CHAPTER 5

644 106 20
                                    

✧✧✧ — Please appreciate me, give me a vote and comment after you read this story. Thank you for understanding — ✧✧✧








"Park Woojin."

Woojin menolehkan kepalanya pada sumber suara yang memanggil namanya. Woojin melihat pria dengan tubuh yant tinggi, bahu lebar, berambut hitam legam dengan senyuman ramah diwajahnya.

"Kang Daniel."

Daniel, pria itu tertawa pelan saat mendengar Woojin menyebut namanya.

"Ternyata kamu masih ingat padaku. It's been a long time and you still remember about me?"

"Sebenarnya aku sempat lupa, tapi setelah melihat foto yang kamu sisipkan dalam CV mu beberapa saat yang lalu, aku ingat denganmu. Kang Daniel, werewolf budak milik kedua orang tuaku."

"Aku agak sedih mendengar kamu sempat melupakan aku, tapi aku kembali senang karena ternyata ingatanmu masih cukup baik."

"Aku masih muda, usiaku masih dua puluh tahun. Berbeda denganmu yang sudah berusia ratusan tahun."

"Hei, aku tidak setua itu! Aku baru akan memasuki usia seratus tahun di bulan Desember ini!"

Belum sempat Woojin menjawab, tiba-tiba pintu ruangan yang akan dipakai untuk wawancara dengan calon manager mereka yang baru terbuka. Jaehwan membuka pintu itu.

"Woojin kenapa kamu belum juga masu..."

Perkataan Jaehwan terhenti karena pandangannya tanpa sengaja terarah pada Daniel. Daniel tersenyum lebar melihat Jaehwan.

"Kim Jaehwan, anak didikku. Kau sudah besar?"

"Kang Daniel?"

"Kamu masih ingat denganku? Sudah kuduga ingatan werewolf muda masih sangat bagus, berbeda dengan vampire dingin satu ini."

"Tidak, aku tidak ingat padamu. Aku hanya tau namamu dari CV yang kamu berikan. Memang siapa kamu sebenarnya?"

Daniel hanya tersenyum pasrah mendengar perkataan Jaehwan disertai dengan ekspresi polos yang Jaehwan berikan. Seingat Daniel, dia hanya pergi selama beberapa tahun, Daniel tidak habis pikir duo sejoli ini bisa melupakan dia secepat itu.

"Aku yang melatihmu agar bisa menjadi budak vampire ini, Kim Jaehwan. Kamu tidak ingat?"

Jaehwan tampak diam sejenak, tampak berusaha mencari Kang Daniel dalam ingatan-ingatan di otaknya. Sampai pada akhirnya Jaehwan membulatkan matanya.

"Daniel sunbaenim.... sang werewolf alpha! Aku masih ingat denganmu, sunbaenim! Maaf karena sempat melupakanmu."

"Tidak apa-apa. Aku senang melihatmu, kamu tampak lebih kuat, dan.... kamu sedang hamil?"

"Ehh??"

Tentu saja Jaehwan terkejut mendengar pertanyaan Daniel. Bagaimana bisa Jaehwan hamil, padahal dia baru saja melakukan hal itu dengan Woojin kemarin sore. Itu pun hanya sekali.

"Bodoh. Bagaimana bisa dia hamil, aku baru melakukan itu dengannya kemarin."

"Berapa ronde?"

"Pertanyaan bodoh macam apa ini... aku tidak ingat. I lost my mind ketika aku melakukan hal itu dengannya."

"Hanya satu kali, sunbaenim."

"Satu kali? Wah luar biasa, Park Woojin. Kamu hanya melakukan sekali tapi aku sudah merasakan bau-bau kalau Jaehwan akan mengandung bayi."

Mendengar perkataan itu, wajah Jaehwan memerah bahkan sampai telinganya. Entahlah, Jaehwan merasa sangat senang kalau Jaehwan bisa memiliki anak dari Woojin. Sementara Woojin masih tetap dengan ekspresi datarnya.

"Sudahlah Jaehwan. Langsung terima dia jadi kepala manager sekarang."

"Lalu bagaimana dengan pendaftar yang lain?"

"Suruh mereka pulang. Dan kamu, Kang Daniel, we need to talk."

Tanpa menunggu jawaban dari Jaehwan dan Daniel, Woojin langsung berjalan meninggalkan mereka pergi dari tempat itu. Jaehwan menghela nafas. Seperti biasa, tuan nya itu selalu bersikap seenaknya.

"Kim Jaehwan."

Jaehwan mengalihkan pandangannya pada Daniel saat mendengar Daniel memanggil namanya.

"Jangan pernah berikan darahmu pada vampire itu lagi."

"Kenapa?"

"Seorang vampire akan dimabukkan dengan darah seorang werewolf. Darah seorang werewolf bisa menaikkan hawa nafsu vampire itu. Begitu pula dengannya, Woojin akan melakukan hal itu lagi kalau kamu berikan darahmu padanya."

Jaehwan mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Jaehwan paham sekarang mengapa Woojin melakukan hal itu padanya setelah Woojin meminum darahnya kemarin.

"Thanks for the information, sunbaenim."

"No need to thanks. See you."

Daniel melambaikan tangannya pada Jaehwan lalu berjalan pergi meninggalkan Jaehwan. Jaehwan menghela nafas lalu berjalan ke ruang tunggu untuk menyuruh pendaftar lain yanh masih menunggu untuk pulang.









●▬▬▬▬๑۩۩๑▬▬▬▬●









Woojin berdiri di atab kantornya, memandangi kota Seoul dari atas gendungnya. Tidak lama kemudian, Daniel sudah berdiri disebelahnya.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku?"

"Kang Daniel, seingatku sudah lama kamu tidak bekerja pada orang tuaku. Bukankah kamu berhenti setelah kaum werewolf menculikmu untuk kembali ke tanah mereka?"

"Itu benar."

"Lalu kamu sudah diangkat menjadi pemimpin werewolf setelah alpha terdahulu meninggal, benar begitu?"

"Itu benar. Kenapa kamu menayakan soal itu, Woojin?"

"Jujurlah padaku, apa kamu datang kesini untuk menculik Jaehwan dan membawa Jaehwan kembali ke tanah werewolf?"

Untuk beberapa saat, hening. Daniel tidak menjawab, dan Woojin terus menunggu jawaban dari Daniel. Sampai pada akhirnya Daniel tertawa terbahak, membuat Woojin bingung dengan respon yang diberikan Daniel.

"Bagaimana kalau aku benar-benar ingin menculik Jaehwan ya...?"















TBC

Maaf chapter kali ini agak pendek. Aku baru ada ide segitu aja. See you! ♡

[ CHAMJJAEN : END ] Dark MoonWhere stories live. Discover now