Ch.12

8.5K 665 19
                                    

Esoknya Nara sudah lebih baik, pagi ini ia memasak makanan kesukaan Yoongi, meski belum sepenuhnya pandai memotong daging ia tetap berusaha meski tangannya terluka.

"Huuft akhirnya selesai."

Ia menatap tangan kirinya sambil mengerucutkan bibir.

"Oke aku masih buruk dalam hal memotong daging."

Nara menoleh tiba² Yoongi sudah dibelakangnya.

"Yak! Min Yoongi! Bisakah kau jangan mengagetiku huh? Kau mau istrimu mati muda gara² kaget?" Omel Nara sambil berkacak pinggang.

"Kau menggemaskan sekali, aku jadi ingin menggigitmu." Balas Yoongi lalu mengecup singkat pipi Nara.

"Ihh jangan gigit!" Nara melengkungkan bibirnya kebawah karena Yoongi benar² menggigit pelan pipinya saat mengecup tadi.

"Maaf maaf, waah kau memasak semua ini?" Mata Yoongi berbinar ketika semua makanan kesukaannya tertata rapi dimeja makan.

"Tentu saja, makan yg banyak ya." Nara tersenyum bangga.

Yoongi Pov

Sepertinya mood Nara sudah lebih baik, tapi tetap saja aku masih merasa bersalah. Ini semua gara² Helena gadis sialan itu benar² membuatku geram.

Tapi aku bersyukur Nara percaya padaku.

"Yoongi duduklah dan makan makananmu astaga malah bengong." Perintah Nara.

Aku mengangguk kikuk dan mengikuti perkataan Nara.

"Ini hari minggu, jadi kau bisa tidur sepuasnya Yoongi Istirahatlah kau pasti lelah sekali." Tambah Nara

"Aku mau tidur asal bersamamu."

Nara memicingkan matanya saat mendengar perkataanku.

"Tidak tidak nanti kau minta yg aneh². Kau pikir aku tidak tau dengan pikiran mesummu huh? Ini saja masih sedikit ngilu!" Protes Nara dan aku hanya terkekeh pelan.

Sesakit itukah? Emang sih waktu itu rasanya sempit sekali dan aku tidak menepati ucapanku untuk pelan².

"Kau tidak makan?" Tanyaku saat Nara hanya duduk disebelah.

"Aku sudah makan kok."

"Yasudah."

Nara Pov

Yoongi makan dengan tenang dan itu sudah membuatku senang. Ada rasa sedih saat melihat lingkaran hitam dibawah matanya, dia pasti lelah karena pekerjaan kantor.

Kebiasaan kalau aku duduk disebelahnya dia pasti akan makan belepotan hingga aku harus mengelap sudut bibirnya.

"Ish makannya kok kayak anak kecil sih."

Yoongi hanya nyengir hingga matanya hampir terpejam, imut sekali suamiku ini.

"Sayang, nanti malam ikut ya ada acara lelang perhiasan dikantor ayah."

"Eeh malam ini?" Kagetku.

Yoongi mengangguk lalu kembali memakan makanannya.

"Umm baiklah."

Author Pov

Malam tiba, Yoongi dan Nara juga tiba di acara lelang perhiasan itu.

"Lah katanya dikantor ayah kok malah disini?" Tanya Nara bingung karena Yoongi membawanya ke hotel bintang lima.

"Lupa ngejelasin lebih detail sayang, ini acaranya akan berlangsung cukup lama jadi kita menginap disini malam ini."

"Memangnya bisa?" Tambah Nara.

"Bisa lah, ini kan hotel milik ayah."

Nara hanya ber O ria dengan jawaban Yoongi.

Banyak perhiasan mewah dan elegant yg dipajang disana, sungguh menarik perhatian Nara untuk dipandang.

"Kau mau itu?" Tanya Yoongi saat melihat istrinya tak henti menatap satu set perhiasan dengan hiasan batu berlian yg berkilau.

"Ah tidak kok aku hanya melihat saja."

"Kalau kau mau aku akan membelikannya untukmu."

"Tidak Yoongi, ini terlalu mahal sebaiknya simpan uangmu untuk masa depan kita." Jelas Nara lalu berpindah tempat.

Bukan Yoongi namanya kalau tidak keras kepala, ia tetap membeli perhiasan itu untuk Nara.

"Ya! Kau ini keras kepala ya!" Nara memukul pelan lengan Yoongi ketika membawa satu set perhiasan itu ke arahnya.

"Ini sebagai hadiah karena kamu telah mencintaiku Nara."

Nara menutup wajahnya yg memerah, bisa²nya Yoongi berkata begitu didepan banyak orang.

Bahkan mereka berdua kini jadi pusat perhatian dan banyak yg merasa iri dengan perhatian Yoongi kepada Nara.

"Kau membuatku malu Min Yoongi.." gumam Nara, kemudian Yoongi memeluk Nara.

"Malu? Kenapa harus malu, aku bersungguh sungguh dengan ucapanku sayang."

"Ya Hentikan!" Nara menyembunyikan wajahnya didada Yoongi.

Nara Pov

Yoongi memakaikan kalung dan cincin yg kulihat tadi, masih tak percaya dan juga sebal karena dia tidak mendengarkan ucapanku.

"Kau ini benar² ya Yoongi."

Lagi² dia hanya terkekeh kalau kutegur, dia berjongkok didepanku dan memegang kedua tanganku.

"Kau menginginkannya kan? Aku kabulkan Nara."

"Tapi ini terlalu mahal Yoongi."

"Kau tidak usah permasalahkan itu Nara astaga."

"Tap--"

Belum selesai aku berbicara dia sudah menciumku, ia melepaskan ciumannya dan memelukku.

"Aku mencintaimu Min Nara.."

"Aku juga Min Yoongi.."

Aku mengecup dagunya sekilas dan menikmati pelukan hangat Yoongi.

Aku ingin seperti ini...

Selalu..


My Bad Husband ✔जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें