Beam's Reply

2.1K 190 32
                                    


Beam Pov

Bunyi alarm dari ponselku menggema di seluruh ruangan seiring matahari terbit. Tapi percuma. Aku sudah bangun.

Ralat, aku tidak tidur semalaman. Aku tidak bisa tidur, meski sangat lelah tapi mataku menolak untuk tidur. Begitu banyak hal dalam pikiranku. Pengakuan Pha masih terasa seperti mimpi, yang bahkan membuatku melupakan rasa sakit yang ku rasakan ketika melihat gelang gerigi Forth yang lain di pergelangan tangan Wayo.

Ya. Gelang itu. Tergeletak di meja samping tempat tidurku. Aku meliriknya, tidak yakin apa yang aku rasakan tentang hal itu. Tidak bisa dipungkiri jika aku merasa bahagia ketika mendengar maknanya. Satu bagian dari hatiku ingin percaya itu adalah yang asli, tapi bagian lain ingin aku berpikir itu bohong.

Abaikan. Aku tidak bisa lagi mempercayainya. Tepat ketika aku pikir hatinya telah berubah dan berharap mungkin aku memiliki kesempatan untuk bersamanya, dia mematahkan hatiku lagi.

Bagaimana dengan bagian lainnya? Aku merasa sangat bodoh karena tidak memperhatikan kata-kata Kit. Dia pasti terluka selama ini. Pha benar. Aku harus tahu betapa menyakitkannya memiliki cinta sepihak. Tapi selain merasa tidak enak karena tidak menyadari perasaan sahabatku sendiri, aku tidak menyangkal ada sedikit kebahagiaan di hatiku. Apa yang terjadi padaku?

Kepalaku sakit memikirkan semua masalah itu. Jika sebelumnya hanya memikirkan satu orang, kini Pha datang mengambil satu bagian dari pikiranku. Kedua orang itu benar-benar berada di dalam kepalaku semalaman. Cinta itu sangat rumit. Dan kemudian datang masalah lain.

Flashback On

Aku tidak bisa melihat mata Wayo ketika memberikan penghargaan popularitas kepadanya. Dia juga tidak menatapku. Tapi dia memang terlihat sangat marah. Alih-alih tersenyum ke arah kerumunan, dia memasang wajah masam seolah dia bisa memakanku kapan saja.

Demi acara itu, aku rasa lebih baik tetap diam. Oleh karena itu aku menghindari melakukan kontak dengannya bahkan hingga kami turun panggung setelah pemotretan terakhir.

Tapi, aku merasa khawatir ketika dia mengatakan padaku dengan suara menakutkannya, "Jangan berpikir aku akan membiarkanmu." Kemudian dia pergi dengan dua pria besar ber-jas hitam.

Flashback off

Aku melirik kembali gelang gerigi itu. Jujur, itu bukan masalah lagi. Meskipun terasa seperti ancaman, bahaya apa yang bisa dilakukan oleh pria kecil seperti Wayo? Selain itu, dia sudah memiliki Forth. Aku tidak ada hubungannya dengan salah satu dari mereka lagi. Akhirnya, mungkin aku bisa melupakan Forth untuk selamanya.

Tapi aku tidak tega membuang atau mengembalikan gelang itu ke pemiliknya. Palsu atau tidak, itu adalah bukti bahwa Forth pernah memberikan sebagian kecil cintanya padaku. Aku tahu, itu gila. Aku bahkan tidak tahu apa yang ada dalam pikirannya ketika dia memberikannya padaku. Tapi hatiku bersikeras untuk menyimpannya sebagai kenangan. Jadi, aku melakukannya.

Aku duduk di tempat tidur dan meraih ponsel untuk mematikan alarm. Firasatku mengatakan jika Kit akan datang dalam waktu dekat untuk menghancurkan pintu kamarku dengan ketukannya.

Benar saja. Wajah Kit tak ternilai ketika dia melihatku membuka pintu.

"Apa? Tidak pernah melihat seorang Queen tampan yang baru bangun?"

"Siapa kau?" Kit balik bertanya, mengabaikan leluconku.

"Aku masih anak laki-laki favoritmu, mom."

Kit terus mengabaikanku sambil mendorongku masuk. "Apa kau baik-baik saja? Apa tidurmu nyenyak?" Lihat, suara khawatir seorang ibu kucing. Dia menyentuh leher dan wajahku dengan telapak tangannya seperti dia sedang berusaha mencari luka atau sesuatu. Well, sebenarnya luka itu jauh berada di dalam. Bukan berarti aku harus menunjukkannya. Tapi Kit tahu dengan baik untuk khawatir.

Lies Between Us (ForthBeam FanFic Bahasa Trans)Where stories live. Discover now