New House

15.6K 779 8
                                    

Hari ini adalah tahun kelima setelah kematian Jimin. Saat ini usia Yoonji menginjak 5 tahun sedangkan Taemin 11 tahun.

Kembali terbayang di pikiran Hana, sosok pria yang sampai saat ini dia rindukan. Hatinya kembali bergemuruh saat tangannya berhasil meraih kardus usang yang sudah berdebu di atas lemari. Di kotak itu tertempel sebuah kertas besar bertuliskan ' Mr. Park '. Hana tersenyum masam sebelum membuka kotak berdebu itu.

Kedua netranya mengamati seluruh isi kotak. Masih sama seperti 5 tahun lalu, barang-barang kesayangan Jimin ada di sana, mulai dari sepatu, kaos, kemeja, sampai ponsel yang berlumuran darah lengkap dengan kartu memorinya, Hana masih menyimpan semua itu.

" Apa kabar? Kau tau? Putri kita sudah besar. " Hana menatap sendu sebuah foto polaroid Jimin.

Dan Hana melakukannya lagi, menangis hanya karena merindukan Jimin, suaminya. Oh, mungkin mantan suaminya.

" Hiks... Aku merindukanmu. " Bisik Hana dalam tangisnya.

" Mommy!! " Teriakan melengking itu berhasil membuat Hana tercekat disusul suara pintu terbanting.

Sesegera mungkin Hana menyeka air matanya dan menutup kotak itu.

" Ya sayang? Ada apa? " Hana menyambut pelukan hangat sang putri.

" Yoonji marah pada Daddy. " Sungutnya sambil mencebik.

" Waeyo? "

" Daddy bilang hari ini kita pindah ke Seoul. Yoonji tidak mau. " Bocah itu menggeleng keras.

" Kenapa? Bukankah itu terdengar menyenangkan? Rumah baru, teman baru, sekolah baru? " Hana menatap mata yang mulai berkaca-kaca.

" Yoonji tidak mau. Kalau kita pindah, berarti Yoonji tidak bisa bertemu paman Jungkook dan bibi Ae Young. " Hana tertawa kecil lalu mengecup pipi gembil putrinya.

Suara langkah kaki terdengar nyaring, sebelum seorang pria bertubuh tinggi itu menampakkan diri.

" Eoh. Princess ada di sini? " Taehyung bersimpuh di depan Hana yang tengah memeluk buah hatinya.

" Yoonji marah pada Daddy. Yoonji tidak mau bicara. " Kata Yoonji lalu menutup mulutnya dengan kedua tangan.

" Then? You talk to me, honey. Kau melanggar janjimu. " Goda Taehyung.

" HUWAAAAA!! MOMMY!!! I HATE DADDY! " Tangisan Yoonji pecah saat itu juga.

Bukannya menenangkan, mereka berdua justru tertawa. Taehyung segera menggendong Yoonji di tengah tawanya.

" Kenapa kau marah begitu? Daddy hanya bercanda. " Taehyung menyeka bekas air mata yang ada di pipi Yoonji.

Hanya suara sesenggukan yang mendominasi. Yoonji masih setia memeluk erat leher Ayahnya. Hana berdiri lalu mengelus punggung kecil itu dari belakang. Memang, hari ini mereka akan pindah ke Seoul. Taehyung sudah membangun rumah impian di sana. Dan rumah baru mereka 2x lebih besar dan lebih mewah dari rumah mereka saat ini.

Sebenarnya Hana juga tidak rela meninggalkan Busan, karena di kota ini dia hidup dengan Jimin, di kota ini juga Jimin di makamkan. Hana hanya takut, kalau mereka pindah ke Seoul, Hana akan jauh dari Jimin.

" Yoonji mau pindah asalkan Daddy memberi sesuatu. "

" Katakan, apa yang diinginkan oleh Tuan Putri? " Kata Taehyung.

" Peluk Yoonji dan Mommy. " Taehyung tersenyum sesaat lalu membawa Hana ke pelukannya.

