To Forget The Past

1.9K 186 44
                                    


"Forth, sebenarnya..."

Kata-kata Beam terputus ketika seseorang mengetuk jendela di sisinya dari luar. Forth melihat orang itu dan Beam sudah tahu siapa orang itu.

"Beam." Terdengar suara Pha dari luar, hampir terdengar seperti memohon. Pada saat inilah Beam merasa terjebak. Dia sangat ingin mengatakan yang sebenarnya pada Forth, tapi dia harus kembali ke Pha, tempat dimana seharusnya dia berada.

Forth menghela nafas berat, senyumnya hilang. "Kekasihmu sudah datang." Katanya. Kemudian matanya kembali menatap mata Beam. Ada ekspresi yang tidak dapat dijelaskan dalam bola-bola hitam itu, seperti dia mencoba mengatakan apa yang ada di pikirannya. Namun tidak ada yang keluar. Mengakhiri kontak mata mereka, Forth dengan cepat keluar dari mobil, diikuti oleh Beam yang kemudian berhadapan langsung dengan Pha yang terlihat kecewa.

"Jangan marah padanya. Aku hanya membantunya mengganti ban yang kempes." Kata Forth yang sudah menaiki motornya sambil memakai helm.

"Terima kasih, Ai'Forth!" Beam lupa dia belum mengucapkan terima kasih pada Bulan teknik itu atas bantuannya. Forth hanya memberinya jempol sebelum dia pergi dengan motornya dari pandangan mereka.
Beam tampaknya tidak menyadari, tapi dia masih menatap ke arah di mana Forth pergi sampai Pha menyentuh pundaknya.

"Ayo kita pulang. Kau pasti lelah." Kata Pha sebelum dia membawa Beam ke asramanya. Ketika pintu kamar tertutup, Beam yang masih bingung langsung menjatuhkan tubuhnya ke tempat tidur. Sepertinya dia memikirkan sesuatu yang berat, dan Pha mengira dia sudah dilupakan. Ini sudah sebulan dia berkencan dengan Beam, namun saat Forth muncul di depannya, Beam benar-benar mengabaikannya.

"Beam, kau tidak lapar? Kita memesan makanan, na?" Pha mencoba menarik perhatian Beam tapi tidak berhasil. Beam memusatkan pandangannya ke lantai, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Bahkan ketika Pha duduk di lantai di depannya, dia tidak menyadarinya.

"Beam, apa kau menyesal?" Pha menyentuh tangan Beam dengan lembut, akhirnya dia mendapat perhatian penuh dari Beam padanya.

"Apa kau menyesal tentang kita?" Pha mengulangi pertanyaan itu lagi.

"Bukan seperti itu, Pha. Aku hanya ..."

"Kau masih tidak bisa melupakannya." Kedengaran lebih seperti pernyataan ketika Pha mengatakan itu yang membuat Beam terkejut.

"Pha ..."

"Beam..." Pha menyela. "Berapa lama lagi kau akan membuatku menunggu?"

Terlihat jelas di mata Pha jika dia terluka, tapi dia berusaha untuk menahannya hingga dia tidak akan menangis. Beam tidak tahan melihat rasa sakit yang terlihat jelas di depannya, hingga keraguan tentang Forth terlempar jauh dari pikirannya.

"Bukan itu, Ai'Pha. Aku hanya sedang berpikir. Aku ingin tahu siapa yang merusak mobilku, itu membuatku stres." Beam membuat alasan. Itu bukan kebohongan tetapi juga bukan sepenuhnya kebenaran, dan Pha dapat melihatnya. Namun, menurutnya lebih baik tidak membahasnya lagi.

"Kau tahu apa yang akan orang tua kita katakan di pertemuan nanti, bukan?" Pha dengan sengaja mengubah topik menjadi lebih menyenangkan. Dia ingin Beam melupakan masa lalu, seperti bagaimana dia melupakan kebohongannya 2 tahun lalu.

"Apa kau yakin dengan jawabanku?" Beam tersenyum menggoda padanya.
Senyum itu berhasil menggelitik hati Pha seperti biasanya. Dia juga membentuk senyum di bibirnya, dan dengan rasa keinginan yang kuat, dia menggerakkan wajahnya lebih dekat ke wajah Beam. Untuk pertama kalinya sejak mereka resmi berkencan, bibir mereka saling mengunci menjadi ciuman. (Gak rela gue, sumpah 😭😭😭😭- cha)

Lies Between Us (ForthBeam FanFic Bahasa Trans)Where stories live. Discover now