CHAPTER 2

788 113 22
                                    

✧✧✧ - Please appreciate me, give me a vote and comment after you read this story. Thank you for understanding - ✧✧✧








Seoul, 4 April 2018










Jaehwan melihat pantulan bayangan dirinya dicermin. Jaehwan dapat melihat Jaehwan melihat dua titik kemerahan dilehernya yang merupakan bekas penandaan yang dilakukan oleh Woojin saat mereka masih kecil. Meskipun sebagai werewolf, Jaehwan memiliki kemampuan healing yang cepat, tapi tanda yang diberikan Woojin itu tidak akan pernah hilang.

"Dia sudah pernah memberikan tanda... apa saat itu dia tidak mencicipi darahku? Ah, kenapa aku tidak ingat sama sekali?"

Tidak lama kemudian, Jaehwan mendengar suara ketukan dari pintu kamarnya. Jaehwan segera membuka pintu kamarnya, dan ternyata yang mengetuk pintu kamarnya adalah Woojin yang sudah berpakaian rapih, namun tangan kanan Woojin terlihat memegang satu stel jas bewarna abu-abu. Woojin memberikan baju itu pada Jaehwan.

"Pakai ini, kamu juga ikut bekerja di perusahaanku."

Jaehwan melongo mendengar perintah dari Woojin. Tentu saja, orang tua Jaehwan tidak bilang kalau Jaehwan harus bekerja diperusahaan juga. Terlebih lagi Jaehwan tidak pernah belajar apa-apa selain bertarung.

"Kamu yakin...? Aku tidak banyak belajar sepertimu, Woojin..."

"Aku yakin padamu, lagi pula aku menempatkanmu sebagai sekretarisku, itu pekerjaan yang mudah kamu tidak perlu khawatir. Jadi cepat ganti bajumu."

Dengan terpaksa Jaehwan menerima baju pemberian Woojin lalu kembali menutup pintu kamarnya untuk berganti pakaian.



Setelah mengganti pakaiannya, Jaehwan langsung menyusul Woojin yang sudah menunggu disebelah mobil hitam mewah miliknya.

"Maaf aku agak lama."

Woojin masuk ke dalam mobil dibagian kemudi, sementara Jaehwan duduk disebelah kursi kemudi. Namun, Woojin tidak langsung menyalakan mesin mobilnya. Dibalik ekspresi dinginnya, Jaehwan dapat melihat keraguan diwajah Woojin.

"Woojin? Kamu belum pernah mengendarai mobil sebelumnya?"

"Aku sudah pernah mengendarai mobil. Kau pikir bagaimana aku bisa aku mendapatkan SIM?"

"Kamu 'kan orang kaya, terlebih kamu bangsawan kaum Vampire, kamu bisa mendapatkan apa yang kamu mau sepuas hati."

"Kehidupanku tidak seindah yang kamu bayangkan."

Woojin mulai menyalakan mobil itu lalu menjalankan mobil itu. Awalnya Woojin menjalankan mobil itu dengan sangat pelan, namun tidak lama kemudian Woojin sudah bisa mengendalikan keraguannya dan bisa menjalankan mobil itu dengan kecepatan normal.

"Woojin, kamu tidak meminta tuan dan nyonya Park untuk memberikanmu supir?"

"Aku tidak butuh supir, aku bisa mengendarai mobil sendiri."

"Tapi tadi saja kamu sempat ragu."

Woojin melirik Jaehwan yang sedang mengerucutkan bibirnya dengan lucu itu. Tadinya Woojin ingin marah, tapi tidak jadi setelah melihat Jaehwan yang terlihat imut saat mengerucutkan bibirnya. Wajah Woojin malah memerah, entah apa yang membuatnya begini. Woojin berusaha untuk mengabaikan Jaehwan.



Setelah mereka sampai di kantor perusahaan, seluruh pegawai menyambut kehadiran Woojin dan Jaehwan, termasuk pria tinggi berwajah tampan bernama Ong Seongwoo yang merupakan kepala manager perusahaan. Namun Jaehwan sedikit tidak suka dengan hawa yang dimiliki Seongwoo, hawa Seongwoo terasa sangat asing untuk Jaehwan. Bukan hawa yang dimiliki Werewolf atau Vampire bahkan itu bukan hawa yang dimiliki manusia, dan anehnya hawa aneh itu hanya terasa pada Seongwoo.

[ CHAMJJAEN : END ] Dark MoonWhere stories live. Discover now