36. Aluna Kembali

1.8K 120 136
                                    

Dia wajahnya sangat mirip denganku, namun dia sangat berbeda sifatnya denganku.

~ Aluna Anastasya ~

Wulan yang awalnya terdiam, karena kaget melihat orang yang baru saja dia lihat. Dia langsung memeluk orang itu dengan erat, rasa kaget berganti dengan pelukan hangat.

"Aluna? Ini benar kamu, sayang? Mama kangen banget sama kamu," Wulan memeluk orang itu yang ternyata Aluna yang semua orang mengiranya sudah meninggal.

Aluna hanya bisa diam, air matanya keluar saat mendapati Mamanya memeluknya sangat erat seperti tak mau melepasnya. Dia tahu, sejak pertama kali dia bertemu dengan Mamanya itu. Dia membalas pelukan Mamanya yang dengan perasaan bahagia karena sudah lama tidak bertemu dengannya.

"Iya,Ma. Ini Aluna, maaf selama ini buat Mama sama Kak Arga khawatir. Tapi, Aluna nggak bermaksud menghilang, karena di sini udah ada Kak Alana kan sebagai pengganti aku," Aluna menatap Mamanya yang sangat merindukannya itu.

Wulan menatap anaknya itu, dia tak menyangka bila anaknya tega menukar posisinya dengan saudari kembarnya. Walaupun itu tindakan yang baik, namun tetap saja itu bukan cara yang baik membohongi semua orang.

"Dasar anak nakal, kamu udah bikin Mama, Kak Arga sama Alana khawatir. Kemarin kata Alana, kamu sudah meninggal. Kenapa sekarang kamu bisa berada di sini, keadaan kamu baik-baik saja kan sayang?" Wulan meneliti tubuh Aluna dari atas sampai bawah yang ternyata tak ada luka sedikitpun.

Aluna tersenyum memerhatikan Wulan yang sangat perhatian kepadanya, dia dulu tak pernah mau peka terhadap perlakuan Mamanya itu. Namun, semenjak dia melakukan misinya dia merasa perlakuan Mamanya sangat dia rindukan, bahkan dia sadar Mamanya memberi perhatian ekstra karena menyayanginya.

"Aku baik-baik aja kok, Mah. Mama bisa lihat kan, Aku sehat bahkan sekarang Aluna bisa pulang ketemu Mama kan." Aluna tersenyum memberi pengertian kepada Wulan yang mengkhawatirkannya.

Sekarang Wulan dan Aluna sudah duduk manis di sofa, tanpa diduga tiba-tiba Alana yang baru saja keluar dari kamarnya kaget melihat kehadiran Aluna yang sudah di depan matanya.

"Aluna?" kata Alana kaget saat melihat Aluna.

Aluna juga menatap Alana, dia tersenyum bisa melihat saudari kembarnya itu dalam keadaan baik-baik saja. Dia tahu, Alana akan aman bila berada di situ karena Mamanya pasti akan menyayangi Alana.

Alana langsung memeluk Aluna – adik kembarnya yang telah berpisah lama dengannya, dia tak menyangka bisa bertemu dengan Aluna lagi, karena kemarin baru saja dia mendengar tentang berita meninggalnya saudari kembarnya itu.

"Maafin aku Lun, kenapa kamu malah menghilang dan membuatku menjadi dirimu?" tanya Alana menatap Aluna.

Aluna tersenyum kepada Alana yang ternyata seperti yang dia duga, tetap baik dan lembut sama seperti waktu mereka kecil.

"Kak Alana nggak usah merasa bersalah, aku sengaja menghilang. Sebenarnya aku nggak menghilang kok Kak, aku selalu mengawasi Kakak saat menjadi aku," kata Aluna tersenyum menatap Alana yang wajahnya sangat mirip dengannya.

Aluna tak menyangka, bisa menatap wajah Alana saat dia kembali. Awalnya dia tak berniat kembali, namun dia sudah menemukan beberapa bukti tentang siapa yang dia curigai menjadi penerornya.

Mereka akhirnya mengobrol bersama, Aluna memutuskan untuk kembali tinggal bersama Wulan.

"Mah, aku boleh tinggal di sini lagi kan? Oh ya selama ini aku aman kok, aku tinggal sama om Wijaya teman kerja papah, Mama pasti ingat kan?" kata Aluna.

Takdirku ( Completed ) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora