That Men

4.7K 540 12
                                    

Hana selesai menidurkan Yoonji, baru pukul 9, entah Taehyung akan pulang jam berapa. Hana keluar dan melihat putranya masih duduk di ruang keluarga sambil menonton acara televisi. Hana langsung mengambil tempat di samping putranya.

" Belum tidur? " Tanya Hana.

" Apa Jimin Appa punya kembaran? " Tanya Taemin tiba-tiba.

" Eomma juga tidak tau sayang. Awalnya Eomma mengira kalau dia Ayahmu tapi ternyata kita salah. Mereka adalah dua orang yang berbeda, nak. " Jelas Hana selembut mungkin.

Tanpa menjawab atau merespon, Taemin pergi begitu saja.

" Taemin, kau mau kemana? " Tanya Hana.

" Aku lelah. " Jawabnya lalu masuk ke dalam kamar.

Hana menghela napas pelan lalu berjalan menuju lemari es. Dan dia sangat kesal malam ini karena, lemari esnya kosong. Bagaimana dia bisa membuat sarapan besok kalau tidak ada stok bahan makanan, jadi mau tidak mau dia harus pergi ke supermarket.

Hana segera meraih mantel, ponsel, dan dompetnya lalu pergi. Tidak lupa mengunci pintu. Udara malam yang dingin menyapa kulit Hana, dia semakin mengeratkan mantelnya lalu berjalan menuju halte.

Sebenarnya sangat tidak aman pergi keluar sendirian di malam hari apalagi Hana seorang wanita dan jalanan di sekitar rumahnya cukup sepi.

SREEKK!!

Hana menoleh sekuat mungkin ke belakangnya, tidak ada orang. Oke, Hana merasa ini cukup menakutkan jadi dia memutuskan memutar badan dan melanjutkan perjalanannya. Tapi.......

" KYAAAAAAAA!!!! " Teriak Hana saat melihat seorang pria berpakaian serba hitam berdiri tepat di depannya.

Jadi kalian tau adegan selanjutnya? Hana memukul-mukul tubuh pria itu sekeras mungkin sambil berteriak. Pria itu membekap mulut Hana dengan tangan besarnya, dan Hana menggigitnya sekeras mungkin hingga Hana yakin kalau tangannya berdarah.

" AKH! YAAAKK!! Ini aku, Jihyun, kenapa kau menggigitku?! " Hana melotot, dia mengerjap berkali-kali sebelum...

" Astaga... Jihyun? M.... Maaf. A... Aku tidak tau, maafkan aku. Ah, tunggu. " Hana meraih saku mantelnya lalu mendapatkan sebuah sapu tangan.

Hana memperhatikan sapu tangannya, itu milik mendiang Jimin. Hana menjahit nama Jimin di sudut sapu tangan itu. Tanpa pikir panjang, Hana membalut luka Jihyun dengan sapu tangannya.

" Lagipula kau mau kemana? Sendirian? " Tanya Jihyun.

" Aku mau ke supermarket. " Jawab Hana setelah membalut luka di tangan Jihyun.

" Kalau begitu aku temani. Kau tau? Hyung meninggalkanku di rumah sendirian, dia kencan dengan kekasihnya. Tega sekali kan dia? " Jihyun memasang wajah memelasnya.

Hana tertawa kecil melihat tingkah Jihyun. Dia ingat pada Jimin, lagi.

" Kalau begitu, kenapa kau tidak cari kekasih saja? " Kata Hana di tengah tawanya.

" Aku sedang menunggu seseorang. Ayo, bagaimana kalau Yoonji tiba-tiba bangun dan mencarimu? " Jihyun meraih pundak Hana dan merangkulnya.

Hana sempat terdiam sementara sebelum nyawanya kembali ke raganya.

" Kemana suamimu? " Tanya Jihyun tiba-tiba.

" Biasa business man. " Kata Hana malas.

" Lalu, Park Jimin itu. Apa aku boleh tau wajahnya? " Awalnya Hana ragu tapi akhirnya Hana menunjukkan foto Jimin pada Jihyun.

Jihyun terdiam sesaat sebelum tersenyum lembut.

" Mungkin kami kembar. Tapi..... " Dia mendekat pada Hana.

" Aku lebih tampan darinya. " Tawa Jihyun meledak setelah mengatakan hal yang menurut Hana menyebalkan.

" Suamiku lebih tampan, bodoh! " Hana tidak terima, dia mengambil ponselnya dan berjalan mendahului Jihyun.

Sementara Jihyun masih tertawa sambil berjalan menyusul Hana.

" Mantan! " Teriak Jihyun.

" Kami bahkan belum bercerai, dasar sok tau! " Sungut Hana sambil menghentakkan kakinya. Jihyun tersenyum lembut dan masih terus berjalan mengikuti Hana.

Untuk malam ini, Hana merasa kalau Jimin ada dalam tubuh Jihyun. Biarkan saja, untuk malam ini saja, Hana bahagia karena merasakan kehadiran Jimin. Meskipun hanya untuk satu malam.

°
°
°

Pukul setengah 11 malam, Hana baru saja selesai menata bahan masakan di lemari es, dia gelisah karena sampai sekarang Taehyung belum pulang. Ponselnya juga tidak aktif, apa dia lupa kalau dia memiliki seorang istri dan dua anak? Hana benar-benar tidak habis pikir.

" Hoaaammmm... " Hana mulai menguap, dia mengantuk tapi dia juga harus menunggu Taehyung pulang.

Akhirnya Hana memutuskan untuk berbaring di sofa ruang tamu, sampai rasa kantuk menguasainya dan dia terlelap.




Selang beberapa menit kemudian pintu rumah Hana terbuka, sosok pria yang sedari tadi dinanti Hana kini muncul. Dia berjalan gontai lalu bersimpuh di depan Hana, tangannya yang gemetar membelai wajah Hana pelan. Dia menyentuhnya lembut pipi Hana, dingin. Di sini pasti sangat dingin, perlahan air mata Taehyung menetes.

" Maafkan aku sayang. Aku melakukannya. " Lirih Taehyung.

Hana yang merasa terusik, membuka matanya secara spontan. Dia tersenyum lembut menatap Taehyung, tapi karena lampu sudah dimatikan, dia tidak bisa melihat wajah Taehyung dengan jelas.

" Kau pulang? " Hana memasang posisi duduk dan mengamati wajah Taehyung, sebelum akhirnya Taehyung jatuh tersungkur di lantai dan pingsan.

" Tae?! TAE?! K.... Kau kenapa?! Tae?! Jawab aku!! TOLONG!!! " Hana berteriak dan menangis serta meminta tolong.

Dia mencium bau alkohol dan melihat wajah Taehyung babak belur. Apa yang terjadi? Sungguh, Hana ingin mati sekarang.

" SIAPAPUN, TOLONG!! "






To Be Continue...

Pendek ya? Huhuhu....
Stuck say, kalau dilanjut takutnya kebablasan 😂😂

Tunggu kelanjutannya ya^^
Ppai ppai ❤

Hiraeth ; PJMWhere stories live. Discover now