Apakah nanti di Syurga kita merasa bosan?

774 98 3
                                    

Dulu saya pernah berpikir juga :

Di Surga seumur hidup? (kalo masuk surga ! dan ya semoga kita bisa masuk surga-Nya, aamiinnapa ga bosen?


Jadi gini, saya ketemu statement yang menurut saya cukup untuk mematahkan pemikiran ini,

Sebelum itu mungkin kita lihat hadistnya dulu :

“Demi Allâh, tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan seperti salah seorang dari kamu yang mencelupkan jari tangannya ini –perawi bernama Yahya menunjuk jari telunjuk- ke lautan, lalu hendaklah dia perhatikan apa yang didapat pada jari tangannya”.

[HR Muslim, no. 2858].


Lautan dan setetes !

Pernah tau luasnya lautan?

Iya seluas itu !

dibandingkan dengan 1 tetes !

yang paling cuma berapa cm.

Sangaatt jauh perbandingannya.

belum cukup?

ini statement yang menurut saya cukup untuk menjawab pertanyaan ini :

Jadi begini ..

Kata kuncinya adalah :

Pengetahuan kita tentang akhirat itu amat sangat terbatas


Pengetahuan kita tentang akhirat itu amat sangat terbatas, termasuk di dalamnya perkara perkara ghaib.

ibaratnya seperti ini

..

Ada seorang yang buta, kemudian dia diberikan kesempatan untuk melihat hanya sesaat,

dan yang tampil di hadapannya itu adalah seekor ayam !

Kemudian dia dibutakan lagi !

Kemudian dia bertanya : “Apa itu tadi?

dijawab : “Itu tadi ayam

dia berkata lagi : “Oh ayam itu berkaki 2, kakinya ada cakarnya, berbulu lebat dan warna warni, memiliki paruh yang tajam

kemudian orang lain bertanya : “apakah kamu tau gajah?

Dia (si orang buta) menjawab lagi : “belum, ceritakan padaku tentang gajah

si orang tersebut menceritakan perlahan,

kakinya ada 4, telinganya besar, memiliki belalai, badannya lebih besar dari manusia, bulunya tipis, warnanya abu abu, memiliki gading, dsb

Bisa anda bayangkan bagaimana rasanya menjadi orang buta tersebut?

dan bagaimana kacaunya imajinasi dia tentang Gajah ?

dia akan membayangkan ayam berukuran jumbo, memiliki kaki empat, memiliki telinga yang entah seperti apa, paruhnya ada dimana, dan lainnya.

ya.. pasti sangat tak terbayangkan, dan indikator atau tolak ukurnya adalah Ayam yang dia lihat sebelumnya.

Begitulah pandangan kita terhadap akhirat, sangat sulit bagi kita untuk menerka nerka bagaimana rupanya surga, bidadarinya, makanannya, sungai yang mengalir..

Bagi saya cukup abstrak kalau dibayangkan,

Begitu juga tentang neraka !

Siksaannya bagi saya cuku[ bingung untuk dibayangkan :

Sesungguhnya penghuni neraka yang paling ringan siksanya adalah seseorang yang diletakkan dua buah bara api di bawah telapak kakinya, seketika otaknya mendidih”

(HR. Muttafaq ‘alaih).


Bisa anda bayangkan otak mendidih?

sulit banget !!!!

..

Kenapa sulit? karena tolak ukur kita adalah dunia !

Apa yang ada di bayangan anda tentang kebahagiaan?

Uang? harta? mobil mewah? uang banyak? wanita cantik? lelaki tampan? dsb

ya, karena hanya sebatas itu kita bisa membayangkan.

Sedangkan kita tidak bisa membayangkan kebahagiaan sejati dan abadi itu seperti apa, sulit sekali !

jadi jangan bayangkan kebahagiaan yang ada sekarang, cukup berdoa agar kita tidak disiksa di Neraka.

...

Wallahualam.

Top Kisah Islami √Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz