End Of Journey

1K 106 4
                                    

Kakek Kim seperti mendapat serangan jantung ketika cucu perempuan kesayangannya mengutarakan hal mengerikan. 330km/jam? Sepertinya menghancurkan mobil Jaehwan perlu dilakukan untuk melindungi Seokjin.

"Seokjin sayang, kakek tahu kau marah-"

"Marah?!" tawa meremehkan Seokjin keluarkan.

Brak!

Wanita itu memukul meja makan dengan begitu keras. Kaca yang berada dilapisan teratas meja makan kayu yang Seokjin pukul pecah, sebagian besar menancap dengan mengerikan di kedua telapak tangan cantik Seokjin.

"Seokjin! Ayo ke rumah sakit sekarang." kakek Kim berdiri. "Itu bukan prioritasku sekarang kek. Jaehwan, antar aku sekarang!"

Seolah tidak dianugerahi saraf perasa, Seokjin mencabuti kaca-kaca yang menancap di telapak tangannya. Jaehwan meringis dan kakek Kim nyaris hilang kesadaran. Dan Jaehwan mendapat tatapan nyalang Seokjin. "Apa yang kau tunggu?!"

Tapi Jaehwan tidak kunjung bergerak. Rupanya rival Namjoon ini masih memiliki rasa takut akan mata kakek Kim yang memelototinya. Anggap saja trauma, dia seperti itu sejak kakek Kim memberikan mata melototnya saat dia hampir mengacaukan resepsi pernikahan Namjoon dan Seokjin.

"Kau tidak mau? Ok, biar aku saja." gerakan Seokjin begitu cepat. Jaehwan dan kakek Kim yang pada dasarnya tidak gesit tidak bisa menyusul Seokjin. Bahkan wanita itu sudah membawa mobil Jaehwan keluar gerbang.

"Ya Tuhan.. cucuku.." kakek Kim memegang dadanya. Jantungnya berdebar cepat.

"Astaga.. mobilku!"

Kakek Kim menatap malas Jaehwan. "Terima kasih Tuhan karena memberikan Namjoon sebagai cucu menantuku."

.

.

.

Mulutnya memang berkata bahwa dia ingin berkendara dengan kecepatan 330km/jam, tapi sayangnya dia masih sayang dengan nyawanya dan Namjoon, jadi dia hanya berkendara secepat 80km/jam.

Tangannya menggenggam kemudi dengan erat, sesekali meremasnya bila ada hambatan kecil menghampirinya. Sama sekali tidak terasa sakit. Seokjin ingin cepat sampai di rumah Lee Jaehyun dan menghadiahkan satu pukulan keras yang dapat mengirim lelaki itu ke rumah sakit. Persetan dengan tuntutan, dia bisa membayarnya. Dia jauh lebih kaya dari Lee Jaehyun itu!

"Ah sialan! Kenapa lampu merah?!"

Mata Seokjin menatap lampu lalu lintas frustasi. Matanya melirik sebentar pada kedua tangannya, yah.. berdarah. Sekarang mulai terasa perih, tapi setidaknya dia harus memberikan satu pukulan agar amarahnya terlampiaskan.

Telinga Seokjin menangkap suara klakson dari arah belakang. Dia menoleh dan mendapati mobil sepupunya berada tepat di belakang mobilnya.

"Ya! Noona! Kendalikan dirimu!"

Aish, ini memalukan. Bisa saja ada wartawan yang melihat, lalu besok munculah berita..

'Istri CEO KIM corp. berinisial KSJ diteriaki oleh direktur rumah sakit S di jalan umum saat lampu lalu lintas berwarna merah.'

Karena itulah sebelum kejadian ini berubah menjadi dramatis, Seokjin langsung tancap gas begitu lampu merah berubah menjadi hijau. Seokjin tidak heran mobil ini begitu mahal, tenaga dan kecepatannya memang setara dengan harganya. Jadi dia bisa menghilang dari jangkauan Kim Taehyung.

Seokjin memutar kemudinya ke kiri, menuju jembatan untuk menuju Cheongdam-dong. Beruntung jembatan hari ini cukup sepi sehingga dia bisa berkendara dengan kecepatan 120km/jam. Memang gila, itulah Kim Seokjin jika sedang luar biasa marah.

Story of UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang