22. Tisu

11.4K 272 6
                                    

Gelora 💗 SMA

Beberapa bulan kemudian,

Semenjak aku dan Randy melakukan ritual senam lima jari bareng, hubungan pertemanan aku dengan dia tidak sedikit pun terpengaruh. Randy tetap bersikap manis dan baik terhadapku. Dia juga masih sering mengajakku makan, nonton dan hangout bareng. Satu hal yang berubah dari dia hanya sekarang dia jadi membawa motor sendiri setiap datang ke sekolah.

Apakah aku dan Randy melakukan kegiatan senam lima jari bareng kembali? Aku jawab dengan tegas, iya. We did it. Bila ada kesempatan dan kami berada pada masa birahi yang sama tanpa segan kami melampiaskan dengan ber-swalayan seks secara berjamaah. Tak hanya kami berdua, terkadang kami juga mengajak Rudy untuk memeriahkan suasana dan menambah sensasi keceriaan. Buat seru-seruan aja. Dan kami enjoy dengan semua itu.

Bahkan kami pernah melakukan hal itu di tempat-tempat yang terbuka atau outdoor. Salah satunya saat kita berkunjung ke tempat air terjun yang letaknya tak jauh dari kota tempat kami tinggal. Kebetulan waktu itu suasananya sepi, cuma ada kami bertiga dan kami memanfaatkan kesempatan itu untuk berbuat mesum. Tapi mesumnya masih dalam tanda kutip, ya ... double O (Onani Only). Benar-benar edan! Kami seperti sudah berada di level kecanduan.

Ada satu kejadian lucu ketika kami bertiga sedang asik-asiknya senam lima jari di kamar Rudy. Tiba-tiba pintunya terbuka dan kegiatan nyeleneh kami diketahui oleh Ayah Rudy. Bukannya marah, Ayah Rudy malah bilang, "Bagus, Nak ... Lanjutkan!'' bahkan beliau malah ikutan senam lima jari bareng. Koplak, 'kan? (Hehehe ... gak ding, aku bohong, piss!).
Saat itu Ayah Rudy benar-benar marah dan mengusir kami semua. Dan sejak kejadian itu aku dan Randy dilarang bermain ke rumah Rudy. Tapi persahabatan aku, Randy dan Rudy terus berlanjut.

***

"Rico!''

Saat aku sedang berjalan di salah satu sudut koridor sekolah, seseorang berteriak dengan menyebut nama Rico. Agak aneh sih, soalnya jarang banget teman-teman memanggilku dengan sebutan itu. Aku mendongak ke pemilik suara itu. Dan aku melihat seorang cowok kurus tinggi berlarian kecil menghampiriku. Aku tidak tahu namanya, tapi aku mengenal dia sebagai penghuni kelas sebelah.

 Aku tidak tahu namanya, tapi aku mengenal dia sebagai penghuni kelas sebelah

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

''Kamu Rico, 'kan?'' ujar cowok itu pas berhenti di depanku.

''Iya, aku Rico ... Ricopolo,'' timpalku.

''Nah ... itu dia maksudku.'' Cowok ini meyakinkan dirinya sendiri.

''Ada apa, ya?'' Aku mulai kepo karena penasaran dengan dia.

''Nih ... ada titipan hadiah buat kamu.'' Cowok ini menyerahkan sekotak tisu ukuran 400 gr ke tanganku.

''Hah ... tisu?'' Aku agak terkejut, ''dari siapa?'' tambahku.

Cowok ini hanya membuka telapak tangannya dan mengangkat bahunya, pertanda bahwa dia benar-benar tidak tahu atau mungkin tidak bersedia memberi tahu.

''Oke deh ... terima kasih, ya!'' ucapku dengan memberikan satu senyum terbaikku. Tak banyak kata cowok itu manggut-manggut, lalu segera berlalu dari hadapanku.

Kepergian cowok itu membuatku berpikir dan bertanya-tanya. Aku memperhatikan kemasan kotak tisu ini, dan aku menemukan tulisan spidol di bagian bawah kemasan. Tulisan tangan yang sangat rapi itu berbunyi : "SELAMAT ULANG TAHUN RICOPOLO."

Oh ya, hari ini aku lagi ulang tahun tanggal 22 Mei ... aku jadi terharu. Kok dia tahu ya, kalau aku lagi ulang tahun hari ini. Padahal keluargaku sendiri tidak satu pun yang ingat dengan hari spesialku ini. Tapi kenapa dia memberikan kado ulang tahun sebuah tisu segede ini. Buat apa coba? Dan siapakah yang mengirim benda ini lewat kurir dadakan tetangga kelas itu. Ah ... benar-benar membingungkan dan penuh teka-teki. Siapa pun dia, aku rasa dia pasti pecinta film horror atau film tema detektif. Misterius! Hmmmm ....

Gelora 'G' SMAحيث تعيش القصص. اكتشف الآن