[11] ayasha

2.1K 513 126
                                    

sekali lagi, maaf yaaa kalo alurnya terlalu cepat;)
___________________________________

ㅡ 18 Mei 2016


"hai rashaad, gimana udah enakan badannya?" tanya heejin persis setelah rashaad membuka matanya.


"eh?"


"lo tidur, se-minggu." ucap gadis itu sambil membenarkan selang infus pemuda tersebut. rashaad yang mendengar hanya mengagguk mengerti


"lo kesini sendirian kay?" tanya rashaad sambil menarik tangan gadis itu untuk duduk tepat di samping ranjang nya


"iya, nanti siang tama sama iden kesini kok" balas kaylila heejin sambil menyunggingkan senyumnya


rashaad memejamkan matanya sejenak, rasanya seperti de javu. lagi lagi di rumah sakit.


pikirannya kembali melayang pada kejadian beberapa waktu yang lalu, kepalanya sakit mengingatnya.


"rashaad gausah diinget yang waktu itu" tutur heejin lembut, berusaha menenangkan pemuda di hadapannya, "ini yang terbaik buat lo. lo harus bisa ikhlasin dia"


rashaad tersenyum miris mendengarnya, "iya kay, insyaallah gua ikhlas hahaha"


heejin hanya tertawa hambar mendengarnya, gadis itu yakin bahwa rashaad tidak mungkin ikhlas pada gadis yang notabene nya adalah cinta pertamanya.


"kay,"


"hm? kenapa?"


"aya mana?"


heejin terdiam mendengar pertanyaan rashaad, lidah gadis itu tiba-tiba terasa kelu untuk menjawab.


"kay? lo denger gak sih? aya mana?"


"rashaad," gadis itu bangkit dari duduknya dan mengambil kotak berwarna biru terang dari dalam tas miliknya, "ini, ambil."


tangan pucat rashaad terulur untuk mengambil kotak tersebut, "buat gua?"


"iya, itu buat lo" heejin kembali mendudukan dirinya di kursi sebelah ranjang rawat pemuda itu.


"dari siapa?"


"dari aya."


entah kenapa perasaan rashaad jadi tidak enak, daritadi gadis dihadapannya ini tidak memberi jawaban dimana ayasha ryujin berada.


"kay, gua nanya serius sama lo. aya kemana?" suara rashaad memelan membuat heejin menundukan kepalanya.


gadis itu menangis.


"kaylila heejin plis jawㅡ"







"aya udah gak ada, shaad."






dunia serasa berhenti berputar, waktu serasa tidak berjalan, detak jantung rashaad memompa begitu cepat serasa ingin copot.


"kay gua serius anjing lo gauㅡ"


"rashaad kali ini gua serius, aya udah gak ada."


rashaad mengusap wajahnya kasar, ia tahu bahwa heejin tidak main main dengan ucapannya. terlihat dari awal bahwa gadis itu sudah tidak memanggil namanya dengan embel embel 'acad' lagi.


tangisan heejin makin kencang, begitu juga rashaad yang mulai meneteskan air matanya.


"rashaad,


gua mau lo bilang makasih ke aya."


"kenapa?"

























"karena dia, lo bisa bernafas sampe sekarang. dia yang donorin jantungnya buat lo."

hello, you Where stories live. Discover now