Hari ini, untuk pertama kalinya, Hana tidak menyukai pelukan Taehyung. Dia membenci pelukan ini yang mampu membuatnya meneteskan air mata. Hana memeluk erat suaminya dengan meredam suara tangisan di dada Taehyung.

Taehyung tau kalau istrinya itu tengah menangis, dia mempererat pelukannya dan berbisik sangat pelan.

" Menangislah. "

" Yoonji!! Boneka mana yang mau kau bawa?! Masukan koper atau aku akan menyumbangkannya!! " Teriakan Taemin terdengar dari lantai 1.

" Andwae oppa!! " Taehyung segera menurunkan putrinya dan memeluk Hana dengan kedua tangannya.

" Sudah 5 tahun, Tae. Tapi kenapa aku tidak bisa melupakannya? Aku lelah. " Taehyung tau, ini pasti berat untuk Hana, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa memeluk Hana seerat mungkin.

" Biarkan saja, kau akan melupakannya suatu saat nanti. Percayalah. " Taehyung menempelkan dagunya pada puncak kepala Hana.

" Kalaupun kau tidak bisa melupakannya tidak apa. Kau, bisa tetap menyimpannya dalam hatimu. " Taehyung menempelkan bibirnya pada kening Hana, cukup lama.

" Kita pergi sekarang? " Tawarnya yang dibalas dengan anggukan.

°
°
°

Alunan lagu anak-anak, mengalun lembut di mobil Taehyung. Sedari tadi, Yoonji terus bersenandung sementara sang kakak tengah memainkan game online di ponsel Ibunya.

" Oppa~~~ Let' s sing! " Yoonji kembali melompat-lompat di jok belakang.

" Hm. " Taemin hanya menggumam dan masih fokus ke ponsel.

" Sayang, jangan melompat-lompat begitu, nanti kau- "

BRRUUUGGHHH...

" MOMMY!!!! " Belum sempat Hana menyelesaikan kalimatnya.

Yoonji sudah jatuh tersungkur, membuat Taehyung mengerem secara mendadak. Hana segera melepas seatbelt lalu membawa Yoonji yang menangis ke pelukannya.

" Huwaa~~ sakit~~ " Isaknya.

" Sudah, tidak apa. " Hana mengelus kening Yoonji yang terbentur pintu mobil.

" Kita sampai. " Taehyung membuka suara setelah melajukan mobilnya selama 5 menit.

Dia segera turun dan membukakan pintu untuk anak dan istrinya. Setelah itu, Taehyung segera menggendong putrinya yang masih sesenggukan itu.

Gerbang yang tidak seberapa tinggi bercat putih dengan halaman luas menyambut mereka. 4 ayunan dan sebuah kolam ikan sederhana sudah terpampang di sana.

" Lihat? Yoonji suka ayunannya? " Tanya Taehyung yang dibalas anggukan oleh bocah 5 tahun itu.

Mereka masuk, nuansa warna putih langsung memenuhi penglihatan mereka.

" Appa, dimana kamarku? " Tanya Taemin yang kelihatan sangat bersemangat.

" Itu. " Tunjuk sang Ayah pada sebuah kamar di sudut ruangan dengan pintu bercat hitam.

" Yoonji mau kamar di lantai atas. " Protes sang putri kecil.

" Eoh? Tapi Daddy sudah menyiapkan ranjang bergambar pikachu di sana. " Mata Yoonji berbinar saat menatap pintu bercat putih di sebelah kamar Taemin.

Si kecil langsung bergerak di gendongan sang Ayah ingin diturunkan. Taehyung membiarkan Yoonji berlari memasuki kamar itu. Sementara Hana menatap sekeliling dengan kagum. Bukan karena interior mewahnya, tapi karena ini adalah rumah impian Hana.

“ Terimakasih. ” Hana menatap sendu sang suami.

“ Tidak. Terimakasih. ” Kata Taehyung yang kemudian menarik Hana ke pelukannya.

Hari ini mereka merasakan kebahagiaan, tapi kita tidak pernah tau. Hal apa yang akan terjadi di hari esok.






To Be Continue...

Haloo~~
Sesuai janji, aku pub book 2 semoga suka ya^^

Hiraeth ; PJMWhere stories live. Discover now