CHAPTER 6

631 120 12
                                    

✧✧✧ — Please appreciate me, give me a vote and comment after you read this story. Thank you for understanding — ✧✧✧










"Kang Daniel, jangan sampai lupa membawa Kim Jaehwan ke sini."

"Tapi, Yang Mulia, saya tidak yakin soal ini."

"Kenapa?"

"Kim Jaehwan dan Park Woojin... mereka..."

"Ah, shut up. I don't give a fuck about Park Woojin. Ingat, Anda sudah berjanji pada saya untuk membawa Jaehwan kembali ke tanah werewolf. Jadi apapun alasannya, kamu harus membawa Kim Jaehwan kembali padaku, lalu bunuh Park Woojin. Jika kamu gagal, maka saya akan membunuh Anda."

Sambungan telepon terputus begitu saja. Daniel menghela nafas sambil memasukkan handphone nya ke dalam saku celananya. Daniel benar-benar bingung bagaimana dia harus menjelaskan pada Minhyun bahwa faktanya, Jaehwan sudah bersetubuh dengan Woojin. Sebagai seorang alpha, Minhyun pasti akan menyadari aura yang dikeluarkan Jaehwan, bahwa Jaehwan akan mengandung anak dari vampire itu. Tentu saja Minhyun pasti akan marah besar.

"Aku harus bagaimana...?"

Daniel menghela nafas kasar, lalu berjalan masuk ke dalam gedung kantor tempatnya bekerja, perusahaan keluarga Park yang dipegang langsung oleh Park Woojin.









●▬▬▬▬๑۩۩๑▬▬▬▬●









Jaehwan melangkah masuk memasuki ruangan Woojin dengan langkah kaki di hentakkan bahkan tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu, bahkan membuat karyawan lain menatapnya heran. Masalahnya, ini sudah ke lima kalinya Woojin menyuruh Jaehwan untuk bolak balik ke ruangannya hanya untuk sesuatu yang tidak penting.

"Kali ini apa lagi, Woojin?"

"Temani aku disini."

"Aku masih banyak pekerjaan lain, Park Woojin..."

"Serahkan pada karyawan lagi, katakan bahwa itu perintah dariku. Lalu temani aku disini."

Jaehwan menghela nafas melihat kelakukan Woojin yang jadi aneh sejak dia menerima Daniel untuk bekerja di perusahaannya. Namun Jaehwan dengan terpaksa tetap menganggukkan kepalanya sambil memberikan senyuman, senyuman palsu.

"Baiklah, sajangnim. Saya akan menyerahkan pekerjaan saya lalu kembali ke sini. Saya permisi."

Belum sempat Jaehwan membalikkan badannya untuk membuka pintu dan keluar, Woojin sudah berdehem dan membuat Jaehwan membatalkan niatnya untuk membalikkan badan.

"Kim Jaehwan."

"Iya, sajangnim?"

"Kalau kita sedang berdua, kamu tidak perlu menggunakan bahasa formal. Bukankah kita sudah dekat?"

Ingin rasanya Jaehwan mencabik-cabik Woojin, tapi Jaehwan urungkan dan Jaehwan memutuskan hanya memberikan senyuman untuk Woojin, lalu langsung pergi keluar ruangan Woojin dengan membanting pintu ruangan Woojin.



Jaehwan menata berkas-berkas yang harus dia urus. Sesuai perkataan Woojin tadi, Jaehwan berniat menyerahkan berkas-berkas itu pada karyawan lain meskipun dia tidak tau harus diserahkan pada siapa, karena bagian ini hanya Jaehwan dan Woojin lah yang mengerti oleh karena itu Woojin menyerahkan ini pada Jaehwan.

"Park Woojin merepotkan!"

Setelah Jaehwan membereskan berkas-berkas itu sambil mengatai Woojin, tiba-tiba saja telinga sensitif Jaehwan mendengar pintu ruangannya terbuka. Sontak Jaehwan membalikkan badannya, namun tanpa sengaja tangannya menjatuhkan berkas-berkas yang sudah dia susun tadi.

[ CHAMJJAEN : END ] Dark MoonWhere stories live. Discover now