♡ BAB 16 ♡

225 52 5
                                    

Sesuai perjanjian, Ji Eun akan menemui Taehyung untuk membicarakan perihal hubungan mereka berdua. Lebih tepatnya, membicarakan tentang Ji Eun yang sudah menemui Suga tanpa memberitahu Taehyung tempo hari. Hari Minggu yang cerah dipilih Ji Eun untuk menemui Taehyung di kafe tempat mereka berdua biasa makan.

"Kau bisa jelaskan padaku sekarang, chagiya," ujar Taehyung.

Ji Eun menghela napasnya pelan, ia melihat kekasihnya dengan tatapan datar.

"Aku menemui Yoongi hanya untuk mengetahui kabarnya. Tidak lebih. Apa itu salah?"

"Tentu saja. Kau menemuinya tanpa sepengetahuanku. Kau itu saat ini adalah kekasihku. Semua hal yang kau lakukan, aku harus mengetahuinya. Termasuk jika menemui teman kulkasmu itu."

"Bertemu dengan Yoongi adalah hak-ku, kau sendiri yang memperbolehkannya. Apa kau lupa? Lagipula, kau tidak bicara jika untuk menemui Yoongi harus meminta izinmu terlebih dahulu. Jadi, aku tidak salah untuk masalah ini," elak Ji Eun.

"Kau hanya bilang jika aku harus menjaga jarak dengan Yoongi dan tidak boleh terlalu sering berbicara dengannya. Dan aku sudah melakukan semua itu. Kau memperbolehkanku untuk menemuinya sewaktu-waktu, tanpa harus meminta izinmu," lanjutnya dengan sedikit penekanan pada kalimat terakhir.

Taehyung menggigit bibir bawahnya kesal. Benar juga, pikirnya. Kenapa aku lupa jika pernah berbicara seperti itu.

"Bagaimana? Apa kau sudah mengingatnya? Aku tidak salah, bukan?"

"Tapi tetap saja, setidaknya beritahu aku jika akan menemuinya. Oh, satu lagi, kenapa kau memeluk si kulkas saat berada di rooftop? Kau mau mencoba berselingkuh dariku secara diam-diam?" Taehyung mengalihkan pembicaraan dengan membahas hal lainnya.

Ji Eun menepuk jidatnya pelan. Kenapa juga dia harus melihatku saat itu, batinnya bersuara. Ia menggaruk pipinya yang tidak gatal, lalu menyesap cappuccino yang tadi dipesannya.

Tidak mungkin jika Ji Eun mengatakan ia memeluk Suga karena habis menangis dibuat Taehyung. Itu juga salah Taehyung kenapa mengatakan hal yang membuatnya menangis sehingga harus memeluk Suga untuk menyalurkan kesedihannya.

"Hei, jaga bicaramu tuan Taehyung. Siapa bilang aku ingin berselingkuh diam-diam darimu. Sudah kubilang, aku hanya ingin bertanya kabar mengenai Yoongi, lalu melakukan kebiasaan yang sering kami lakukan sejak lama. Kami memang selalu berpelukan seperti itu," jawab Ji Eun menyangkalnya.

Lagipula, siapa suruh kau katakan aku bodoh saat itu. Jadinya aku menangis, dan harus memeluk Yoongi.

Taehyung menatap Ji Eun dengan penuh selidik. Tatapannya mengunci kedua manik mata gadis di hadapannya. Ji Eun menatap balik Taehyung dengan datar. Bibirnya mengerucut lucu.

"Baiklah." Taehyung menghela napasnya pelan. "Aku percaya padamu," lanjutnya. Tangan kanannya kemudian terulur untuk mengusap puncak kepala Ji Eun.

Tanpa bisa dicegah, saat itu juga pipi Ji Eun memerah layaknya kepiting rebus. Ia menunduk menatap meja, tatapan Taehyung sungguh membuatnya merasa meleleh. Rasa kesalnya seakan menguap begitu saja.

"Biar bagaimana pun juga, aku tidak bisa marah terlalu lama padamu," ungkap Taehyung lembut.

Ji Eun mengulum senyumnya senang. Ah, biar bagaimana pun juga, Ji Eun tidak bisa kesal terlalu lama pada Taehyung.

***

Weekend ini, Suga memanfaatkan waktu luangnya untuk les piano. Ia juga sudah lama tidak mengunjungi tempat lesnya.

Jarak tempat les dari rumahnya cukup jauh, jika berjalan kaki akan memakan waktu yang cukup lama. Namun Suga sudah terbiasa menempuh tempat yang berjarak jauh dari rumahnya dengan berjalan kaki. Ke sekolahnya saja, terkadang ia memilih untuk berjalan.

Hampir lima belas menit Suga berjalan, beberapa menit lagi ia akan sampai. Sekolah pun sudah dilewatinya. Saat ini ia sedang melewati kafe tempatnya biasa minum bersama Ji Eun.

Ketika melewati bagian depan kafe, sekilas Suga melihat Taehyung sedang duduk berdua dengan seorang gadis. Suga pikir itu Ji Eun, sebab gadisnya bilang jika hari ini ia akan menemui Taehyung di kafe biasa untuk membahas sesuatu.

Namun jika diteliti lagi, sepertinya gadis itu bukan Ji Eun. Suga tidak begitu jelas melihatnya karena gadis itu duduk membelakanginya.

"Kenapa Ji Eun terlihat berbeda. Seingatku, rambut Ji Eun itu pendek. Tapi kenapa kali ini bisa sepanjang itu," gumam Suga.

Demi memastikan gadis itu adalah Ji Eun atau bukan, Suga menepi terlebih dahulu di samping kafe tersebut. Ia melihat gerak-gerik Taehyung bersama gadis itu. Taehyung terlihat memperlakukannya dengan baik. Sesekali mereka juga tertawa bersama.

Namun kemudian satu hal membuat Suga kaget dan juga kesal. Saat Taehyung bangkit dari duduknya, si gadis ikut berdiri dan kemudian berbalik. Dan gadis itu bukanlah Ji Eun seperti yang dipikirkan oleh Suga. Terlebih lagi, saat itu Taehyung merangkulnya dengan mesra. Hal itu membuat Suga geram karena ternyata Taehyung benar-benar seorang playboy. Suga membuktikannya dengan melihatnya sendiri.

Suga melipir ke arah lain yang tidak dapat dijangkau oleh pandangan Taehyung saat laki-laki tersebut keluar dari kafe. Ia tidak mau jika dituduh telah menguntit Taehyung diam-diam.

"Bocah keparat. Bisa-bisanya dia mempermainkan Ji Eun," desis Suga geram.

***

Terima kasih sudah berkenan membaca & memberi vote serta komentar💞

Stay With Me [END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora