FIVE ||

1.6K 88 0
                                    

Bagian Lima

06.55 WIB - SMAN 7

Bel masuk akan berbunyi dalam hitungan lima menit, Dhania segera mengambil langkah seribu setelah melompat dari dalam bus antar kota. Lagi-lagi ia mendapat bus yang istimewa inolent. Padahal tadi seingatnya, ia sudah berdiri di halte Warkut sejak jam enam.

Sejak hari kedua masuk sekolah di awal kelas 12, Bapak menyuruh agar Dhania naik angkutan umum, karena beliau tidak bisa mengantar jemputnya sebab sibuk bekerja. Jadi terpaksa Dhania harus naik angkutan meski Ibuk tidak tega.


_________flashback ; on.


"Kamu bareng sama pakdemu kayak kelas 10 aja ya Nduk?"

"Enggak mau, Buk."

"Nah daripada kamu naik angkutan umum. Mending sama pakde toh,"

"Gak apa-apa naik angkutan umum, aku mau belajar mandiri."

Dhania tetap pada pendiriannya untuk naik angkutan umum, meskipun dirinya sebenarnya malas harus menunggu angkutan tiap paginya.


__________flashback ; off.


Sesampainya di kelas, Dhania mengumpulkan oksigen sebanyak-banyaknya saat ia duduk di kursinya sembari bersiap membuka juz-amma. Setiap pagi, sebelum dimulainya kegiatan belajar mengajar di kelas, seluruh siswa SMAN 7 wajib mengikuti kegiatan literasi yang isinya membaca Al-Qur'an bagi yang beragama Islam, sedangkan untuk non-muslim, bisa membaca kitab sucinya masing-masing. Namun, karena mayoritas siswa SMAN 7 beragama Islam, untuk kegiatan literasi membaca Al-Qur'an di pandu langsung dari interkom sekolah.

Suara dari interkom pun mulai terdengar, suaranya begitu halus dan merdu saat membawakan surah ke 78 dalam Al-Qur'an itu. Telinga Dhania mendengar Kirana dan Gemma yang duduknya berdekatan tengah berbisik-bisik. Gemma sedikit memajukan kursinya dan mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Suara siapa ini, kok merdu kali."

"Iya, ngademin kalbu banget."

"Sepertinya ini bukan pak Wisnu yang biasanya bawain bacaan-bacaan surah itu,"

"Dan yang pasti bukan pak Mansur juga."

"Yaiyalah, suaranya beda kali. Ini kayak hafidz Qur'an yang sering gue dengar di TV."

"Iy-"

"Sssttt.." desisan dari seseorang membuat bisikan-bisikan dari keduanya perlahan lenyap. Keduanya otomatis menoleh ke arah sumber suara dengan tatapan sengit, lalu kembali ke posisi semula dengan melengos.

Dhania memperhatikan kedua temannya sambil tersenyum, bukan karena mereka sebenarnya tetapi karena suara yang ada di interkom itu.

Setelah kegiatan literasi selesai, barulah guru mata pelajaran masuk ke tiap-tiap kelas. Kebetulan jam pertama di kelas XII ESC adalah pelajaran kimia. Tak berselang berapa lama, laki-laki yang memakai tas selempang hitam itu masuk dengan terburu-buru, tepatnya sebelum pak Sunandar masuk.

"Tumben lo terlambat?" ucap Septyan pada Madani yang terlihat terburu-buru memasuki ruang kelas.

"Iya, tadi masih ada urusan di interkom," jawabnya dengan kedua tangan sibuk melipat jaketnya.


__________


Bel istirahat pertama berbunyi lima menit lalu. Tetapi, bu Sanika belum juga beranjak dari ruang kelas XII ESC. Beliau masih asik membahas tentang materi fisika, yang entah kenapa semakin kesini, semakin rumit saja.

Dear Ketua RohisWhere stories live. Discover now