♡ BAB 6 ♡

283 57 4
                                    

Seperti apa yang kau sebut dengan sakit? Aku kira itu tidak ada apa-apanya. Lebih sakit mana denganku yang setiap saat harus mendengarmu menyebutkan nama orang lain ketika kau sedang bersamaku.

***

Detik demi detik, hingga menit pun berlalu tanpa ada sepatah kata yang keluar dari kedua remaja yang kini duduk di sebuah meja di dalam kafetaria.

Suga menghela napasnya pelan saat melihat Ji Eun yang tak kunjung berbicara padanya. Karena Suga yang tidak mendengarkan cerita Ji Eun kemarin, gadis berwajah imut tersebut kini marah padanya.

Sejak berangkat ke sekolah, di kelas, dan bahkan sekarang saat mereka makan di luar Ji Eun masih tidak mengeluarkan suaranya. Padahal setiap saat mereka berdua selalu bersama-sama.

Untuk hari ini, Ji Eun tidak menemui Taehyung lagi. Karena masih dalam mode marah, ia tidak bisa mengajak Suga begitu saja untuk mengantarnya menemui Taehyung. Meskipun saat itu Ji Eun berharap kalau Taehyung yang menghampirinya terlebih dahulu, namun nyatanya tidak.

Sepiring cheesecake yang dipesan Ji Eun sudah tandas sejak lima menit yang lalu, begitu juga dengan waffle milik Suga. Kini, tinggal minuman yang dipesan oleh keduanya yang masih tersisa.

Sejak tadi, Ji Eun sibuk dengan ponsel miliknya. Sedangkan Suga sibuk memikirkan cara apa yang bisa membuat Ji Eun berbicara padanya. Namun, setelah berpikir sekeras apapun tidak ada yang bisa ia lakukan. Jika seperti ini, Suga lah yang harus memulainya dan meminta maaf terlebih dahulu. Karena ini semua terjadi memang akibat kesalahannya.

"Ji Eun," panggil Suga pelan. Ji Eun menoleh dengan pandangan bertanya, masih tidak berbicara.

"Untuk yang kemarin ... Maafkan aku, tidak seharusnya aku bersikap seperti itu padamu," ujar Suga seraya menatap Ji Eun di depannya.

Ji Eun mencebikkan bibirnya, kemudian meminum jus yang ia pesan. "Hmm, ne, aku memaafkanmu," sahutnya pelan.

"Jinjja?" Suga sedikit mencondongkan tubuhnya ke arah Ji Eun, membuat jarak diantara mereka terkikis.

Ji Eun memundurkan tubuhnya sedikit, dan mengernyitkan keningnya bingung melihat sikap Suga seperti itu.

"Ne, aku serius."

Sebuah senyuman terbit di bibir Suga, ia senang dengan Ji Eun yang telah memaafkannya dan kini kembali berbicara.

"Kukira kau tidak akan berbicara padaku lagi."

"Memangnya yang membuatku seperti ini siapa, huh?" sewot Ji Eun.

Suga tidak peduli dengan ocehan Ji Eun, ia kembali meminum hot chocolate pesanannya. Sikapnya yang seperti itu yang selalu membuat Ji Eun kesal.

Setiap membuat kesalahan, Suga memang selalu memberanikan diri untuk meminta maaf terlebih dahulu. Dan setelahnya, ia bersikap seolah tidak pernah ada sesuatu yang terjadi sebelumnya. Lalu, tanpa sadar ia selalu mengulang kembali kesalahan yang sama untuk yang kedua kalinya, atau mungkin lebih.

"Aish! Kau menyebalkan sekali, eoh!" celetuk Ji Eun.

Suga mengalihkan perhatiannya dari hot chocolate-nya, lalu menatap pada Ji Eun yang sekarang sedang asyik memelototinya.

"Waeyeo?"

Ji Eun membulatkan mulutnya tidak percaya saat mendengar apa yang dikatakan oleh Suga. Kalau tahu jika respon yang ia dapatkan akan seperti ini, Ji Eun tidak akan memaafkan Suga begitu saja seperti tadi. Biar ia mendiamkan Suga agar jera.

"Kau. Sangat. Menyebalkan," ucap Ji Eun sambil menekankan setiap katanya.

Hot chocolate yang sejak tadi dipegang Suga kembali ditaruh. Ia kemudian menatap Ji Eun dan mencoba meraih kedua jemarinya. Ji Eun tidak menolak, ia membiarkan Suga melakukan hal tersebut.

"Mianhaeyeo, Ji Eun. Kau tahu, sejak dulu sikapku memang seperti ini. Aku selalu dingin pada setiap orang, dan termasuk juga denganmu. Aku tidak bisa mengubah sikapku dengan mudah, jadi, tolong mengerti jika aku selalu bersikap seperti itu."

"Tapi, kenapa kau selalu bersikap disaat yang tidak tepat? Kemarin, saat aku sedang bercerita, kau tidak mengacuhkanku, dan meninggalkanku begitu saja—"

"Karena kau membicarakan Taehyung," potong Suga disela-sela Ji Eun berbicara.

Ji Eun terdiam. Dia tidak menyangka jika Suga akan berkata seperti itu. Ia kemudian menarik jemarinya yang digenggam oleh Suga.

"Aku tidak suka kau membicarakan Taehyung saat sedang bersamaku," ungkap Suga, ia membuang wajahnya dari Ji Eun.

"Tapi tidak seharusnya kau meninggalkanku seperti itu. Kau sama sekali tidak memikirkan perasaanku."

"Aku memikirkan perasaanmu Ji Eun—"

"Tidak. Kau sama sekali tidak memikirkanku. Dan apa kau tahu? Sikapmu membuat orang lain kesal, termasuk denganku, kau membuatku sakit dengan bersikap seperti itu," sergah Ji Eun. Napasnya naik turun, baru kali ini ia berkata seperti itu pada Suga.

Suga terdiam. Ia tidak membalas perkataan Ji Eun.

***

Stay With Me [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang