Chap. 11 -end-

223 13 3
                                    

.
.
.

Baekhyun kembali kerumah ibu satu bulan setelahnya. Ia datang seorang diri, setelah izin dengan orangtuanya tentunya.

Ia mengetuk pintu berwarna coklat itu dengan semangat. Ia sangat rindu dengan ibu dan adiknya.

Pintu terbuka dan menampilkan seorang anak laki-laki yang sangan dirindukan Baekhyun. Ia tersenyum cerah saat mengetahui sang adiknya lah yang membukaan pintu.

"Hyung!!" Eunwoo teriak dengan semangat dan menubrukkan dirinya kepada Baekhyun. Memeluknya erat. Baekhyun membalas pelukan sang adik tak kalah eratnya.

"Hyung aku merindukanmu. Aku kira kamu tidak akan kembali kerumah ini lagi." Kata Eunwoo dengan menangis. Rasanya senang sekali hingga ia menangis seperti ini.

"Tidak mungkin hyung tidak balik kesini lagi. Hyung merindukanmu." Kata Baekhyun, mengelus kepala Eunwoo sayang.

"Hyung bawa hadiah untukmu." Kata Baekhyun seraya menunjukkan beberapa paper bag yang ia bawa tadi kearah Eunwoo.

Kedua mata Eunwoo berbinar saat melihat bingkisan yang dibawa oleh Baekhyun. Dengan semangat Eunwoo menerima hadiah Baekhyun dan menarik Baekhyun untuk masuk kedalam rumah.

Saat Eunwoo tengah asik dengan bingkisan-bingkisannya. Baekhyun mulai melihat-melihat sekitar. Tempat ini masih sama, masih hangat seperti saat terakhir ia disini.

"Ibu kemana?" Tanya Baekhyun saat menyadari keberadaan ibu yang tidk ada.

"Ibu sedang keluar sebentar. Mungkin sebentar lagi ibu pulang." Jawabnya dan masih asik dengan bingkisan yang ia terima.

Baekhyun mengangguk perlahan. "Suka dengan pemberian hyung?"

"Aku suka sekali. Ini sepatu yang waktu itu aku perlihatkan padamu kan hyung? Aku sangat senang hyung membelikanku ini. Terima kasih." Kata Eunwoo, kembali memeluk Baekhyun dan mencium pipi Baekhyun.

"Baju-baju ini. Aku juga suka, ini keren-keren sekali hyung. Aku jadi merasa tidak enak." Eunwoo tiba-tiba merasa lesu. Mengingat Baekhyun pasti mengeluarkan banyak uang untuk membelikannya barang-barang ini.

"Tidak apa-apa, Eunwoo-ya. Hyung memberikan ini karena hyung sayang padamu. Hyung juga berterima kasih karena sudah merawat hyung sejauh ini."

"Lihat siapa yang datang?" Suara baru yang terdengar didalam rumah mengalihkan perhatian Baekhyun.

Ia menoleh dan mendapati ibu yang sudah berada didepan pintu. Tersenyum saat melihat dirinya ada disini.

Baekhyun berdiri dan menghampiri ibu. Ia langsung memeluk ibu dengan erat. Membenamkan kepalanya dibahu sang ibu dan menangis disana.

Tangan ibu mengelus belakang kepala Baekhyun lembut. Menenangkan tangisan Baekhyun. Melihat Baekhyun menangis seperti ini membuatnya tak kuasa menahan tangis juga. Satu tetes air berhasil mengalir keluar, diikuti teman-temannya yang lain. Hingga membuat anak sungai di kedua pipi beliau.

Baekhyun mengangkat kepalanya, mengusap air matanya kasar dan menghapuskan air mata ibunya dengan lembut.

"Maafin Baek -ah, maafin Jinwoo yang udah bikin repot ibu sama Eunwoo. Aku kesini mau berterima kasih sama ibuk, udah merawat aku dengan baik."

Ibu menuntun Baekhyun untuk duduk kembali, disamping Eunwoo. "Ibu senang sekali, senang sekali saat tau anak ibu yang satu ini kembali kesini. Terima kasih ya nak." Kata Ibu sambil mengelus lengan Baekhyun.

"Jinwoo-ya, kamu selamanya tetap anak ibu. Kalau ada apa-apa bisa bicara sama ibu, ya. Kamu tetap anak ibu." Baekhyun beberapa kali mengangguk. Mengingat-ingat kembali kebaikan ibu padanya.

