DD || Part 01.3 - Kesalahan Pertama

18.3K 716 22
                                    

Mimpi buruk apa yang Dera alami semalam, tepat di hari ulang tahunnya yang ke 22 tahun itu, Dera mengalami malam pertama yang seharusnya di lakukannya bersama suaminya, bukan dengan remaja abg yang sedang mabuk dan memaksanya. Tapi, apa bisa di kategorikan memaksa karena Dera juga menikmatinya dan tidak memberontak. Dera hanya mengikuti

Laki-laki yang Dera ketahui yang bernama Dio itu tinggal di apartemen elit, pasti anak orang kaya. Buktinya remaja abg itu tinggal sendirian.

Dera merasa hidupnya sudah hancur, di tambah melihat wajah Zaki yang memanggilnya tadi di ruang tamu. Laki-laki yang Dera sukai karena Zaki sangat baik padanya dan Dera ingin sekali menikah dengan Zaki untuk membangun rumah tangganya bersama-sama. Tapi, kegadisannya sudah tidak lagi suci karena sudah di sentuh remaja abg yang bernama Dio itu. Dera mengetahui namanya karena waktu itu Zaki menyebutkan nama Dio saat remaja abg itu menumpahkan minuman ke bajunya Zaki. Zaki mengenal remaja abg itu?

Sesaat Dera masih menangis tersedu-sedu dengan menenggelamkan kepalanya ke bantal. Suara pintu kamarnya yang di ketuk dari luar, Dera mengabaikannya.

"Kak! Kak Dera buka pintunya ih." teriak Naya yang mengetuk pintunya tidak sabaran dan teriak-teriak.

Membuat Dera, mau tidak mau beranjak dan membuka pintu kamarnya. "Ada apa?" tanya Dera saat membuka pintu kamarnya. Naya pun masuk tanpa permisi dan duduk di ranjang Dera dengan meneliti wajah kakaknya dari kepala sampai ke kaki.

"Kakak kenapa menangis? Tidak biasanya." Dera melangkah menuju ke ranjangnya dan merebahkan kembali badannya.

"Argh, gue gak papa kok, Nay."

"Bohong. Kalo Kakak gak papa, kenapa lo nangis sampe berantakan begitu tuh muka." ucap Naya seraya melihat Dera yang membelakanginya.

"Gue, habis jatoh tadi," sahutnya berbohong. Dera tidak ingin ada yang mengetahui kejadian semalam yang di alaminya.

"Oh, dikirain kenapa-napa. Bikin takut aja lo Kak," kata Naya. "Kak Dera."

"Hmm! Apa?" jawab Dera yang masih membelakangi Naya di atas ranjangnya.

"Semalem, acara ulang tahun kakak gimana? Apa Kak Zaki sudah menembak Kakak?"

Deg!

Dera merasakan kalau jantungnya saat ini berdetak lebih cepat, karena kata Naya semalam Zaki ingin mengatakan perasaannya padanya. Tapi, belum sempat Zaki mengatakannya keburu ada Dio yang mengacaukannya. Dio memang berengsek, masih kecil sudah mabuk-mabukan dan sudah mainin cewek!

"Kak, gimama?" tanya Naya sekali lagi.

"Zaki tidak menembak Kakak!"

"Yaaaaah, masasih Kak! Soalnya Kak Zaki sendiri yang bilang ke gue, Kak. Dia mau nembak lo, lho Kak. Katanya mau beri hadiah ulang tahunnya itu nembak lo Kak." kata Naya kecewa.

"Kak Zaki gimana sih. Apa dia takut ngungkapin perasaannya pada lo, ya Kak?" gerutu Naya. Tapi, Dera masih diam melamunkan remaja abg yang sudah menyentuhnya.

Dio? Kenapa Dio melakukan itu?

***

Dio masih melamun di apartemennya, Dio bosan menjalani libur sekolahnya, saat Dio melihat seprai dan selimut bekas pergumulan semalam yang tidak ia ingat. Dio lagi-lagi mengingat wanita yang menangis tadi pagi. Dalam hatinya, Dio masih tidak percaya kalau dirinya sudah tidak perjaka lagi.

"Wah, bener-bener gue bisa gila. Kalau gue mikirin kejadian yang gue sendiri tidak bisa mengingatnya? Mending hubungin Riki!" Dio meraih ponsel pintarnya menghubungi Riki sahabatnya.

Dio and Dera [Series #2] ✅ Where stories live. Discover now