Chap. 6

193 19 3
                                    

Park Chanyeol. Pemuda dengan tinggi badan diatas rata-rata tersebut tengah bergelung malas diatas tempat tidurnya.

Ia masih memikirkan cara bagaimana mengembalikan ingatan Baekhyun. Ini sudah terlalu lama. Ia merindukan sosok Baekhyun yang perhatian dan manja kepadanya.

Tok tok tok

Pintu kamarnya diketuk dari luar. Dan suara Ibunya yang kemudian terdengar. Memberitahu anaknya kalau ada teman yang datang berkunjung.

"Suruh langsung kesini saja, eomma" kata Chanyeol yang memang lagi malas keluar dari kamarnya. Sudah terlanjur nyaman dengan kondisi kamarnya saat ini.

Selang beberapa menit kemudian, pintu kamarnya terbuka. Menampilkan Kris dan juga dengan Lay dibelakang tubuhnya. Chanyeol mengerutkan kedua alisnya melihat Lay ada dirumahnya saat ini.

"Loh, hyung? Ngapain kesini juga?" Tanya Chanyeol kearah Lay.

"Aku cuma ingin berkunjung saja, lagipula tadi Kris hyung juga mengajakku kesini" jawab Lay. Sekarang kita melihat bagaimana Chanyeol menatap dengan curiga kearah Kris yang sekarang tengah duduk ditepi tempat tidurnya, dan membiarkan Lay untuk duduk dikursi dekat meja belajarnya.

"Apa?" Tanya Kris tajam saat menyadari Chanyeol memandanginya dengan tajam.

"Nggak apa-apa. Ngomong-ngomong hyung ngapain kesini?" Tanya Chanyeol.

"Aku punya sedikit ide. Bagaimana kalau kita mempertemukan Baekhyun dengan Baekboom hyung? Mungkin saja Baekhyun akan ingat sesuatu" kata Kris mengutaran idenya.

Chanyeol terlihat berpikir, kalau dipikir-pikir ide yang diberikan Kris boleh juga. Boleh dicoba. Chanyeol beberapa kali menganggukkan kepalanya, menyetujui ide Kris.

"Kamu sudah akrab dengan hyungnya Baekhyun kan?" Lay yang dari tadi diam akhirnya membuka suara juga.

"Iya" Chanyeol menganggukkan kepalanya mantap. Bahkan sering sekali Chanyeol berbicara berdua dengan Baekboom hyung.

"Bagus, tinggal kita ajak Baekboom hyung saja" final Lay, Kris mengangguk.

"Nanti aku akan bicara dulu dengan Baekboom hyung" kata Chanyeol.

Mereka bertiga berbicara random setelah itu. Segala hal mereka bertiga bicarakan, dari hal-hal konyol, memalukan sampai kisah mengharukan tak luput dari obrolan. Hingga pukul 3 sore Kris dan juga Lay pamit pulang. Sedangkan Chanyeol sudah bersiap-siap untuk bertemu dengan Baekboom hyung.

"Eomma, aku pergi dulu" teriak Chanyeol begitu keluar dari kamarnya. Sang eomma yang tengah menonton berita menoleh kearah Chanyeol yang tengah grusak-grusuk memakai sepatu miliknya.

"Mau kemana? Kenapa buru-buru?"

"Mau ketemu Baekboom hyung sebentar, eomma. Aku pergi dulu" setelah memastikan penampilannya sekali lagi, Chanyeol keluar dari rumahnya dan menuju ke kediaman Baekboom hyung.

Sekitar satu jam kemudian, Chanyeol sampai di apartemen Baekboom. Karena sejak lulus kuliah dan diterima kerja disalah satu perusahaan ternama, Baekboom memutuskan untuk tinggal sendiri dan membeli apartemen untuknya sendiri.

Setelah mengirim pesan ke Baekboom kalau dirinya sudah ada didepan pintu apartemen, beberapa detik kemuadian pintu terbuka. Menampilkan tubuh tinggi kakak Baekhyun yang sudah beberapa minggu ini tidak ditemuinya.

"Ada apa?" Tanya Baekboom setelah mempersilahkan Chanyeol untuk masuk. Chanyeol mengikuti Baekboom yang berjalan kearah dapur miliknya dan duduk disalah satu kursi kayu yang ada disana.

"Hyung" panggil Chanyeol, yang memang sudah menganggap Baekboom sebagai kakaknya sendiri.

"Kenapa?" Tanya Baekboom setelah meletakkan satu gelas air putih didepan Chanyeol. Bukannya Baekboom pelit, karena memang di apartemen Baekboom tidak ada minuman lainnya. Hanya ada bir yang mengisi sebagian kulkasnya.

Remember ? 🐾 ChanBaekWhere stories live. Discover now