"Aku punya hadiah untuk ibu. Eunwoo-ya, bawa kesini hadiah untuk ibu." Eunwoo yang merasa terpanggilpun mengambilkan barang milik ibu. Lebih banyak bingkisan untuk ibu. Beberapa potong baju dan beberapa aksesoris lainnya.

"Seharusnya kamu tidak perlu seperti ini, tidak perlu memberi apapun untuk ibu."

"Ini hanya untuk ucapan terima kasih, bu. Terima kasih karena selama ini sudah merawatku dengan sangat baik. Aku akan senang jika ibu mau menerima semuanya."

"Ibu terima, terima kasih ya nak."

"Ngomong-ngomong ibu," Baekhyun merasa gugup.

"Iya nak, ada apa?"

"Em. Ayah dan Mama mau kesini sebentar lagi. Tidak apa-apa kan?"

"Astaga. Kenapa tidak bilang dari tadi, ibu belum menyiapkan makanan apapun." Ibu kelabakan sekarang. Dirumah tidak ada makanan lebih. Ekonomi ibu memang hanya cukup untuk satu bulan. Ibu juga bukan merupakan keluarga yang mampu seperti keluarga Baekhyun. Ibu hanya cukup dengan hidup yang sederhana.

"Tidak apa-apa bu, tidak usah menyiapkan apa-apa. Lagipula sebentar lagi mereka pasti sampai."

"Eunwoo-ya, cepat bersihin tempat ini sekarang juga. Bawa barang-barang ini ke kamarmu dan kamar ibu. Cepat." Perintah ibu. Mau tak mau, Eunwoo menuruti perintah ibu.

.

Beberapa menit kemudian, sebuah mobil hitam berhenti tepat didepan rumah ibu. Ayah, mama dan kakak Baekhyun turun bersamaan. Didepan pintu Baekhyun sudah menyambut keluarganya dengan senyum lebar.

Sang ibu keluar setelah itu, senyum menawan menghiasi wajahnya yang sudah menua. Ibu menyambut keluarga Baekhyun dengan senang, dan menyuruh ketiganya untuk masuk kedalam rumah.

"Maaf, rumah saya memang kecil. Tapi, anggap saja seperti rumah sendiri."

"Tidak apa-apa. Semua tempat sama saja, yang penting nyaman untuk ditinggali." Timpal ayah Baekhyun.

"Hyung, aku tidak tau kamu juga akan ikut. Ibu, ini kakakku. Meski tampangnya begitu tapi dia baik sekali." Baekhyun memperkenalkan kakaknya kepada ibu, membuat ibu tersenyum bangga.

"Ibu. Saya dan suami saya kemari ingin berterima kasih kepada anda. Terima kasih telah merawat Baekhyun dengan baik." Ibu tersenyum.

"Saya hanya menolong Eunwoo ah maaf, maksud saya Baekhyun. Saya hanya ingin menolong nak Baekhyun. Saya hanya merasa, saya harus menolongnya. Saat dia tidak tau siapa namanya, tidak tau siapa keluarganya tidak tau dimana tempat tinggalnya. Saya harus menolongnya."

"Terima kasih banyak, mungkin kalau tidak ada anda, saya tidak akan pernah tau anak saya akan seperti apa. Bagaimana keadaanya dan lainnya. Berkat anda, Baekhyun, anak saya bisa sehat kembali." Ayah Baekhyun ikut angkat bicara.

Eunwoo datang dengan membawa beberapa gelas minuman. Ditaruhnya diatas meja. Baekhyun mengelus kepala Eunwoo. "Anak pintar, sekarang sudah lebih rajin ya." Puji Baekhyun, membuat semburat merah muncul di kedua pipi Eunwoo.

Mereka melanjutkan obrolan mereka dengan ringan dan santai. Kedua keluarga tersebut merasa nyaman saat mengobrol bersama. Layaknya sebuah keluarnya sebenarnya.

Baekhyun tersenyum melihatnya. Ia merasa bahagia. Ia memiliki dua keluarga sekarang. Dua keluarga yang sangat ia sayangi. Ia punya ibu baru dan adik baru. Ia tidak akan merasa kesepian sekarang. Ia merasa kebahagiaannya sudah berada di level yang paling atas.

Ia bersyukur kepada Tuhan karena sudah mempertemukannya dengan Ibu.

Dan kisah ini berakhir disini. Terima kasih karena telah membaca cerita ini. Terima kasih kepada kalian yang sudah dengan sabar menunggu cerita antah berantah ini.

Akhir kata. Aku mencintai kalian semua.

Happy Valentine. 💕

---END---
❤️

Remember ? 🐾 ChanBaekWhere stories live. Discover now