Falls

4.9K 489 16
                                    

Hana termenung di ruangannya dengan mata terpejam. Kalimat Jimin tadi pagi masih terngiang di kepalanya. Sekarang Hana harus memilih, satu atau tidak keduanya. Menghancurkan Jimin, atau menghancurkan putrinya.

Hana tau, di sini dia bersalah. Dia bersalah karena membuka hati untuk Taehyung dan dia bersalah karena menyimpan Jimin dalam lubuk hatinya. Tapi inilah kehidupan, you must make a choice.

Sesekali terdengar suara helaan nafas lelah dari bibir tipisnya. Sebelum suara ponsel membuatnya berjingkit.

“ Apa orang-orang kurang kerjaan hobi mengerjaiku? ” Gerutu Hana saat melihat nomor tidak dikenal yang menghubinginya.

Yeobseyo? Kalau kau bukan orang penting lebih baik hubungi orang lain! ”

Eits... Tunggu dulu. Aku Jin, Kim Seok Jin. Jendral kepolisian yang menangani kasus kematian Park Jimin. ”

“ Benarkah? Maaf tadi aku marah-marah tidak jelas. ”

“ Haha... Gwenchanna. Kami akan lakukan penangkapan, aku akan mengirimkan alamatnya padamu. ”

“ Baiklah, terimakasih. ”

Kami akan menunggumu.

Ne.

Setelah sambungan telfon terputus, sebuah pesan masuk ke ponselnya. Ya, itu Jin. Hana mengernyit saat melihat isi pesan dari Jin. Dia segera bergegas, mengambil tas branded miliknya dan pergi menuju alamat yang diberikan Jin.

°
°
°

Hana bergegas keluar dari taksi dengan berderai air mata. Dia memandang sekeliling, mimpi buruknya menjadi kenyataan. Beberapa mobil polisi terparkir rapi di halaman depan rumahnya.

Mommy!! Hiks... ” Yoonji menghambur memeluk kaki Ibunya dan menangis histeris.

“ Ada apa sayang? Di mana Daddy? ” Tanya Hana sambil menggendong buah hatinya.

“ Mereka membawa Daddy. ” Yoonji merengkuh erat leher Ibunya.

Hana berlari sambil menggendong putrinya, masuk ke dalam rumah dan melihat suaminya tengah diintrogasi.

“ S... Sedang apa kau di rumahku? ” Tanya Hana pada Jin.

“ Sesuai yang kukatakan tadi, kami sedang melakukan penangkapan. ” Saat itu juga, tubuh Hana sempoyongan.

Yoonji segera turun dari gendongan Ibunya lalu memeluk Taehyung erat sambil menangis histeris.

Daddy tidak boleh pergi. ” Taehyung tersenyum lalu menyeka air mata putrinya.

Dia menggendong Yoonji lalu mendekat pada Hana, memandang mata basah itu sendu.

“ Ya. Aku yang melakukannya, aku membunuh Jimin karena saat itu dia tidak mau menyerahkanmu dan Taemin. Aku yang mengirim pesan itu dan aku juga yang mengatur supaya kematiannya disebabkan oleh perampokan. Aku melakukannya. Dan Tuhan sudah menamparku dengan mengambil Taemin dariku. Sekarang semuanya sudah jelas, sayang. Kesalahanku harus dipertanggung jawabkan. Kau harus menjadi wanita kuat, untuk Yoonji. Aku janji, aku akan kembali. Tapi setelah semuanya selesai dan kuharap nanti, aku tidak datang terlambat. ” Taehyung berujar penuh senyum.

Sementara Hana masih berusaha mencerna setiap kalimat yang dilontarkan oleh Taehyung.

Hiks... A... Andwae.. Kau bohong kan? ” Hana mencengkram kerah kemeja Taehyung.

“ Aku pembunuhnya, sayang. ” Taehyung tersenyum lalu mengecup pipi Yoonji.

Daddy tidak boleh pergi. ” Isaknya.

“ Hanya sebentar sayang. Daddy akan segera kembali. Sementara itu, kau bisa bermain bersama Jihyun. Oke? ” Saat itu juga Yoonji sadar, dia butuh Jihyunnya.

Dia segera turun dari gendongan Ayahnya dan berlari keluar.

“ Kita pergi saja. ” Ajak Taehyung pada Jin.

Semua polisi di sana segera memasang posisi siap saat Jin berdiri dan berjalan di belakang Taehyung. Hana hanya bisa diam terpaku sebelum tubuh lemasnya jatuh terduduk di lantai. Dia menangis sejadi-jadinya, dia hancur berkeping-keping.

Taehyung meninggalkan rumahnya penuh senyuman, dia tidak pernah menyesal mengakui semua kesalahannya. Karena Taehyung tau, apa yang Hana butuhkan.

“ Tunggu! ” Jihyun— atau lebih tepatnya Jimin datang bersama Yoonji yang menangis.

“ Dengar, aku Jimin. Aku masih hidup jadi kau tidak perlu membawanya. ” Kata Jimin.

“ Kami tau. Tapi kejahatan tetap saja kejahatan. Kami tetap harus menahannya. ” Tegas Jin.

“ Paman... ” Yoonji memeluk kaki Jin dan memohon dengan derai air mata.

Baik Taehyung maupun Jimin hanya bisa memandang putri kecil itu yang tersakiti.

Taehyung tersenyum lembut lalu mendekat pada Jimin. Menepuk pundak tegapnya pelan.

“ Kau bisa mengambil mereka kembali. ” Kata Taehyung lalu masuk ke mobil polisi.

DADDY ANDWAE!!! ” Teriak si kecil lalu berlari menuju mobil polisi.

Menggedor-gedor jendela kaca yang tertutup, berteriak memanggil nama Ayahnya berharap sang pahlawan keluar dan memeluknya.

Setelah semua anggota polisi masuk, satu persatu mobil polisi itu melaju pelan. Yoonji berlari mengekar mobil polisi yang mengangkut Ayahnya. Kaki kecil itu  bertapak dengan pasti mengejar mobil itu. Bibir mungilnya terus meneriakan nama sang Ayah, sampai kaki kecilnya tumbang karena sebuah batu.

Yoonji tersungkur dan menangis, bukan karena luka di lututnya. Tapi karena pahlawannya pergi dan tidak tau kapan akan kembali.

DADDY!!

Jimin merengkuh tubuh mungil itu dari belakang. Dia menangis seiring suara rintihan itu. Jimin merasa menjadi orang paling berdosa. Karena dia menghancurkan putri kandungnya sendiri.










To Be Continue...

Hai guys...
Beberapa part lagi dan work ini bakal kelar..
Dan tebak?
Bakal ada new work, kali ini sih pengennya Jungkook castnya. Mau tida? 😂😂

Hiraeth ; PJMWhere stories live. Discover now