Chap. 7

185 17 0
                                    

.
.
Kedua matanya menatap Baekhyun dengan berkaca-kaca. Dengan segera ia melepas tangannya dan berbalik, mengusap kasar air mata yang tiba-tiba mengalir. Chanyeol yang berdiri disampingnya menenangkan dengan mengusap bahu Baekboom.

"Hyung?" Baekhyun memajukan sedikit wajahnya, hendak melihat Baekboom.

Setelah menenangkan dirinya, Baekboom membalikkan badannya lagi dan tersenyum menatap Baekhyun.

"Nggak apa-apa. Sekarang kamu kuliah dimana?"

"Sama Chanyeol. Sekampus kok"

"Belajar yang rajin, ya" Baekboom mengulas senyum tulus dan mengusak rambut Baekhyun.

"Hyung. Mau mampir kerumah?"

"Besok aja. Sudah malam, kamu sekarang pulang terus tidur, ya?" Baekhyun mengangguk semangat. Dan tiba-tiba rasa familiar muncul di hatinya.

Rasanya nyaman, rasanya sudah lama sekali ia tidak merasakan perasaan ini. Ia rindu. Seperti ia sering mengalaminya tapi, ia tidak ingat kapan itu.

"Chanyeol" yang dipanggil mengangguk.

"Kami pulang dulu, sampai jumpa besok di kampus" setelah mengusap rambut Baekhyun, Chanyeol pamit.

Baekhyun berbalik setelah itu, tangan kanannya terangkat. Mengusap dadanya, hatinya berdesir. Rasanya sesak. Tapi disatu sisi ia sangat merindukan perhatian yang sepele seperti ini.

Hidungnya memanas, diikuti kedua matanya yang ikut memanas. Kenapa ini? Baekhyun bahkan tidak tahu kenapa dirinya bisa seperti ini.

Rasanya sungguh sesak, rasanya pengen nangis sepuasnya. Ia rasa, ada bagian dari dirinya yang hilang.

Ia merasa seperti melupakan sesuatu yang sangat penting.

Ketika sampai didepan rumahnya, sang Ibu sudah menunggu dirinya diteras depan rumahnya. Duduk dikursi sendirian dengan pandangan mata tak lepas dari jalan sana.

Ketika melihat Baekhyun datang, sang Ibu segera berdiri dan menghampiri Baekhyun.

"Jiwoon-ah" panggil sang Ibu, kedua tangannya membelai kedua pipi Baekhyun dan mengusap lembut anak-anak rambut Baekhyun.

"Kamu dari mana? Kenapa jam segini baru pulang, hn?" Sang Ibu bertanya khawatir. Ditatapnya sang putra dengan memelas.

"Dari bertemu teman, Bu. Maaf tadi nggak sempet bilang" Baekhyun menunduk.

"Jiwoon-ah, kamu kenapa nak?" Diusapnya dahi Baekhyun, rasanya panas.

Sang Ibu dengan segera membawa Baekhyun masuk kedalam rumah. Diantarkannya sampai kamarnya.

"Kamu baringan disini dulu, ya? Ibu ambilin air panas, buat kompres dahi kamu" Baekhyun hanya bisa mengangguk. Badannya terasa tidak enak tiba-tiba.

Keluar dari taman tadi, kepalanya sedikit pusing. Dan tanpa dia rasa badannya ikut berasa panas. Ia demam. Kalau dipikir-pikir, malam hari ini tidak sedingin biasanya. Tapi entah kenapa Baekhyun demam. Badannya panas, dan kepalanya pusing.

Sang Ibu kembali masuk kedalam kamar dengan membawa mangkuk besar berisi air panas dan juga handuk kecil.

Duduk disamping anaknya dan mulai mencelupkan handuk kedalam air panas. Memerasnya dan menempelkan handuk kecil tersebut diatas kepala Baekhyun.

"Kenapa bisa demam, hm?" Baekhyun menggeleng pelan, kedua matanya tertutup. Bersiap untuk tidur karena kepalanya yang masih terasa pusing.

"Cepat sembuh" kata Ibu dan mengecup pelan pipi sang anak.

Remember ? 🐾 ChanBaekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang