Show 5: The Flash

1K 42 21
                                    

The Flash merupakan serial TV bergenre Superhero Fiction yang dirilis pada tahun (2014- )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

The Flash merupakan serial TV bergenre Superhero Fiction yang dirilis pada tahun (2014- ). Menceritakan tentang seorang pria bernama Barry Allen yang terbangun dari koma setelah tersambar petir dan menemukan bahwa dirinya memiliki kekuatan super.

This is probably on my 'Top 5 Most Favorite Tv Shows'. Not anymore, tho.

Pas pertama kali gua temuin show ini, I thought this is just another cringy superhero stories, tapi ternyata ngga. I also thought that I wouldn't like it as much at first. Episode pertama, oke. Episode kelima, makin bagus. Episode kedelapan-episode dua puluh tiga, boom. Completely hooked. Yang gua suka dari The Flash adalah mereka selalu mengakhiri setiap episode dengan 'cliffhanger', which I really can't get enough of. Ya, meskipun show lain juga kadang seperti itu tapi kalau The Flash, it's like you really wanted to know what's gonna happened next.

Season 1, gua rasa menjadi kedua yang terbagus setelah Season 2. Di Season 1 lebih mengisahkan tentang Barry yang mencari tahu lebih tentang kekuatan super-nya, diselingi musuh-musuh yang berdatangan sekaligus sesi perbincangannya. It's a well-balanced of comedy, drama, and action. Porsi background story tentang bagaimana kehidupan Barry sebelum ia menjadi The Flash, keluarganya, keluarga angkatnya, hubungannya dan teman-temannya masih bagus. Penggabungan dari background story dia, penggunaan kekuatannya, adegan ketika Barry lagi off-flash sekaligus mencari tahu tentang bagaimana ia bisa menjadi The Flash; everything is well-put. Sisi komedinya masih dapet, dramanya oke, dan aksinya cukup memuaskan. I also enjoyed the relationship between Barry and his father, I think it's genuine and quite touching as well. Meski kekurangannya ada pada villain aneh yang sebetulnya 'unimportant' hanya untuk menunjukkan kepada penonton 'sejauh mana sih kekuatan The Flash', betul-betul satu episode satu villain dan ini ada di 7 episode pertama tapi sisanya cukup bagus.

But, what got me into The Flash is because Barry himself. Gua rasa satu-satunya alasan yang membuat gua tetap menikmati show-nya adalah karena karakternya Barry. He is extremely down-to-earth, well-loving man, very loveable, but also can be really humane. Dia kayaknya ada di 'Top 3 of my most favorite superheroes': First is Deadpool, second is Thor and third is The Flash. Semuanya dari universe yang berbeda haha. Anyway, gua suka The Flash karena dia tidak seperti superhero biasanya, pribadinya betul-betul tidak mengingatkan gua kalau dia itu "superhero". He's more like a human who wants to help people. Ya, memang superhero begitu, tapi maksud gua disini adalah dia tuh ngga bangga dengan kekuatan yang dia miliki. Dia bangga kalau dia bisa menolong orang atau orang yang dia sayangi. There's something about him that I liked so much, I don't know what. Tapi masalahnya begini, terkadang ia terlalu menunjukkan sisi kemanusiaannya. Apakah itu salah? Tidak. Tapi menurut gua seorang superhero harus tau kapan waktu yang tepat untuk 'be the tough guy here' instead of, 'okay, I'm a superhero but I'm a human too.'. Yes, gua tau kalau dia tetap manusia meskipun dia superhero tapi dia seringkali mengedepankan sisi manusia-nya yang sebetulnya lemah, pada saat penting. I'm not asking him to be tough all the time, but I also don't fancy him to be weak either when he needs to be tough, it seems like Barry's taking his superpower as a 'curse' rather than a 'gift'. Kelemahan Barry adalah ia terlalu bergantung dengan bantuan timnya: Caitlin Snow, Cisco Ramon, dan Dr. Wells. Which is fine in a certain limit, because team work is a need. It's the goal. Namun penggambaran karakter Barry cenderung terlalu 'clingy' oleh bantuan orang lain.

TV Show ReviewsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang