TV Show Reviews

Show 7: Stranger Things

Stranger Things adalah serial TV bergenre Supernatural/Sci-Fi yang dirilis pada tahun 2016. Menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Will Byers yang menghilang secara misterius, kehilangannya pun menyebabkan teman-teman prianya; Mike, Dustin, dan Lucas untuk mencarinya dan menemukan hal aneh lain secara bersamaan.

Now, this is the same amount of hype and quality. If you want to praise a TV Show, praise this!

Satu hal yang dominan di show ini adalah vibe-nya yang begitu kental, it's like what happened in Stranger Things, stays in Stranger Things. Meskipun begitu, ide di show ini menurut gua tidak original, bukan berarti itu hal yang buruk ya. Hanya saja ceritanya mainly based on what typical monster 80's movies seems to project, seperti The Goonies atau E.T. Stranger Things kembali membangkitkan ide-ide seperti ini, which I thought is compelling. Main plot di show ini juga sebetulnya cukup dapat memikat hati penonton, meskipun kita tahu bahwa sebetulnya Will diambil oleh monster misterius yang mungkin kepada orang awam 'only a franction of imagination', but in here it seems like they live in two dimention, the upside down and Hawkins. Perspektif gua sendiri tentunya adalah "The Upside Down" itu palsu. Well, it's obvious enough, isn't it? Kind of like Narnia. Dimana hanya para pemeran terkait yang dapat melihat, merasakan, dan mengalami 'seperti apa the upside down' itu, which I thought is cool. Tapi teori gua tentang "The Upside Down" adalah "The Upside Down" itu hanyalah dimensi alternatif/alternate universe dan kalau kalian udah nonton 'The Flash' kalian pasti bisa mendapat gambaran kasar tentang apa sebetulnya dimensi alternatif itu. The Upside Down mungkin seperti itu, namun apabila muncul pertanyaan seperti, 'Darimana asal-usul The Upside down?', jawaban gua sendiri The Upside Down adalah sebuah dimensi karangan/imajinatif yang dibentuk oleh pemikiran pemeran yang terkait, disini diceritakan bahwa Mike, Dustin, Lucas, dan Will (I'd call them Stranger Squad) sangat terobsesi dengan hal-hal aneh yang berkaitan dengan monster seperti Armageddon dan semacamnya. Lalu, mereka pun ingin agar bisa tinggal di dimensi seperti itu, mereka bahkan berkeinginan agar "Armageddon" menjadi kenyataan. Kesimpulannya adalah dimensi ini sendiri hanya ada di kepala mereka serta hanya bayangan sementara. Kalau biasa kalian udah familiar dengan "imaginary friend", bisa dibilang disini disebut dengan "imaginary dimention". Pernah dengar kalimat "mimpi akan menjadi kenyataan"? Well, I think it's what happened in Stranger Things. Gua ngga percaya kalau semua hal aneh yang terjadi hanya terjadi begitu aja, namun dikuatkan dengan pemikiran Stranger Squad sendiri, dan kalau untuk pemeran lainnya adalah mereka juga ikut 'dipercayai/dihasut' oleh keberadaan The Upside Down, lagi-lagi kasusnya mirip dengan Narnia. Well, enough rambling about my theories, let's get into the actual reviews!