Kisah ashabul kahfi (part8)

3.7K 583 3
                                    

Pintu rumah itu lalu diketuk. Keluarlah seorang lelaki yang sudah sangat lanjut usia.

Sepasang alis di bawah keningnya sudah sedemikian putih dan mengkerut hampir menutupi mata kerana sudah terlampau tua.

Ia terperanjat ketakutan, lalu bertanya kepada orang-orang yang datang:

"Kalian ada perlu apa?" Utusan raja yang menyertai Tamlikha menyahut: "Orang muda ini mengaku rumah ini adalah rumahnya!" Orang tua itu marah, memandang kepada Tamlikha.

Sambil mengamat-amati, ia bertanya: "Siapa namamu?"

"Aku Tamlikha anak Filistin!" Orang tua itu lalu berkata: "Cuba ulangi lagi!"

Tamlikha menyebut lagi namanya. Tiba-tiba orang tua itu bertekuk lutut di depan kaki Tamlikha sambil berucap:

"Ini adalah datukku! Demi Allah, ia salah seorang di antara orang-orang yang melarikan diri dari Diqyanius, raja durhaka.

" Kemudian diteruskannya dengan suara terharu: "Ia lari berlindung kepada Yang Maha Perkasa, Pencipta langit dan bumi.

Nabi kita, Isa AS, dahulu telah memberitahukan kisah mereka kepada kita dan mengatakan bahawa mereka itu akan hidup kembali!"

Peristiwa yang terjadi di rumah orang tua itu kemudian dilaporkan kepada raja. Dengan menunggang kuda, raja segera berangkat menuju ke tempat Tamlikha yang sedang berada di rumah orang tua tadi.

Setelah melihat Tamlikha, raja segera turun dari kuda. Oleh raja Tamlikha diangkat ke atas pundak, sedangkan orang banyak beramai-ramai mencium tangan dan kaki Tamlikha sambil bertanya-tanya:

"Hai Tamlikha, bagaimana keadaan teman-temanmu?"

Kepada mereka Tamlikha memberi tahu, bahawa semua temannya masih berada di dalam gua.

"Pada masa itu kota Aphesus diurus oleh dua orang bangsawan istana. Seorang beragama Islam dan seorang lainnya lagi beragama Nasrani.Dua orang bangsawan itu bersama pengikutnya masing-masing pergi membawa Tamlikha menuju ke gua," demikian Saidina Ali melanjutkan ceritanya.

Teman-teman Tamlikha semuanya masih berada di dalam gua itu. Setibanya dekat gua, Tamlikha berkata kepada dua orang bangsawan dan para pengikut mereka:

"Aku khuatir kalau sampai teman-temanku mendengar suara tapak kuda, atau bunyi senjata. Mereka pasti menduga Diqyanius datang dan mereka bakal mati semua. Oleh kerana itu kalian berhenti saja di sini. Biarlah aku sendiri yang akan menemui dan memberitahu mereka!"

Semua berhenti menunggu dan Tamlikha masuk seorang diri ke dalam gua.

Melihat Tamlikha datang, teman-temannya berdiri kegirangan, dan Tamlikha dipeluknya kuat-kuat. Kepada Tamlikha mereka berkata:

"Puji dan syukur bagi Allah yang telah menyelamatkan dirimu dari Diqyanius!"

Tamlikha bertanya: "Ada urusan apa dengan Diqyanius? Tahukah kalian, sudah berapa lamakah kalian tinggal di sini?"

"Kami tinggal sehari atau beberapa hari saja," jawab mereka.

"Tidak!" sangkal Tamlikha. "Kalian sudah tinggal di sini selama 309 tahun! Diqyanius sudah lama meninggal dunia!

Generasi demi generasi sudah lewat silih berganti, dan penduduk kota itu sudah beriman kepada Allah yang Maha Agung! Mereka sekarang datang untuk bertemu dengan kalian!"

Teman-teman Tamlikha menyahut: "Hai Tamlikha, apakah engkau hendak menjadikan kami ini orang-orang yang menggemparkan seluruh dunia?"

"Lantas apa yang kalian inginkan?" Tamlikha kembali bertanya.

"Angkatlah tanganmu ke atas dan kami pun akan berbuat seperti itu juga," jawab mereka. Lalu mereka bertujuh semua mengangkat tangan ke atas, kemudian berdoa:

"Ya Allah, dengan kebenaran yang telah Kau perlihatkan kepada kami tentang keanehan-keanehan yang kami alami sekarang ini, cabutlah kembali nyawa kami tanpa pengetahuan orang lain!"

Allah SWT mengabulkan permohonan mereka. Lalu memerintahkan Malaikat Maut mencabut kembali nyawa mereka.

Kemudian Allah SWT melenyapkan pintu gua tanpa bekas. Dua orang bangsawan yang menunggu-nunggu segera maju mendekati gua, berputar-putar selama tujuh hari untuk mencari-cari pintunya, tetapi tanpa hasil.

Tak dapat ditemukan lubang atau jalan masuk lainnya ke dalam gua. Pada saat itu dua orang bangsawan tadi menjadi yakin tentang betapa hebatnya kekuasaan Allah SWT.

Dua orang bangsawan itu memandang semua peristiwa yang dialami oleh para penghuni gua, sebagai peringatan yang diperlihatkan Allah kepada mereka.

TBC

*next ke part terakhir ya, Masya allah
Jangan lupa vote, comment and share, biar jadi ilmu yang bermanfaat ya.

Top Kisah Islami √जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें