Bagian 5 [Hijrah?]

884 72 13
                                    

"Gue kangen banget sama lo, Rama..." Ujar Nanda yang masih memeluk lelaki itu.

"Kamu beneran Zahra?" Tanya Yusuf memastikan. Nanda mengangguk mengiyakan.

Akhirnya setelah sekian lama, mereka dapat bertemu kembali. Ada rasa rindu tersendiri di hati. Banyak yang ingin mereka utarakan disini.

Zahra, gadis kecilnya yang ia rindukan kini telah ada dihadapannya. Memeluknya dengan erat. Baru saja Yusuf ingin membalas pelukan Zahra, seketika itu juga ia mengurungkan niatnya. Karena ia menyadari sesuatu bahwa ini tidak seharusnya terjadi.

"Maaf, Zahra. Kita ini bukan mukhrim. Tak seharusnya kita berdua-duaan, apalagi seperti ini. Maaf, Assalamu'alaikum.."

Sebenarnya Yusuf ingin disini lebih lama bersama gadis itu. Tetapi tidak bisa begitu. Jadi Yusuf memutuskan untuk pergi, meninggalkan Zahra yang masih duduk terdiam disitu.

"Udah berapa tahun kita gak ketemu, Rama? Tapi kamu malah kayak gitu.."

Nanda tertawa miris. Melihat lelaki yang lebih memilih pergi itu membuat hatinya ter-iris. Memangnya dia tidak rindu pada Zahra? Bukankah jika dua orang yang saling merindu kemudian bertemu, wajar saja jika mereka berpelukan? Lalu kenapa ketika Nanda memeluknya tadi, dia malah meninggalkannya?

"Harusnya gue sadar, mana mungkin ada orang yang peduli sama gue."

Sungguh, betapa kecewanya gadis itu. Dia berharap agar bisa bertemu dengannya kemudian menjalani hari seperti semasa kecil dulu. Tetapi dia malah pergi, bahkan alasan ia pergi waktu itu saja masih belum Nanda ketahui.

"Gue benci sama lo, Rama!"

__

Yusuf memandangi foto yang berada di genggaman tangannya ini

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

Yusuf memandangi foto yang berada di genggaman tangannya ini. Gadis kecil yang ada di foto itu kini sudah dewasa. Ia sangat bersyukur bisa menemukan Zahra lagi.

"Astaghfirullah, apa yang baru saja Aku lakukan?"

Perasaan bersalah menyelimuti Yusuf. Ia memutuskan untuk berbalik arah dan melangkah ke tempat ia meninggalkan Zahra di dekat danau tadi.

Tetapi ia terlambat, Zahra sudah tidak ada lagi disana. Ini semua juga salahnya.

Tetapi Yusuf belum begitu terlambat. Ia melihat Zahra sedang berdiri di dekat mobil hitam yang ada di parkiran itu. Mungkin memang benar jika jodoh itu tidak akan kemana.

"Zahra, kamu kenapa?" Tanya Yusuf setelah berada di belakang gadis itu.

"Gila, ada yang ngempesin ban mobil gue nih pasti!" Jawab Nanda yang masih memeriksa ban mobil depannya yang bocor itu.

"Mau pulang bareng?"

"Kalo gak ngerepotin sih... "

Nanda menoleh ke arah suara orang yang menawarinya pulang itu. Tadinya ia ingin meneriwa tawaran orang itu tetapi setelah melihat siapa orangnya, malah membuatnya jengkel.

Hijrah?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin