Queen Beam

8.3K 451 43
                                    



"Aku menyukaimu."

"Lalu? Kau ingin aku bagaimana?"

Dia menatapku dengan jijik. Hidungnya mengernyit seperti aku hama yang seharusnya tidak berada di dekatnya. Semua orang di sekitarnya hanya tertawa sambil mengejek dengan menunjukkan jari-jari mereka ke arahku. Ku tatap mereka sebelum kembali menatapnya. Aku tidak tahan lagi dengan pandangan penuh kebencian mereka, jadi aku pergi dan tidak akan pernah menemuinya lagi.

*

"Beam!"

Beam mendengar suara berisik dari arah pintu bersama dengan gedoran terus-menerus yang menjengkelkan. Dia mengerang dan menaruh bantal di atas wajahnya untuk menutup telinganya. Dia tahu siapa yang mengganggu tidur nyenyaknya sehingga dia tidak perlu repot-repot membuka pintu.

"Asshole Beam! Bangun! Kita akan terlambat!"

Suara gedoran dan teriakan yang kencang tidak berhenti. Tapi Beam masih tidak bergerak. Baginya, tidur lelapnya yang 8 jam jauh lebih penting dari apa pun.

Syukurlah akhirnya suara itu berhenti, jadi dia bisa melanjutkan tidurnya. Ketika dia hampir hanyut kembali ke alam mimpi, tiba-tiba lemparan bantal mengejutkannya.

Ternyata Kit berhasil masuk ke kamarnya dengan menggunakan kunci cadangan. Kedua sahabatnya masing-masing memiliki satu. Dia mengutuk dirinya karena bodoh memberikan kunci cadangannya pada mereka. Setiap pagi dia harus berurusan dengan alarm, yaitu Kit. Dan sekarang dia menyesalinya.

"Jangan beri aku tatapan seperti itu! Aku tidak peduli dengan tidur lelapmu! Jika kau terlambat, kita semua akan mati! Sekarang angkat pantatmu dan mandi! Ai'Pha menunggu di bawah!" Kit, sang induk ayam memberi perintah sambil dia mengambil seragam Beam dari lemari.

"Kenapa kau memperlakukan Ratumu seperti ini?" Beam mengomel ketika dia tidak berusaha keluar dari tempat tidur, jadi Kit dengan kasar menariknya.

"Baiklah, Yang Mulia. Jika kau terus bertingkah seperti ini, aku akan menyeretmu dalam keadaan seperti ini tak peduli kau suka atau tidak, dan penggemarmu akan melihat rupa baru bangun tidurmu seperti ini!" Kit mengancamnya dan itu hanya trik. Beam buru-buru meraih handuknya dan masuk ke kamar mandi.

*

"Siap untuk berangkat?" Pha segera bertanya setelah Beam dan Kit masuk ke mobil.

"Cepat jalan, Ai'Pha! Aku tidak mau terlambat lagi karena dia."

"Au, ini masih pagi dan kita punya cukup waktu," Kata Pha. Dia melirik Beam yang sibuk memperbaiki rambutnya sehingga Pha membantunya.

"Apa kau pikir kita bisa keluar dari massa dengan aman dan tiba di kelas tepat waktu? Dan berhenti bersikap manis di depanku!"

Kit benar. Ketika mereka sampai di gedung fakultas kedokteran, ada kerumunan massa yang berkumpul di sekitar tempat parkir eksklusif mereka. Butuh upaya besar untuk Pha memarkir mobil tanpa menyakiti para massa itu. Tapi sepertinya mereka lebih peduli melihat idola mereka daripada keselamatan mereka sendiri.

"Bahkan lebih banyak dari kemarin," Komentar Kit ketika mereka sudah keluar dari mobil, mencoba untuk mendorong massa yang meneriakkan nama mereka atau memberi mereka hadiah, atau bahkan hanya menyentuh bagian-bagian dari tubuh mereka. Inilah yang mereka bertiga harus hadapi setiap hari. Mereka hanya bisa berharap bahwa mereka tidak akan terlambat masuk kelas lagi.

Namun di antara jeritan histeris itu, kalian bisa dengan jelas mendengar nama Beam yang paling sering diteriakkan. Kenapa tidak? Dia adalah salah satu dari dua raja di Universitas Kantaphat.

Lies Between Us (ForthBeam FanFic Bahasa Trans)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang