15: Sepupu Ana

4.8K 150 31
                                    

Happy Reading

"Proses jalannya move on seseorang itu bukan hanya dimulut aja."

~Lusiana Putri Anandita~

***
"Ana!" Teriak seorang cewek yang langsung memeluk Ana.

Wajah cewek itu begitu familiar bagi Ana.

"Elsa?, lo beneran Elsa kan? Yaallah lo udah gede aja, tambah cantik lagi, gilaa!" Tanya Ana begitu antusias setelah bertemu Elsa.

Elsa itu sepupu Ana, yaitu anak dari adik bunda Ana.

Elsa mendengus mencium aroma tak enak didekatnya. Ia pun langsung melepaskan pelukannya dari Ana karna punggung Ana basah sekali dipenuhi oleh keringat.

"Ih Ana! Lo jorok banget si, lo habis ngapain sampai-sampai badan lo keringatan semua?" Tanya Elsa.

Ana hanya cengir "Oh iya gue kan habis main basket, lo sih main peluk-peluk aja."

"Dari kecil ya lo mainnya basket mulu, pantes tambah tinggi." Ucap Elsa dengan mendongakan kepalanya menatap wajah Ana.

"Lo nya aja yang kependekan El!"

Merekapun sampai saat ini malah meributkan masalah tinggi badan.

"Oh,, udah ketemu kembarannya sih gini, ayo masuk Elsa puas-puasin deh kalian kangen-kangenannya." Ajak Renanda menggiring mereka masuk kedalam rumah dan diikuti Sandi dibelakang Renan.

Ana dan Elsa hanya berselang beberapa hari, Ana yang lahir duluan pada tanggal 20, lalu Elsa lahir pada tanggal 25 pada bulan dan tahun yang sama.

Mereka memang sering bermain sejak kecil, pada saat Ana dan Elsa berumur 5 tahunan Elsa dibawa orang tuanya ke Jakarta untuk menemui kakek dan neneknya.

Satu tahun kemudian Ana dibawa oleh ayah dan bundanya ke Jakarta juga menyusul Elsa menemui kakek dan neneknya.

Tetapi yang pulang dulu kekota kelahirannya adalah Ana, lalu Elsa deh sekarang.

"Ini serius Elsa kan yang dulu pipinya luber, loh kok sekarang tirus gini?" Tanya Sandi.

"Lah iya, lo kan dulu gen..." Sebelum Ana menyelesaikan kalimatnya Elsa sudah siap ingin menampol mulut Ana ini.

"Gue kan jadi sering olahraga, diet juga, ya jadi gini deh." Ucap Elsa.

"Masuk kamar dulu gih El, barangkali lo cape dari Jakarta ke Bandung," Suruh Ana.

"Deket kali yaelah Jakarta ke Bandung, tapi gue mau mandi dulu Na, badan gue lengket semua." Ucap Elsa.

"Iya gue juga nih, kayak mandi keringat aja basah semua," Balas Ana.

Ana pun bangkit dari ruang tamu dan mengantarkan Elsa kekamar tamu yang akan ditempati oleh Elsa.

***
Hari sudah menunjukan jam 7 malam, biasanya Ana malam-malam begini yang pasti nonton TV sama abang-abangnya, tetapi sekarang karna ada Elsa, ruang TV jadi semakin ramai.

"Na bagi snack lo dong, stok snack gue dikulkas abis," Ucap Sandi sambil berusaha mengambil snack dipangkuan Ana.

"Gak, lo pelit bang, gue minta aja gak boleh." Ucap Ana.

"Bukan pelit, gue gak mau kasih aja soalnya waktu itu stoknya tinggal sedikit lagi,"

"Sama aja abang yaelah!"

"Na... bagi atuuu aja," Ucap Sandi dengan nada diimut-imutkan.

"Jijik gue bang yawloh!"

"Kebiasaan deh, mulai tom and jerrynya, kalau gak rebutan snack, remot TV atau gak rebutan charger, pasti ada aja tiap hari yang diributin." Ucap Renanda kesal sendiri dengan kedua adiknya.

Humoris.VS.RomantisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang