CHAPTER 4

711 108 24
                                    

✧✧✧ — Please appreciate me, give me a vote and comment after you read this story. Thank you for understanding — ✧✧✧








Suara alarm jam yang terletak di meja nakas mengusik salah satu pria dengan wajah manis yang tampak kelelahan dan masih mengantuk, Kim Jaehwan. Jaehwan membuka matanya lalu mematikan alarm yang sudah mengganggu tidurnya itu. Perlahan Jaehwan melepaskan diri dari pelukan pria berambut kemerahan di sebelahnya yang masih terlelap, Woojin.



Jaehwan berusaha bangkit dari posisi tidurnya untuk duduk dengan sekuat tenaga, menahan rasa sakit dibagian bawahnya. Tidak hanya itu, seluruh tubuh Jaehwan terasa sakit, bahkan bekas luka akibat gigitan di leher Jaehwan masih terasa perih. Jaehwan sangat ingat apa yang sudah Woojin lakukan siang tadi.







-flashback on-





"Woojin..."

Woojin mengangkat wajahnya, membuat Jaehwan membulatkan matanya. Mata Woojin bewarna merah darah, kulitnya pucat seperti mayat, dan Woojin tampak memperlihatkan taringnya.

"Woojin? Ada apa denganmu?"

Woojin menyeringai. Tanpa menjawab pertanyaan Jaehwan, Woojin langsung menarik Jaehwan ke dalam kamar.

"Woojin! Park Woojin, sadarlah! Lepaskan aku!"

Jaehwan berusaha melepaskan tangannya dari genggaman Woojin, namun percuma. Woojin mendorong Jaehwan keatas ranjang lalu menindih tubuh Jaehwan.

"Kim Jaehwan.... aku ingin mencicipi... darahmu."

Jaehwan membulatkan mata mendengar perkataan Woojin. Namun belum sempat Jaehwan menjawab, Woojin sudah mengigit leher Jaehwan tepat di tempat dulu Woojin membuat tanda pada Jaehwan saat pertama kali mereka bertemu, lalu menghisap darah Jaehwan yang keluar dari gigitannya itu.

"Woojin... akhh.... appo...."

Meskipun Jaehwan merasakan sakit yang teramat sangat, namun Jaehwan hanya bisa pasrah. Jaehwan tidak bisa melepaskan diri, tenaga Woojin sangat besar. Jaehwan juga tidak tau kemana perginya kekuatan werewolf nya, seperti menghilang begitu saja saat Woojin mengigit lehernya.



Setelah beberapa saat, akhirnya Woojin berhenti menghisap darah Jaehwan. Matanya sudah kembali bewarna hitam dan taringnya sudah tidak tampak. Sedangkan Jaehwan sendiri sudah merasa lemas, dia seperti sudah kehilangan banyak darah.

"Kim Jaehwan...."

"Ya, Woojin...?"

"Aku tidak puas dengan darahmu. Izinkan aku mencicipi tubuhmu."

Baiklah, penderitaan Jaehwan tidak selesai sampai disitu saja. Jaehwan harus kembali pasrah saat Woojin mulai membuka paksa kemeja yang Jaehwan pakai.







- flashback off-





Jaehwan menggelengkan kepala. Jaehwan tidak mau mengingat apa yang terjadi setelah itu. Tanpa Jaehwan sadari, Woojin disebelahnya sudah membuka matanya. Woojin tampak terkejut melihat keadaan Jaehwan yang sedang duduk disebelahnya itu. Tubuhnya banyak bekas kemerahan mulai dari leher bahkan sampai dada dan perutnya, jangan lupakan bekas gigitan dileher Jaehwan yang masih basah. Bahkan Woojin juga baru menyadari kalau Jaehwan tidak mengenakan sehelai benangpun.



Dengan cepat Woojin bangkit dari posisi tidurnya, sedikit membuat Jaehwan terkejut dengan pergerakkan Woojin yang tiba-tiba itu, ditambah lagi dengan ekspresi Woojin yang tidak dapat diartikan saat menyadari bahwa dirinya hanya mengenakan kemeja dan tidak mengenakan celana.

"Jaehwan, apa yang sudah... aku lakukan padamu?"

"Harusnya aku yang bertanya, apa yang sudah kamu lakukan padaku?!"

[ CHAMJJAEN : END ] Dark MoonWhere stories live. Discover now