Bagian 1 [Gadis Berambut Coklat]

3.1K 82 5
                                    

Gadis berambut coklat itu melajukan mobil hitam miliknya dengan cepat. Bergerak maju dengan ugal-ugalan sembari terus menerobos hujan. Entah kemana tujuannya kali ini, yang jelas dia tak akan pulang ke rumahnya.

Mungkin kalian merasa nyaman jika berada di rumah, tetapi tidak dengan gadis itu. Rumah yang biasanya memberikan kehangatan baginya kini sudah tiada. Tak ada lagi kenyamanan dan kehangatan. Yang ada hanya kesunyian dan kehampaan.

Bukan rumah mewah bertingkat tiga yang gadis itu inginkan. Bukan mobil-mobil yang berbaris rapi di garasi pula yang gadis itu inginkan. Bukan semua harta dan fasilitas mewah yang gadis itu inginkan. Bukan! Bukan itu yang dia mau. Dia hanya ingin menjadi seperti gadis biasa di luar sana. Dia ingin menjadi gadis biasa yang hidup bahagia dengan keluarganya. Yang setiap hari selalu tersenyum mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya. Itu yang dia inginkan. Hanya itu.

Kenapa mendapatkan itu sangat sulit? Apa salah, jika gadis itu menginginkan kehidupan normal seperti gadis lainnya? Apa salah, jika gadis itu ingin bahagia? Apa gadis itu tidak bisa bahagia bahkan hanya untuk sebentar saja? Bahkan dia sudah lupa kapan terakhir kali ia menyantap makan malam bersama keluarganya.

Kenapa semuanya harus berubah seperti ini?


Suara decit mobil hitam itu kini terdengar jelas. Menandakan bahwa mobil itu telah berhenti melaju. Gadis berambut coklat itu membuka kaca mobilnya disusul dengan kepalanya yang sedikit menoleh ke arah luar. Kemudian memicingkan matanya, tampak sebuah tempat yang terlihat menarik menurutnya.

Dan disinilah gadis itu berada. Di dalam sebuah tempat yang menurut beberapa orang, cocok untuk menghibur diri. Sebelumnya gadis itu tidak pernah kesini, namun sekarang ia malah duduk dengan santainya di ujung ruangan itu. Mencoba menikmati dentuman-dentuman musik yang menggema, sambil sesekali melirik sekumpulan orang yang sedang menikmati irama musik itu. Dia hanya menjadi pengamat disini, hingga suara bariton pria yang berada tak jauh di belakangnya mengagetkan gadis itu.

"Segelas vodka, Nona?"

Gadis itu tampak berpikir, menimang tawaran pria tadi. Sepertinya tidak cukup buruk. Dan mungkin itu bisa sedikit mengurangi kepenatan dan kekalutan yang dialaminya. Hingga akhirnya gadis itu mengangguk, dan menatap pria tadi.

"Bol--"

Sebuah tangan menyentuh pundak gadis itu, hingga membuatnya menghentikan ucapannya tadi dan menoleh ke arah orang itu. Ternyata seseorang yang menyentuh pundaknya tadi adalah lelaki yang mungkin seumuran dengannya. Yang jadi pertanyaannya sekarang adalah, kenapa dia terus menatap gadis dihadapannya ini? Apa lelaki itu mengenalnya?

Terus-terusan ditatap seperti itu membuat gadis berambut coklat ini jengah. Apa-apaan lelaki itu? Kenapa sedari tadi malah menatapnya?

Gadis itu beranjak dari duduknya, hendak keluar dari ruangan gemerlap ini. Tetapi langkahnya terhenti karena seseorang mencekal tangannya. Lebih tepatnya, langkahnya terhenti saat mendengar pertanyaan dari lelaki yang mencekal tangannya itu.

"Kamu, Zahra 'kan?"


___

Bersambung..

___

Untuk part 1 sampai disini dulu ya..

Vote dan commentnya ditunggu loh ^_^

Makasih juga buat yang udah nyempetin baca dan respon cerita ini, dan maaf jika ada kesalahan dan kekhilafan..







Hijrah?Onde histórias criam vida. Descubra agora