CHAPTER 1

886 121 22
                                    

✧✧✧ — Please appreciate me, give me a vote and comment after you read this story. Thank you for understanding — ✧✧✧








Seorang pria separuh baya berdiri disebelah wanita seusianya yang sedang memandangi sebuah desa yang agak jauh darinya, terlihat api membakar seluruh bangunan di desa yang merupakan tanah para Werewolf. Wanita dengan kulit putih pucat itu tersenyum melihat desa yang sedang terbakar itu.

"Kita berhasil mengalahkan kaum Werewolf."

"Benar... tapi, honey, untuk apa kamu meminta aku untuk membawa bayi Werewolf ini?"

Wanita itu menoleh pada bayi yang berada digendongan pria yang merupakan suaminya itu. Wanita itu tampak berfikir sejenak sampai akhirnya dia mengalihkan pandangan pada tanah Werewolf yang sudah terbakar itu.

"Kita bisa menjadikan dia sebagai budak untuk anak kita."

"Anak kita?"

"Iya, anak kita. Kamu ingin memiliki anak kan?"

Wanita itu tersenyum nakal pada suaminya, lalu tanpa berbicara apa-apa lagi, wanita itu langsung pergi. Pria yang merupakan suaminya itu hanya menghela nafas lalu menyusul wanita yang merupakan istrinya itu.







- beberapa tahun kemudian -





Seorang anak kecil berusia tujuh tahun berjalan ke dalam ruang tengah rumah nya setelah salah satu pembantunya mengatakan bahwa ayah dan ibunya memanggil dia untuk mengatakan sesuatu. Anak kecil itu, Park Woojin, tidak penasaran sama sekali. Woojin sangat yakin pasti orang tuanya memanggilnya untuk hal-hal biasa seperti melatihnya untuk berburu mangsa, melatih kecepatan berlarinya, melatih indra penciumannya, dan lain-lain. Jujur saja Woojin sudah bosan dengan segala rutinitas itu.



Namun saat Woojin sampai di ruang tengah rumahnya, Woojin merasakan ada yang berbeda. Ayahnya, berdiri bersama dengan seorang anak berusia sepuluh tahun berpipi chubby. Woojin tau, Woojin dapat merasakan hawa yang dimiliki anak itu bukanlah hawa Vampire. Woojin dapat merasakan anak itu memiliki darah yang hangat, bukan darah dingin sepertinya.

"Woojin, perkenalkan, nama anak ini Kim Jaehwan."

"Dia bukan Vampire?"

"Bukan, dia seorang Werewolf."

"Bagaimana bisa seorang Werewolf masuk kedalam rumah kita? Bukankah itu tidak boleh? Dia pasti kotor, berisik, dan liar."

"Dia sudah dilatih sejak kecil dengan aturan bangsawan Vampire, dia berbeda."

Meskipun ayahnya berkata bahwa anak bernama Jaehwan itu adalah Werewolf yang berbeda, namun Woojin masih tidak menyukai kehadiran Jaehwan dirumahnya karena hawanya yang berbeda. Woojin menatap anak bernama Jaehwan itu dengan tatapan kebencian, sementara Jaehwan hanya menundukkan kepalanya karena takut melihat respon yang diberikan Woojin.

"Lalu untuk apa ayah memanggilku kesini? Untuk mengenalkanku dengannya?"

"Iya. Dia akan menjadi budak pribadimu mulai sekarang."

Woojin membulatkan matanya, ekspresinya terlihat terkejut namun juga terlihat senang. Woojin menyeringai sambil menatap Jaehwan yang tampak semakin ketakutan itu. Tidak lama kemudian, dari arah pintu depan terdengar suara ribut. Woojin menatap ayahnya yang tampak terlihat panik itu dengan tatapan mata bertanya.

"Para kaum Werewolf sudah datang. Sepertinya mereka ingin mengambil Werewolf ini untuk kembali ke tanah mereka. Cepat lakukan penandaan sebelum terlambat."

[ CHAMJJAEN : END ] Dark MoonWhere stories live. Discover now