♡ BAB 5 ♡

274 59 0
                                    

"Yoongi!!!"

Teriakan Ji Eun yang memekakkan telinga membuat Suga memejamkan matanya, dan berdecak kesal. Ia kemudian menoleh ke arah Ji Eun yang saat ini berlari heboh mendekatinya.

"Yoongi, apa kau tahu—"

"Tidak."

"Ish, jangan memotong pembicaraanku! Aku belum selesai!" Ji Eun mencubit lengan Suga saat telah berada di dekatnya.

Suga tersenyum kecil, Ji Eun yang melihatnya langsung terpana begitu saja. Jarang sekali penampakan itu terjadi, apabila terjadi itu pun di waktu-waktu tertentu, seperti sekarang ini.

"Yoongi! Kau tersenyum, omo!" teriak Ji Eun kegirangan sambil menepuk kedua tangannya berkali-kali.

Melihat Ji Eun seperti itu, Suga mencoba melenyapkan senyumannya.

"Hei! Kenapa wajahmu datar lagi?" protes Ji Eun.

"Sudah lupakan. Senyumku mahal. Kenapa kau berlari-lari di sepanjang jalan seperti tadi? Apa yang mau kau bicarakan tadi?" tanya Suga beruntun.

Kali ini, senyuman Ji Eun bertambah lebar sehingga membuat kedua matanya terlihat sipit.

"Kau tahu Yoongi—"

"Tidak."

"Yoongi!" teriak Ji Eun kesal. Hingga membuat Suga tertawa melihatnya. Kali ini Ji Eun tidak kegirangan seperti tadi karena melihat Suga tertawa, meskipun jauh di lubuk hatinya ia senang bisa melihat Suga tertawa lepas seperti itu. Tapi, sekarang rasa kesalnya lebih mendominasi.

"Jangan memotong ucapanku, pabo!"

"Aku tidak memotong ucapanmu, kau bertanya padaku dan aku hanya berusaha menjawabnya," sahut Suga masih dengan sisa tawanya.

"Tapi bukan itu maksudku, eoh!"

Suga meredakan tawanya, dan melihat Ji Eun yang kini mengembungkan pipinya. Ingin rasanya Suga mencubit pipi chubby tersebut.

"Yasudah, apa yang ingin kau katakan?" tanya Suga sambil kembali berjalan menyusuri trotoar.

Kali ini Ji Eun tidak cemberut lagi seperti tadi, senyuman manisnya kembali lagi. Ia kemudian mengikuti langkah Suga dan memberitahukan sesuatu yang sejak tadi ingin ia sampaikan.

"Saat pulang sekolah tadi, Taehyung mengajakku untuk berkencan akhir pekan ini!" pekik Ji Eun.

Mendengar nama Taehyung disebutkan, kembali membuat wajah Suga datar. Kali ini tidak ada ekspresi sama sekali, bahkan cenderung dingin dan menusuk.

"Dia berkata padaku, kalau aku harus berdandan secantik mungkin untuknya. Aigo, apa ia akan memintaku untuk menjadi kekasihnya? Kyaaa!"

Suga tidak tahan dengan ucapan Ji Eun yang terus membicarakan Taehyung. Ia lebih memilih untuk menyumpal kedua telinganya menggunakan earphone dan mendengarkan musik dengan volume yang keras. Langkahnya semakin dipercepat. Tidak peduli dengan Ji Eun yang masih mengoceh.

"Yoongi!"

"Yoongi!"

"Yoongi!" teriak Ji Eun untuk ketiga kalinya.

Akan tetapi, Suga masih tidak menghiraukannya. Pandangannya lurus ke depan, tidak mempedulikan Ji Eun yang terus saja berteriak memanggil namanya.

"Suga!" Ji Eun akhirnya meneriakkan nama tersebut karena terlanjur kesal dengan perbuatan Suga padanya.

Masih tidak ada sahutan. Ji Eun akhirnya menarik paksa earphone yang dikenakan oleh Suga sehingga membuatnya mengaduh kesakitan.

"Mwoya?" tanya Suga datar.

Napas Ji Eun memburu, wajahnya kini sudah memerah karena menahan amarah dan kekesalan tingkat tinggi pada laki-laki di hadapannya.

Ia kemudian mencubit lengan Suga sekeras mungkin, membuat pemiliknya memekik kesakitan.

"Apa yang kau lakukan?!" desis Suga menahan perih pada lengannya.

Ji Eun mengepalkan kedua tangannya kesal. Mencoba menahan diri untuk tidak kembali mencubit laki-laki di hadapannya.

"Apa yang kau lakukan pabo!" bentak Ji Eun. Kemudian ia berjalan mendahului Suga dengan langkah yang cepat. Masih dengan perasaan kesal yang menguasai dirinya.

Melihat itu, Suga menghela napas pelan. "Mianhae."

***

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang