyuman itu muncul kembali setelah sekian lama menghilang, senyuman yang membuatku ikut bahagia dan tenang saat melihatnya."

~ Arga Pratama ~
















Ditempat lain, seseorang baru bangun dari pingsannya. Seorang gadis membuka matanya kaget, saat menyadari berada disebuah ruangan yang cukup mewah.

"Aku di mana ya? Bukannya tadi aku menuju ke panti asuhan "Kasih Bunda" ? Tapi kenapa ini malah di tempat yang super mewah kaya gini," kata Seseorang itu bingung mendapati dirinya ada di ruangan mewah.

Tiba-tiba ada yang membuka pintu ruangan itu, yang ternyata salah satu kamar yang ada di rumah mewah itu.

"Kamu udah bangun nak Aluna," kata seseorang yang baru masuk kepada gadis yang ternyata bernama Aluna.

Aluna kaget saat melihat seseorang yang dia kenal, yang umurnya seumuran dengan ayah dan ibunya.

"Om Wijaya? Kenapa aku bisa di sini ? Ini rumahnya siapa ya?" kata Aluna kaget melihat Wijaya yang membawa makanan untuknya.

"Kamu tenang dulu nak, om tadi nggak sengaja lihat kamu di pinggir jalan pingsan jadi om bawa kamu kesini, dan kamu ternyata terluka," kata Wijaya.

Aluna merasakan sakit di bagian lengannya, karena terkena batu di pinggir jalan ketika dia berusaha menghindar dari mobil yang akan menabraknya, saat dia akan pergi ke panti asuhan.

"Makasih om udah nolongin Aluna, tadi Aluna mau ditabrak oleh sebuah mobil yang Aluna nggak tahu siapa pengemudinya, tiba-tiba mobil itu melaju kencang menuju Aluna. Saya terserempet jauh dari jalan dan pingsan, sekali lagi Saya berterima kasih ke om Wijaya," kata Aluna.

Wijaya mendekati Aluna, ia duduk di samping Aluna yang masih berada di ranjang kamar itu.

"Iya sama-sama, sebenarnya kamu tadi mau kemana? Bukannya kamu lagi dicari banyak orang? Kamu bikin cemas dan khawatir banyak orang, nak." Wijaya mengelus kepala Aluna sebagai tanda sayang.

Aluna tersenyum, ke arah Wijaya yang nampak khawatir melihat keadaan Aluna yang terluka.

"Niatnya tadi om mau ke rumah sakit , tapi om bingung kenapa om malah nemuin kamu di pinggir jalan, terus yang di rumah sakit itu siapa?" tanya Wijaya.

"Om sebenarnya Aluna emang habis dari rumah sakit, tapi Aluna habis nungguin saudari kembar Aluna. Dan niatnya tadi Aluna mau ke panti asuhan buat pura-pura jadi saudari kembar Aluna itu om. Aluna sengaja menukar jati diri Aluna sama dia, karena Aluna pengen saudari Aluna itu hidup bahagia sama keluarga Aluna yang di Jakarta." Aluna menjelaskan semuanya kepada Wijaya yang sudah ia anggap sudah seperti keluarganya.

Wijaya tersenyum kagum kepada Aluna, yang mau menukar kebahagiaannya dengan Saudari kembarnya.

"Memang kenapa kamu mau tukeran tempat sama saudari kembar kamu?" Tanya Wijaya.

"Karena Kak Alana di Bandung selalu mendapat siksaan dari orang tua angkatnya beserta saudari angkatnya om, selain itu Kak Alana juga di sekolahnya selalu dibully oleh saudari angkat dan teman-temannya," kata Aluna.

Wijaya terdiam sejenak, lalu tanpa diduga memeluk Aluna erat, entah apa yang membuat Wijaya memeluk Aluna.

"Om, Aluna pengen kasih pelajaran ke orang-orang yang telah menyakiti Kak Alana tapi secara diam-diam," kata Aluna.

"Om setuju sama ide kamu, mulai sekarang kamu boleh tinggal di rumah om ini selama kamu di Bandung. Anggap aja seperti rumah kamu sendiri ya Lun," kata Wijaya.

"Makasih Om, Om selalu bisa bikin Aluna senang dan selalu kasih yang terbaik buat Aluna. Dari dulu sampai sekarang nggak pernah berhenti kasih hal yang bikin Aluna bahagia," kata Aluna.

