04: Pulang Bareng

6.8K 347 134
                                    

Happy Reading❤

"Jangan percaya dengan kata Janji, karna kata janji tidak selamanya bisa ditepati!"

~Fino Al Sbastian~

***
05.00
Triiinnggg...

Bel pulang sekolah pun berbunyi, siswa maupun siswi SMAN Nusantara 2 Bandung berhamburan keluar sekolah untuk pulang kerumah masing-masing.

Sama halnya dengan Ana, Vita, Rahma dan Rindu, mereka sedang menunggu jemputannya didepan gerbang sekolah.

"Vita, Ana gue pulang duluan ya sama Rahma," Ucap Rindu meninggalkan Ana dan Vita yg masih menunggu jemputannya.

"Na lo pulang sama siapa? Soalnya ayah gue bentar lagi mau sampai. Lo ditinggal sendiri gak papa kan?" Tanya Vita khawatir.

"Iya gak papa palingan juga gue naik angkot, tenang aja gue tau arah pulang kerumah gue." Ucap Ana. Vita mengangguk paham.

Tin..tin..

Ana dan Vita terkejut karna bunyi klakson mobil berwarna hitam melekat yg menuju kearah Ana dan Vita.

Kaca mobil itu tiba-tiba terbuka, menampakkan seseorang yg sedang menyetir.

"Lo Ana?" Tanya dia.

Kenapa dia bisa tau nama gue? Batin Ana.

"I..iya kenapa ya?" Tanya Ana gugup.

"Lo gak di jemput? Kalo gak, bareng gue aja pulangnya," Ucap dia menawarkan tumpangannya.

Ana melirik kearah Vita dengan alis naik turun.

"Iya Ana mau kok!" Ucap Vita lalu mendorong Ana untuk mendekati mobil dia.

Ih Vita apaan sih main dorong-dorong aja, awas lo ya nanti Batin Ana seraya menghentak-hentakan kakinya kesal.

"Gak ngerepotin nih?" Tanya Ana ke dia.

"Gak, ayo masuk." Ucap dia.

Mobil dia pun berjalan meninggalkan sekolahannya.

Diselama perjalanan tidak ada topik pembicaraan yg dilontarkan Ana ataupun dia. Hanya Ana yg bersuara untuk mengarahkan jalan untuk sampai dirumahnya.

"Oh iya, gue Fino Al Sbastian, panggil aja Fino," Ucap Fino mencairkan suasana yg sedari tadi canggung.

"Gue Ana,"

"Nama panjang lo?"

"Lusiana Putri Anandita."

"Nama lo cantik sesuai dengan orangnya." Ucap Fino terang-terangan.

Blush..
Pipi Ana memerah, padahal hanya dikatain begitu tetapi langsung blushing. Ana begitu bawa perasaan setiap ada orang yang memujinya.

Tak lama kemudian Fino dan Ana sampai dirumah Ana.

"Makasih, mau mampir dulu?" Tanya Ana.

"Maaf gue harus pulang dulu, mungkin lain kali aja." Ucap Fino. Lalu dibalas anggukan Ana.

Mobil Fino pun pergi melesat jauh meninggalkan rumah Ana. Lalu Ana masuk kedalam rumahnya.

Di rumah begitu sepi karna orang tuanya sedang kerja diluar negri. Sedangkan bang Renanda dan bang Sandi belum pulang.

***
"Bang Ren, Ana kemana?" Tanya Sandi.

"Lagi dikamarnya mungkin," Balas Renanda.

Sandi mengangguk paham. Tak lama kemudian Ana pun datang menghampiri Renanda dan Sandi.

"Sore bang Ren yg paling ganteng!" Ucap Ana tidak memperdulikan Sandi sama sekali.

"Loh loh kok abang lo yg paling-paling ganteng ini gk disapa sih?" Tanya Sandi kesal karna merasa terabaikan.

"Eh itu abang Sandi? Ana kira itu patung pajangan rumah," Ucap Ana mengejek.

"Ganteng ginih dibilang patung pajangan rumah, jahat banget lo!" Ucap Sandi dengan mulut dimaju-majukan.

"Muka lo gituh rasanya gue mau muntah!" Ucap Renanda dan dibalas tawaan Ana yg meledak.

Ana bersyukur mempunyai kakak yang sayang kepadanya. Mereka selalu Ada untuk menghiburnya disaat Ana sedang sedih.





~~~

Alhamdulillah Bab 4 kelar🙏

Fino sudah muncul😁❤

Ditunggu kelanjutan kisah cinta Ana👍 Jangan lupa vote dan komen yaa😊

Ajak teman kalian juga untuk baca👍

Salam Lily pacar
sah Sehun❤😂

Humoris.VS.RomantisWhere stories live. Discover now