Bagian 8 [Insya Allah]

723 53 4
                                    

Jakarta, 17 Januari 2017

Ini adalah hari pertama Nanda berusaha mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi. Dari semalam, mata gadis itu tidak bisa terpejam. Ditemani angin malam ia menimang-nimang nasehat Yusuf agar segera menutup auratnya. Berulang kali ia membuka laman pencarian di internet mengenai perintah bagi perempuan untuk menutup auratnya. Dan berulang kali juga ia mengucap istighfar.

Ternyata apa yang dibilang oleh Yusuf itu memang benar. Perempuan itu wajib hukumnya untuk menutup aurat. Sementara selama ini Nanda tidak pernah menutup aurat, dan malah sering berpakaian minim.

"Astaghfirullah.." Ucapnya untuk kesekian kali.

Karena itulah Nanda memantapkan diri untuk mengenakan kerudung segi empat berwarna merah muda yang senada dengan warna pakaiannya saat ini.

Gadis berambut coklat itu merapikan bagian atas kerudungnya yang sedikit susah diatur. Dipandangi wajah cantiknya yang terpantul di cermin itu.

"Gak terlalu buruk.." Gumam Nanda pelan. Diambilnya tas selempang di atas tempat tidurnya, lalu segera melangkah ke luar kamar.

"Bismillah.."

Dipacunya salah satu mobil sport yang terparkir di garasi dengan kecepatan sedang. Tidak seperti kemarin ketika ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi dan ugal-ugalan.

'Mengebut itu berbahaya, sayang nyawanya!'

Itulah pesan Yusuf yang selalu dia ingat ketika berkendara.

"Alhamdulillah.."

Senyum simpul terukir di bibir Nanda ketika melihat dinding bertuliskan 'Universitas Indonesia' yang berarti bahwa ia sudah tiba di kampusnya. Mobil Nanda berhenti tepat disamping sepeda motor yang pengendaranya adalah seseorang yang Nanda kenal.

"Hai, Yusufian Ramadhan!" Tegurnya setelah keluar dari mobil.

Yusuf menoleh dengan raut wajah bingung. "Iya. Kamu siapa ya?" Tanyanya.

"Ini gue, Zahra."

"Masa lo gak inget gue sih, Rama?" Tanya Nanda ketika melihat Yusuf yang masih tak mengenalinya.

"Masya Allah.. Kamu beneran Zahra?"

"YA IYALAH!"

"Aku pikir tadi kamu itu bidadari.."

"Lo bisa aja sih.." Ujar Nanda yang kemudian tertawa.

"Serius tapi, kamu itu kayak bidadari.."

"Masa sih? Nanti gue bisa terbang nih kalo dipuji mulu.."

Tak tahukah Yusuf jika sebenarnya ada sedikit rona merah pada pipi Nanda?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tak tahukah Yusuf jika sebenarnya ada sedikit rona merah pada pipi Nanda?

"Alhamdulillah sekarang kamu udah berhijab.."

"Iya. Lagian gue udah banyak dosa, masa mau terus-terusan bikin dosa.."

"Semoga kamu tetep istiqomah ya, Zahra."

Hijrah?Where stories live. Discover now