***

Setelah membayar semua administrasi rumah sakit Aluna, Arga dan Wulan membawa gadis itu untuk pulang ke rumah mereka yang ada di Jakarta. Aluna masih bingung dan asing dengan Wulan dan Arga. Arga yang melihat Aluna seperti orang linglung justru tersenyum ke arah Aluna yang biasanya sangat jutek bisa juga diam.

"Woi, ngomong dong Dek? Biasanya loe yang paling rame kalau lagi di jalan kaya gini. " Arga menoyor kepala Aluna yang masih diperban. Arga mendapat jitakan dari mamanya karena mengganggu Aluna yang masih sakit dan Amnesia.

Aluna tersenyum melihat Arga yang meringis kesakitan akibat jitakan mamanya, Arga sekarang tersenyum menyadari Aluna mulai tersenyum setelah kecelakaan yang dialaminya.

Akhirnya senyuman itu muncul kembali setelah sekian lama menghilang, senyuman yang membuatku ikut bahagia dan tenang saat melihatnya. Batin Arga.

Dua jam perjalanan Bandung – Jakarta. akhirnya Aluna, Arga dan mama Wulan sampai di rumah mereka.

"Ini rumah Kita, kamu pasti lupa ya dek kalau ini rumah kita. Kak Arga bakalan bantuin kamu buat mengingat semuanya lagi, Selamat datang kembali Aluna jutek," kata Arga.

Aluna tersenyum ke arah Arga dan Wulan bergantian, lalu mereka masuk ke rumah. Aluna langsung ke kamarnya, ruang favorit Aluna sebelum hilang ingatan. Gadis itu memperhatikan foto-foto yang mukanya sangat mirip dengannya, namun kenapa Aluna tidak bisa ingat kalau dia pernah berfoto dan berada di rumah ini, Apa karena dia amnesia seperti yang Arga bilang di rumah sakit kepadanya.

"Itu foto kamu sama Kak Arga, yang itu foto kamu sama sahabat-sahabat kamu Adara dan Bella ketika kamu baru masuk SMA." Arga menjelaskan semuanya kepada Aluna.

Aluna hanya diam sambil memperhatikan foto-foto itu, foto Aluna dengan rambut curlynya sewaktu memakai seragam sekolahnya.

Aluna duduk diranjangnya, sambil terus memandangi foto-foto itu. Lalu Arga keluar dari kamar Aluna.

"Oh jadi nama aku Aluna, aku punya Kakak namanya Arga. Dia sangat baik kepadaku, tapi kenapa aku ngga bisa ingat masa lalu aku?" Gerutu Aluna lalu berbaring di ranjang kesayangannya.

***

Keesokan harinya, saat Aluna sudah boleh masuk sekolah lagi seperti biasa, karena dia masih belum sepenuhnya sembuh dan hilang ingatan. Dia ikut berangkat satu mobil dengan Arga, berbeda dengan biasanya sebelum dia amnesia yang selalu menaiki busway.

Aluna turun dari mobil Arga dengan wajah yang nampak bingung sambil memperhatikan sekolahnya.

"Ini sekolah aku Kak?" Tanya Aluna menghadap Arga yang nampak setia mendampinginya.

"Iya dek, Kakak harap kamu secepatnya bisa ingat semuanya." Arga di samping gadis itu yang masih diam memperhatikan semua yang ada di sekolahnya.

Arga dengan setia mendampingi Aluna menuju kelas Aluna, namun tiba-tiba ada seseorang berjalan mendekati Aluna. Aluna menoleh ke arah suara kaki melangkah itu, dia bingung siapa orang yang sedang berjalan ke arahnya itu.

"Itu siapa Kak?" Tanya Aluna.

Namun sebelum Arga menjawab pertanyaan Aluna, tiba-tiba seseorang itu langsung memeluk Aluna dengan erat. Membuat gadis itu kaget bukan main menerima pelukan itu secara tiba-tiba, Arga kaget dan terdiam melihat kejadian itu.






Bersambung...






Yeay... aku bisa next story ini lagi.. ada yang kangen sama story ini ngga???

yuk baca, vote sama coment yaa.. gimana ceritanya makin gaje yaa..

ditunggu kritik dan sarannya juga yaa..

24012018

Takdirku ( Completed ) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora