Say Sorry

4.3K 505 12
                                    

Yoonji menatap keluar jendela kaca di kamarnya. Dia duduk dengan memeluk kedua lutut di depan jendela besar itu. Lalu dia menangis sesenggukan.

" Daddy.... Hiks.... I miss you.... " Isak Yoonji.

Sesaat kemudian, pintu kamar Yoonji terbuka. Presensi Ibunya muncul dengan wajah pucat. Hana berlutut di samping putrinya.

" Sedang apa, sayang? " Tanpa menjawab Yoonji menghambur memeluk Ibunya.

Hana tau apa yang dirasakan Yoonji, sejak kecil dia tidak pernah terpisah dari Taehyung ditambah lagi kini mereka juga terpisah dari Taemin.

" Maafkan Mommy, Yoonji. Maafkan Mommy. " Kata Hana berkali-kali.

" Apa Yoonji akan kehilangan Daddy? Apa nenek sihir itu akan mengambil Daddy? Apa Daddy akan memiliki anak perempuan baru dan melupakan Yoonji? Kalau Daddy pergi lalu bagaimana kita? Hiks.... Mommy katakan! " Isak Yoonji yang semakin membuat Hana tersiksa.

" Tidak, sayang. Semuanya akan baik-baik saja. " Janji Hana sambil menitikan air mata.

Sampai Hana merasakan kalau perutnya berkontraksi lagi, dan sesuatu mendesak keluar dari kemaluannya. Darah, Hana mengalami pendarahan.

" MOMMY!! " Pekik Yoonji saat melihat darah mengalir melewati kaki Hana.

Hana jatuh terduduk sambil meringis kesakitan. Yoonji segera berlari keluar kamar untuk mencari pertolongan. Dan Hana hanya bisa berbaring sambil merintih kesakitan.

" Hana! " Taehyung yang entah dari kapan berada di apartemen keluarga Jeon, menyeruak masuk dan bersimpuh di samping Hana.

" Kita ke Rumah Sakit. " Final Taehyung yang dibalas gelengan oleh Hana.

" Tidak! Jangan! Aku baik-baik saja. Panggil dokter saja. Kumohon. " Hana mencengkram kuat kerah jas kerja Taehyung.

" Baik-baik saja bagaimana?! Kau mengalami pendarahan dan aku tidak mau sesuatu terjadi pada bayi kita! " Taehyung membopong Hana hingga jas kerja dan kemejanya berlumuran darah.

" Kumohon, kali ini saja. Dengarkan aku. " Pinta Hana.

Tanpa menjawab, Taehyung segera membawa Hana ke klinik terdekat. Bibirnya tidak bisa berhenti berbisik di telinga Hana, mengatakan kalau dia dan bayinya harus baik-baik saja. Setelah Hana mendapat penanganan, Taehyung duduk gelisah di bangku ruang tunggu, hatinya terus berdoa untuk keselamatan bayinya. Dia marah karena Jennie menyeretnya dalam skenario menjijikkan ini. Taehyung terpaksa menuruti semua kata-kata Jennie. Karena Jennie mengetahui sesuatu yang bisa menghancurkan keluarganya dan Taehyung tidak ingin keluarganya hancur.

Dia bahagia memiliki Yoonji, dia bahagia memiliki Taemin, dan dia bahagia memiliki Hana dan calon bayinya. Tapi kenapa benalu hadir di dalam kedamaian keluarganya?

" Keluarga pasien? " Seorang bidan keluar dari ruang rawat Hana.

" Ya, aku suaminya. " Taehyung bangkit berdiri dengan perasaan cemas.

" Apa sebelumnya kalian sudah pernah memeriksa keadaan janinnya? Kehamilannya sangat lemah dan rentan, beruntung kami berhasil menghentikan pendarahannya. Untuk kedepan, jaga Ibu dan calon bayinya. Karena satu saja hantaman pikiran pada Ibunya, maka akibatnya akan sangat fatal. Beban pikiran itu juga akan mengambil nyawa Ibunya, bukan hanya janinnya saja. " Jelas sang bidan yang sukses membuat Taehyung takut setengah mati.

" Baik, terimakasih dok. " Kata Taehyung yang dibalas anggukan.

" Aku harus lebih menjaga Hana dari Jennie. " Gumam Taehyung lalu masuk ke ruang rawat Hana.

