29: Luka-luka

767 70 64
                                    

Happy Reading❤️

"Jangan mengutarakan janji yang berlebih, jika kamu tak sanggup menepatinya."

~Lusiana Putri Anandita~

***
Senyum Fino mengembang saat ia keluar dari ruangan perpustakaan tersebut. Rasa geli yang terdapat di perutnya menjalar ke seluruh tubuh, entah kenapa setiap kali ia tersenyum membuat jantungnya berdegub kencang.

Flashback ON...

"Gue balik duluan," Ucap Rezza.

"Selamat menjomblo lagi haha." Tawa Rifki meledek lalu lari meninggalkan Fino sendirian.

Selalu Fino yang pulang paling akhir dan pasti sendiri.

Brakkk...

Suara helm terbanting terdengar oleh telinga Fino, ia lalu melihat kearah sumber suara tersebut.

Di tempat parkir terdapat Sandi yang sedang menendang - nendang helm yang ia banting. Sandi menjadi pusat perhatian saat itu.

Fino menghampiri Sandi yang sedang menendang helm, ia pun menghentikan kaki Sandi dan menyuruhnya diam, Fino memberitahu bahwa Sandi sekarang ia jadi pusat perhatian anak - anak.

"Lo kenapa si kak?" Tanya Fino geram sendiri karna Sandi yang tak bisa diam.

"Adek gue bikin naik darah aja, minta beli ini minta beli itu, kalo gak diturutin ancemannya wah," Ucap Sandi mengepalkan tangannya geram.

"Adek? Lo punya adek kak?" Tanya Fino bingung, karna setau Fino, Sandi hanya memiliki kakak.

"Iya, anak baru kelas XI MIPA 2." Ucap Sandi sambil memijat pelipisnya.

Fino mengernyitkan dahinya.
"Ana?"

Sandi mengangguk.

"Emang Ana minta dibeliin apa sih kak?" Tanya Fino.

Sandi menatap Fino lekat - lekat.

"Ah lo mah gak bakalan bisa beli dimanapun."

"Usaha dulu kak, siapa tau." Ucap Fino.

"Dia tuh nyari Novel yang judulnya Lily karangan Selly Erza Lesiela."

Fino hanya mengangguk, lalu ia menepuk pundak Sandi.

"Gue balik duluan kak." Ucap Fino.

"Lah gue kira lo mau bantu gue tah apa."

"Gue bantu doa aja bang, Gue sekarang manggil lo abang aja ya?" Ucap Fino sambil berjalan meninggalkan Sandi yang sedang berjongkok frustasi sendiri.

Fino dengan langkah kaki seribu menghampiri motornya dan langsung tancap gas menuju gramedia - gramedia yang berada dipenjuru kota Bandung.

And then tepat pada pukul 19.26 WIB, yap pada pukul 7 malam ia menemukan juga apa yang ia cari.

"Gue yakin bang Sandi itu sebenernya males buat nyari ginian makannya gak ketemu - ketemu."

Flashback OFF...

"Wah wah kerasukan jin tomang anjir si Fino," Ucap Rezza tiba - tiba mendekati Fino yang sedang senyum - senyum sendiri.

"Apaan sih lo."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Humoris.VS.RomantisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang