Ch.6

10.5K 822 2
                                    

Nara Pov

Aku mengerjapkan mata pelan², rasanya badanku sedikit enakan karena semalam langsung tidur.

Kulirik sebelahku, yep Yoongi tidur sangat pulas saking pulasnya dia tidak sadar kalau aku memandanginya.

Ia begitu damai dalam tidurnya dan aku sangat suka saat dia begini.

"Aku suka Yoongi yg damai seperti ini.." gumamku lalu mengelus pelan pipinya.

Ish apa sih yg kupikirin, cepat² aku bangun lebih dulu sebelum dia membuka mata.

Karena kalau Yoongi sudah membuka mata, dipastikan dia akan berbuat aneh² padaku.

Aku langsung mandi dan berganti pakaian setelah itu pergi kuliah.

Masa bodoh lah dengan Yoongi.

Author Pov

Gadis berambut pirang itu buru² memungut pakaiannya yg berserakan dilantai.

Semalam ia mendapat panggilan dari pria yg menjadikannya simpanan sehingga dirinya harus bergegas memenuhi panggilan itu.

Setelah berpakaian ia meraih 5 tumpuk uang yg sudah disediakan diatas nakas tempat tidur lalu bergegas ke pintu meninggalkan pria tua yg kini berbaring diatas kasur.

"Aku masih membutuhkanmu malam ini Helena." ucap pria itu hingga membuat Helena menghentikan langkah.

"Boleh, asal kau membayarku 2x lipat Daddy.." balas Helena dengan nada menggoda.

"Jangankan 2x, 5x pun akan kuberikan asal kau melayaniku semalaman."

Helena hanya tersenyum kecil lalu bergegas melanjutkan langkahnya.

"Sepertinya aku mulai menyukai hidupku." Gumam Helena.

----

Nara mencebikkan bibir ketika Helena datang terlambat, gadis bule itu bahkan lupa memasang 2 kancing kemejanya.

"Ya! Helena rapikan bajumu." Tegur Nara

"Iya iya kurapiin nih." Helena mengancingkan bajunya setelah mendengar teguran Nara.

"Kau kemana? Kenapa kemarin kau tidak hadir dipernikahanku?"

Helena terdiam sejenak ketika mendengar pertanyaan Nara.

"Maaf, aku ada urusan penting kemarin." Jawab Helena seadanya.

Nara hanya menghela nafas mendengarnya.

Senyap, keduanya tak berkata apapun lagi dan hanya duduk agak berjauhan.

"Umm Helena.."

"Aku ke kelas dulu ya Nara"

Nara hanya mengangguk pelan dan menatap punggung Helena yg semakin jauh dari pandangannya.

"Ada apa dengannya?" Gumam Nara khawatir.

"Sayang, disini kau rupanya." Nara berbalik ketika mendengar suara Yoongi. Dan benar saja lelaki itu kini berdiri dibelakangnya.

"Yo-- Yoongi??"

Nara menatap bingung ke arah suaminya itu, karena Yoongi memakai Tuxedo hitam persis seperti yg dipakai kemarin saat menikah.

"Kamu mau ke kampus atau kemana sih? Malah pakai tuxedo segala, kamu belum mandi ya terus langsung ke kampus?" Tanya Nara heran.

"Sebenarnya suamimu ini tak akan kuliah lagi, karena aku akan menggantikan posisi ayah. Jadi kau jangan melirik pria lain dikampus atau aku akan menghukummu." Ucap Yoongi sambil menyeringai.

"I-- iya iya ga akan kok.." Nara menunduk takut ketika melihat ekspresi Yoongi.

"Nah good, itu baru istriku."

"Presdir Min, kita harus bergegas." Panggil pria berjas hitam lengkap dengan kacamatanya.

"Aku berangkat dulu, mungkin akan pulang agak malam. Baik² dikampus Nara" ucap Yoongi sebelum pergi.

"Hhh akhirnya bisa menjauh dari dia." Nara menghela nafas lega.

Yoongi Pov

Sialan, baru hari pertama menjadi presdir sudah membuatku muak setengah mati. Bagaimana bisa pekerjaan sampai sebanyak ini?

Yep hampir seharian aku duduk disini, kalau bukan karena menafkahi Nara dan menjalankan bisnis keluarga aku lebih baik memilih tidur.

"Yo Hyung, sumpek?" Tanya Jimin, ya Park Jimin adalah asisten pribadiku.

"Begitulah."

"Kuy, ke bar sebentar Hoseok sudah menunggu disana."

"Memangnya bisa?" Tanyaku menaikkan satu alis.

"Tentu saja, pekerjaanmu sudah selesai dan kau free." Ucap Jimin sambil memeriksa jadwalku.

"Hm baiklah, aku ikut tp jangan lama² karena istriku menunggu."

----

Aku sangat tidak suka suasana bar yg ramai begini, ditambah para wanita berpakaian minim yg menari dengan liar.

Kalau bukan karena Hoseok dan Jimin aku tak akan kemari.

"Hyung ayolah bersenang senang." Ajak Hoseok.

Aku tak memperdulikan itu dan memilih duduk dikursi depan bertender.

Mataku menangkap sosok yg tak asing dan aku menaikkan satu alis ketika melihatnya.

"Bukankah gadis pirang itu sahabat Nara?" Gumamku.

Ah ya Helena, gadis itu kini bercumbu dengan pria tak dikenal bahkan pria itu menggerayangi tubuhnya.

Setelah dia melepaskan tautannya dari pria itu, dia menatap ke arahku dengan ekspresi terkejut.

Tak lama setelah itu dia melangkah ke arahku.

"Min Yoongi?"

"Hm?"

"Wah kau akhirnya tau apa pekerjaanku ya? Apa kau akan mengadukannya pada Nara?"

"Untuk apa? Bukan urusanku." Balasku dingin.

Sepertinya dia sedikit tertegun dengan reaksiku.

"Lupakanhlah, aku hanya ingin menyarankan agar kau cari pekerjaan lain daripada menjual tubuhmu." Ucapku datar lalu berbalik menghindarinya.

"Ck! Pulang saja Nara lebih menarik daripada disini."

TBC

My Bad Husband ✔Where stories live. Discover now