Hatinya terkoyak melihat sang istri terbaring tidak berdaya dengan wajah kurus dan pucat, ini semua karena permainan bodoh milik Jennie.

" Eungh... " Lenguhan kecil menyapa gendang telinga Taehyung bersamaan dengan mata Hana yang terbuka.

" Sayang, kau merasakan sesuatu? " Tanya Taehyung sambil menggenggam tangan Hana.

" Sakit. " Lirih Hana.

" Semuanya akan baik-baik saja. " Taehyung mengelus pelan perut Hana.

" Baik-baik saja? Cih! Tidak akan ada kata baik-baik saja selama jalang itu berada di antara kita. Kau tau bagaimana perasaan Yoonji? Hiks.... Pagi tadi dia bertanya padaku apa dia akan kehilangan Ayahnya? Apa nenek sihir itu akan mengambil Ayahnya? Apa Ayahnya akan memiliki anak perempuan baru dan melupakan Yoonji? Kalau Ayahnya pergi lalu bagaimana dia? Hiks.... Apa kau pikirkan bagaimana perasaannya? Dia hancur.... Hiks... Dia masih terlalu kecil untuk kau sakiti seperti itu, Tae... Hiks... Kenapa kau jahat sekali? " Isak Hana.

Taehyung tidak bisa menahan dirinya lagi, dia merengkuh Hana dalam dekapannya. Dia ikut menangis seiring suara isak tangis Hana.

" Kalau begitu, kembalilah ke rumah. Bukan demi aku, tapi demi anak-anak. " Kata Taehyung yang dibalas anggukan oleh Hana.

" Kita pulang sekarang. " Pinta Hana yang langsung dituruti oleh Taehyung.

°
°
°

Hana, Taehyung, dan Yoonji sampai di kediaman Taehyung. Dan betapa terkejutnya saat mereka melihat Jennie yang sudah berada di sana. Dia tengah duduk di ruang tamu sambil membolak-balik halaman majalah. Senyumannya merekah saat netranya menangkap keluarga kecil itu.

Sementara Hana, dia diam seketika. Sejujurnya dia ingin menangis. Jennie mendekat dan berlutut di depan Yoonji, dia memeluk Yoonji dan membelai puncak kepala gadis itu. Yoonji mendorongnya kuat hingga terlepas dari pelukan Jennie.

" Pergi kau nenek sihir!! Mau apa kau di sini?! " Marah Yoonji.

" Mulai sekarang, aku akan tinggal di sini. " Jennie tersenyum lalu menatap Hana.

" Karena aku akan segera menjadi Ibumu. " Hana berpegangan erat pada Taehyung.

" Tidak! Mommy ku hanya Hana!! Bukan kau!! " Teriak Yoonji histeris.

" Sayang, bagaimana kalau kau main di kamar dulu? " Bujuk Hana dan dituruti oleh Yoonji.

" Apa maumu? " Tanya Hana pada Jennie saat Yoonji sudah masuk ke kamarnya.

" Mauku? Tentu saja suamimu. " Jawab Jennie dengan kurang ajarnya.

" JENNIE!! " Marah Taehyung.

" Sudah Tae, aku ingin istirahat. " Kata Hana.

Taehyung segera memapah Hana menuju kamarnya tapi sesuatu lagi-lagi membuat Hana ingin lari dari hidupnya. Barang-barang Jennie berserakan di kamar Hana dan Taehyung. Koper, baju, dan sepatu. Dan semua itu berhasil menyulut emosi Taehyung.

" Jalang sialan! Apa maksudnya?! " Taehyung berniat menghampiri Jennie tapi Hana mencegahnya.

" Tidak apa, biarkan saja. Kita tidur di kamar Taemin, ya? " Bujuk Hana yang berhasil membuat Taehyung luluh.

" Maafkan aku, sayang. " Pinta Taehyung sambil memeluk Hana. Dan respon Hana? Dia hanya mengangguk.

Karena Hana ingin membiasakan diri untuk menerima setiap tamparan dan rasa sakit dalam kehidupannya. Mulai detik ini.





To Be Continue...

Berasa gak sih sakitnya aku? Jahat tau! 😭
Gak papa, Hana strong woman kok 😁
Vomment yaw ❤

Hiraeth ; PJMWhere stories live. Discover now