{24}🌺Faiz

1.8K 206 81
                                    

"Maaf nak Hasna, ini semua diluar dugaan dan rencana kami semua. Tapi melihat Nak Hasna sepertinya sudah siap untuk menikah, ya kami langsung memutuskan untuk melamar Nak Hasna hari ini juga," jelas Buya Yusuf dengan lancar.

Tadi satu jam yang lau, selepas perginya Hasna dari ruang tamu, keadaan sempat hening beberapa menit.
Namun detik itu juga Syafiq mengungkapkan dan meutarakan perasaanya terhadap Hasna kepada keluarga. Buya Yusuf pun langsung mensetujui niat baik Syafiq. Walau kesannya sedikit tergesa, Ummi Maryam pun ikut berinisiatif menelpon dua khodimah, teman akrab Hasna dan Syafiq untuk menyaksikan acara lamaran ini. Selepas itu barulah Syafiq menyusul Hasna ke taman belakang dan meminta maaf.

Kejutan yang luar biasa. Tak disangka dan tak terduga fikir Hasna. Batinnya ia beranjak menuju taman hanya beberapa menit. Namun dugaannya salah. Hampir satu jam menggeurutu tidak jelas membuatnya tertinggal berita baik. Saat ini jangan ditanya bagaimana perasaan Hasna. Rasanya campur aduk. Gugup, bahagia, pun kesal juga ia rasakan karena plot twist yang sungguh tak terduga.

Syafiq tersenyum tipis di balik pandangannya yang menunduk. Bak orang yang baru merasakan jatuh cinta. Ya, bisa jadi Syafiq tengah merasakan manisnya cinta yang membuatnya untuk meminang Hasna detik itu pula. Ia takut kehilangan seperti kemarin. Sama halnya dengan Hasna yang mengatakan siap untuk dipinang tapi malah menghilang tatkala dipinang. Syafiq tak ingin hal itu terjadi. Mengingat Syabila sedikit membuat Syafiq merasa sedih. Tapi ia hiraukan. Di depan matanya ada Hasna, calon istrinya. Ia harus lebih bersyukur lagi setidaknya kali ini Allah mengizinkan Syafiq menemukan tulang rusuknya.

"Kalo boleh tau Nak Syafiq, apa yang membuat antum memilih anak kami Hasna?" Tanya Ummi Hasna yang membuat Syafiq sedikit terkejut.

Semua mata pun memandang ke arah Syafiq, pun begitu dengan Hasna yang gugup menanti jawaban Syafiq yang masih diam membisu.

"Tak ada alasan yang tepat untuk saya memilih Hasna, Ummi. Yang jelas saya mungkin tertarik dengan Hasna sejak pandangan pertama," jawab Syafiq dengan sedikit lambat.

Pipi Hasna makin memerah dibuatnya. Ia hanya bisa menunduk menahan malu menyembunyikan semburat kemerahan di wajahnya. Ummi Hasna pun ikut senang melihat Hasna putri cantiknya terlihat bahagia. Walau ada perasaan sedih yang tak bisa dijelaskan oleh Ummi.

"MasyaAllah. Ummi percaya dengan kamu Syafiq. Ummi cuma minta satu, tolong ketika kalian menikah nanti, jangan pernah tinggalkan Hasna sesulit apapun keadaan. Kamu tau Syafiq, Ummi banyak melewatkan banyak hal bersama Hasna. Dan tak terasa, Hasna sudah ingin menikah. Jujur sedih sekali rasanya, tapi ya tidak papa, demi kebahagian kalian. InsyaAllah ummi ikhlas dan ridho."

Syafiq berangguk mantap mengiyakan perkataan Ummi. Lagi-lagi Ummi Hasna mencoba meyakinkan dirinya dengan sepenuh hati. Semuanya akan baik-baik saja. Melihat putri cantiknya tersenyum lebar, sudah lebih dari cukup untuk kebahagiaan keduanya.

Di tengah-tengah kebahagiaan, tak dipungkiri ada satu hati yang merasa terluka. Ia hanya diam menunduk dan mencoba ikhlas. Awalnya Ummi Maryam tidak ingin mengajak putra bungsunya. Tepat sekali tatkala Ummi Maryam menelpon Hafiz, Raffi sedang berada di kantor berbincang ria bersama para Ustaz, maklum Raffi orangnya sangat humble selain itu juga anak kesayangan para Ustaz, tak jarang ia main di kantor bercerita ria bersama mereka.

