3. Propose Marriage

3K 229 12
                                    

Tidak terasa HyeonJin akan kembali lagi ke negerinya, sudah cukup dua minggu ini dia berkunjung ke Korea. Sekaligus melihat keadaan Ayana-adiknya, yang sedang melakukan study di Busan.

HyeonJin berjalan riang memasuki bandara, berkali-kali dia mengecek jam bundar dipergelangan tangannya. Suga yang berada di belakang menahan senyumannya dari balik masker. Kamera yang menggantung di leher diraih begitu saja. Suga mengambil pose imut gadis itu ketika berjalan menatap binar bandara Incheon.

Intinya Suga begitu senang ketika orang tuanya mengizinkannya pergi ke Indonesia selama 5 hari. Perkataan eommanya saat di rumah membuat semangatnya berkobar.

Suga membayangkan kejadian Flashback ketika dirinya masih di rumah,

"Eomma, boleh kan?" Bujuk Suga sambil menciumi punggung tangan ibunya. Bertekuk lutut pada eommanya yang duduk di sofa.

"Benarkah? Aku sangat setuju jika akhirnya kamu memilih wanita yang tepat. Jadi? Kapan kamu akan mulai melamarnya, eomma tidak sabar memiliki cucu lagi"

Appa Suga malah terkekeh di samping.

"Eomma..Tetapi aku harus minta izinmu dahulu" rengek Suga.

Appa Suga menepuk pundak anaknya, menatap dengan senyuman merekah dibibir "Appa dan eomma akan menyusulmu kesana. Jadi, persiapkan saja yang berada disana. Arrachi?"

Air mata dipelupuk mata lelaki itu mengalir begitu saja, badan tegapnya berdiri. Memeluk dengan erat kedua orang tuannya tersebut. Suga sangat bahagia. Karena orang tuanya mendukung apa yang akan dilakukannya. Pilihannya untuk masa depannya.

"Tapi, kamu harus janji. Jangan pernah melukainya kamu tahu dia begitu rapuh, perasaan seorang wanita berbeda dengan seorang lelaki" bisik eommanya.

Cubitan keras, membuat Suga agak menurunkan maker. Satu tangannya bergerak membenarkan tas ransel yang hampir merosot. Suga menatap sosok di depannya.

"Ayo, kenapa kamu harus melamun di tengah jalan?"  Satu hentakan HyeonJin menarik lengan Suga. Menyeret dengan sekuat tenaga, membawa orang dewasa itu untuk segera mengikutinya.

"Oke sekarang! Jangan sampai kelihatan sasaeng fans. Dan gunakan pelindungmu dengan benar," celoteh HyeonJin yang masih menarik lengan Suga, bersembunyi di balik tembok bercat putih. Berusaha untuk memantau keadaan  "Kenapa juga tidak mengambil ruang VVIP?"

 Suga menurunkan masker. "Aku senang bersamamu."

"Tidak nyambung tahu." cibir HyeonJin.

"Kamu masuk dulu lewat pintu sana, lalu aku masuk setelahmu bagaimana?" Tawarnya. Berusaha bernegosiasi dengan Suga.

"Andwe!! lebih aman kamu masuk dulu. Membawa tasku ini. Lalu aku akan memasukkan dua koper ini."

HyeonJin mengangguk. "Setuju!" Cetetuknya dengan menunjukkan jari kelingking.

"Jangan lama!"

"Oke."

Suga mulai berjalan membawa koper hitam dan biru tua. HyeonJin yang tahu situasi melesat begitu saja menuju gerombolan orang yang hendak memasuki pesawat. Wajahnya celingak celinguk mencari keberadaan Suga.

Dengan lambaian tangan HyeonJin memberi kode pada Suga yang ternyata duduk di kursi panjang. Suga yang mengerti mengangguk dan menunjukkan kedua jempolnya.

•••

"KYA!!!!!" Kejut HyeonJin mengetahui Suga tengah memeluk tubuhnya. Dengan posisi saling berhadapan di kursi pesawat.

Will You Marry Me? [END]Where stories live. Discover now