[07] the unseen

1.8K 490 72
                                    

ㅡ 14 April 2016


bias bias cahaya memasuki penglihatan pemuda itu, butuh beberapa detik baginya untuk menyadari bagaimana keadaannya.

"halo rashaad! sudah sadar ya? mau aku panggilin dokter?"

ah itu hyunjin wulandari, rashaad tersenyum melihatnya, "gausah lan, temenin aku aja disini" balas rashaad dengan suara seraknya

"eh? o-okedeh" wulan mendudukan dirinya di kursi yang berada tepat di sebelah ranjang rashaad di rawat

"kok aku bisa disini?" tanya rashaad membuka obrolan, gadis di depan nya tampak terlihat berfikir sejenak, "setau aku, tama sama aya yang bawa kamu kesini. mereka bilang kamu udah nge-drop banget, ga yakin bisa di tanganin di uks"

rashaad mengangguk paham setelah mendengarnya, "se-care itu yang mereka sama gua hahaha"

"yaiyalah namanya juga temen kan? apalagi tama yang udah kayak kembaran kamu sendiri"

saat sedang asik asik berbincang bincang, tiba-tiba pintu ruang inap rashaad terbuka,

"ACADDDD!"

teriak heejin yang langsung berlari dan menghambur ke pelukan pemuda yang tadi di teriakinya.

dibelakang gadis itu ada ayasha ryujin yang membawa parsel buah, disebelahnya ada pratama felix, dan disusul oleh kaiden haechan, jaemin radilan, sunwoo alaric.

"lo tuh gimana sih bisa sampe masuk rumah sakit gini? beneran mau mati apa gimana?"

rashaad terkekeh kecil dan menoyor gadis yang kerap dipanggil lila itu, "kayak gatau aja lo."

"alah si iden ngomongnya mah mau bodoamat kalo si rashaad modar, tapi yang paling panik mah dia" ejek sunwoo sambil menyikut lengan haechan yang lagi asik makan buah.

"bwohwong bae lwha shi alhic" balas pemuda itu dengan mulut yang penuh, lagi lagi pemuda itu mendapar toyoran di kepalanya

"iden ih, jangan di abisin semua buahnya, buat rashaad" wulan mencebik kesal pada pemuda disebelahnya yang kini malah cengar cengir tak berdosa

"udah gapapa lan, biarin aja diabisin. nanti aya beliin lagi, ya ga ay?"

"kaga, ga mau. mahal" balas ryujin datar, rashaad tertawa mendengarnya.

"tadinya gua mau biarin lo aja shaad, pingsan di tengah lapangan di liatin orang orang, beuh makin terkenal dah lu." ucap tama sambil tertawa, entah dimana bagian lucunya.

"nih nih gara gara ni cewe nih, panik nya bener bener panik sampe nyuruh lo dibawa ke rumah sakit aja" sahut jaemin sambil menunjuk nunjuk ryujin yang malah mengerutkan dahinya, "bohong shaad, bohong" elak gadis itu

"iya gua tau ay lo tuh sayang sama gua, udah gausah malu malu gitu." rashaad menarik tangan ryujin agar lebih dekat dengan tubuhnya, pemuda itu mengelus ngelus bahu ryujin pelan, "gua ganteng sih ya ay? makanya lo sayang?"

dan ryujin hanya memasang muka jijiknya, serentak satu ruangan tertawa melihatnya.

namun dibelakang sana, wulan hanya tersenyum tipis melihatnya.

___________






note:
ada yang punya pendapat tentang buku ini?

atau ada yang mau kasih kritik atau saran?

hello, you Where stories live. Discover now