Mendengar percakapan Hafiz dan Ummi pun, Raffi berinisiatif menawarkan diri untuk ikut ke rumah Hasna. Hafiz tentu tau, apa yang tengah terjadi di antara mereka. Awalnya Hafiz melarang. Namun Raffi meyakinkan Hafiz, jika semuanya akan baik-baik saja. Ya, memang tidak ada dusta jika zohirnya ia memang sedang baik-baik saja. Tapi bathinnya, sungguh Raffi merasakan pedihnya lebih pedih dari tangan yang terluka ditaburkan segenggam garam. Sakit, perih, tapi ia tetap tersenyum. Sesekali Hafiz melihat ke arah Raffi. Pria itu benar-benar hebat.

Habislah sudah kisah cinta dalam diam yang ia tanam sejak 8tahun yang lalu, bahkan sebelum Gadis itu menginjakkan kakinya berada di pondok Al-ikhlas. Pertemuan yang lebih awal dibanding Syafiq sempat membuat Raffi yakin, jika Hasna lah yang kelak Allah utuskan untuk bersamanya.

8tahun yang lalu, Pria kecil yang tengah sibuk bersama Al-Quran yang berada digenggamannya melihat di balik kaca mobil ada gadis kecil berbaju seragam sekolah dasar menangis di depan gang, pria kecil itu pun menyuruh  almarhum pak Udin, untuk berhenti dan menawarkan gadis itu pulang bersamanya. Ingat sekali, awalnya gadis kecil itu menolak tapi pria kecil itu yang sudah merasa iba, tetap membujuk dan menguatkan gadis itu dengan mengenggam erat tangannya.

"Jangan takut. Pulang sama aku dan pak udin. Sudah jangan menangis. Kamu cengeng!" Pekik pria kecil itu.

"Aku tidak cengeng! Aku takut!!" Teriak gadis itu sekali lagi.

"Iya, iya kamu tidak cengeng. Kalo begitu berhenti menangis. Aku akan mengantarkan kamu pulang. Tenang saja."

Gadis itu sempat terdiam dan ia pun tersenyum manis ke arahnya

"Namaku Hasna Amelia Putri."

"Faiz," balas pria kecil itu dengan nada yang sedikit cuek.

Hasna pun ikut bersama pria kecil itu dan pak Udin, sebelumnya pak Udin berinsiatif kembali ke sekolah Hasna yang tak jauh dari gang tempat Hasna menangis, selepas itu pak Udin meminta keterangan alamat Hasna kepada dewan guru yang bersangkutan. Barulah, mereka mengantarkan Hasna dengan keadaan selamat.

"Faiz. Terimakasih. Semoga kita kembali bertemu. Hasna sayang Faiz..."

Pria kecil bernama Faiz itu pun tersenyum lebar dan mengangguk malu. Ia pun ikut mengaminkan perkataan Hasna. Semoga ia kembali bertemu di kemudian hari.

Dan benar saja, Allah qobulkan dua tahun kemudian Hasna memutuskan melanjutkan pendidikannya di pondok Pesantren Al-ikhlas. Faiz yang tengah berdiri di depan gerbang melihat dengan jelas kehadiran Hasna. Ia gembira, sempat menegur tapi gadis bernama Hasna itu hanya diam tak merespond. Faiz masih ingat dan tak pernah lupa. Tapi Hasna lah yang melupakan sosok Faiz yakni Muhammad Raffi Faizurrahman.

Tapi saat itu Raffi tak pernah mempermasalahkan. Yang ia yakini, walau cintanya saat itu bagaikan cinta monyet, tapi ia bersyukur Allah qobulkan dengan kembali hadirnya Hasna di hidupnya. Dan semakin hari ia pun semakin mencintai Hasna dan dengan yakin ia meyakini jika Hasnalah benar-benar jodohnya. Tapi hari ini, Raffi sadar, jika Hasna hanya sekedar hadir, bukan singgah apalagi menetap mememberi warna indah di kelanjutan hidupnya. Ya, Raffi ikhlas.

Yuhu update lagi nih...
Maaaf ya penulisan dan kalimatnya masih kurang rapi. Semoga sukaa💝🥺
Flashback dlu dehh, sama kisahnya Raffi sebelum lanjut part uwu Syafiq Hasna hihiii...
Makasih buat kalian yang sudah stay dan tetap menunnggu cerita ini🤍🤍🤍
Allah yubarik lakum🤲🏻
Tanpa kalian aku gak mungkin lanjutinn cerita aneh ini😭🤍

With love
Afifahhanafi

16november2020

Segenggam Harapan Cinta (Pesantren) Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu