12. Even the words are simple

683 77 17
                                    

Aku memeluk foto dimana kau masih dapat tersenyum padaku

Ah, aku merindukanmu

Apa yang harus aku lakukan?

Aku tidak akan pernah menyesalkan perasaan ini, satu kalipun

Tolong jangan katakan selamat tinggal

Dan perasaanku tidak akan pernah berubah

Apa lagi yang harus aku lakukan?

Aku hanya seorang bodoh yang tidak dapat melakukan apapun, bahkan satu kata mudah itu padamu

Sebuah maaf...

.
.
.


Seijuurou Akashi selalu punya alarm alami yang akan bereaksi pada tubuhnya setiap kali ia merasa stress, bingung ataupun tertekan, yaitu kram perut. Bukan, bukan kram perut karena ingin buang air, namun lebih pada naiknya asam lambung tiba-tiba dan perut yang terasa melilit.

Seperti saat ini.

Alisnya berkerut saat dirasa perut mulai bereaksi. Terasa begah dan nyeri.

Konyol, batinnya. Mendengar satu kalimat dari Tetsuya bisa seperti ini efeknya.

"Jangan bercanda, Tetsuya. Itu tidak lucu," sergahnya.

"Lihat aku Seijuurou-kun," Tetsuya serius, sepasang rubi dan samudera saling bertemu. "Apa aku terlihat main-main?"

Seijuurou ingin sekali berkata 'Ya', namun sialnya ia tidak menemukan tanda-tanda bahwa Tetsuya hanya bercanda.

"Kenapa kau ingin berpisah?" Seijuurou mencoba menenangkan diri. Jemari kakinya terasa dingin dan  keringat jatuh dari pelipis.

"Kenapa?" Tetsuya balik bertanya. Sorot mata itu mengandung luka, dan Seijuurou bisa menangkapnya. "Kau itu, bertanya untuk formalitas atau benar-benar tidak tahu, Seijuurou-kun?"

Seijuurou terdiam. Kerongkongannya terasa benar-benar kering sekarang. Dia yang menculik Tetsuya, kenapa sekarang dia yang kebingungan untuk merangkai kata?

"Padahal Seijuurou-kun sudah berjanji padaku untuk mengabulkan apapun permintaanku," bibir tipis Tetsuya menekuk.

"Aku akan mengabulkan kalau kau mau memberiku kesempatan, Tetsuya."

Alis Tetsuya terangkat. "Loh, aku tidak bilang aku tidak memberimu kesempatan, kan?"

Pria tampan bertubuh tegap itu memijat tengkuk, menahan asam lambung yang semakin tinggi. "Lalu kenapa kau meminta untuk mengakhiri semua?"

"Duh," Tetsuya terkekeh kecil. "Kupikir Seijuurou-kun cerdas, kenapa kalimat mudah saja tidak paham?"

Seijuurou berdecak. Tetsuya buru-buru menghentikan kekehannya sebelum sang singa bangun dari tidur.

"Kau memintaku untuk memberimu kesempatan memperbaiki semua, bukan? Dan aku akan memberikan Seijuurou-kun kesempatan itu," jelas Tetsuya.

Kekasih tampannya itu bersedekap, masih menunggu.

"Aku memberikan Seijuurou-kun kesempatan, tapi dengan syarat, hubungan kita selesai sampai disini," ia melanjutkan. "Seijuurou-kun tidak meminta untuk melanjutkan hubungan ini, dan memperbaiki bukan berarti harus meneruskan. Kita bisa memulai lagi semuanya. Dari awal."

Won't Stop, Don't Stop ✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora