9. Expression Feeling

1.8K 138 11
                                    

Tidak dipungkiri bagaimana rasa bahagia yang memenuhi hati seorang HyeonJin, ketika suami tercintanya mengajak liburan di pantai. Dan itu begitu terbukti jelas pada sorot mata wanita itu yang penuh binar juga senyuman yang menghangatkan.

Suaminya perhatian padanya, dan itu menjadi sebuah alasan kuat bahwa HyeonJin terus mempercayai Suga. Sebanyak apapun konflik yang akan dibuat lelaki berkulit pucat tersebut.

Tapi kesenangan yang tidak bisa berlangsung lama, membuat kenangan indah yang akan tersusun rapi menjadi mendadak kacau.

Park HyeonJin tidak menyukai kebahagiaannya  berakhir begitu saja. Seperti hari ini ada rasa yang menelusup dalam dada yang mendadak merusak moodnya.

Kecewa. Kalimat itu yang terus membuat HyeonJin jengkel. Dia marah pada Suga, bagaimana bisa katanya liburan di Jeju tiga hari tetapi baru dua hari Suga sudah mengajaknya pulang ke Daegu. Alasannya simpel 'JIMIN DAN TAEHYUNG mengganggu kita. Aku tidak suka sekarang ayo kita pulang!'

HyeonJin terus bungkam tanpa membuka suara memasuki area Kota Daegu. Selama di dalam mobil dia terus memalingkan wajahnya dengan melipat kedua tangan. Dia mendongak menatap atas, melihat kapas-kapas putih yang begitu indah. Sudut bibirnya terangkat. Pagi ini sepertinya enak makan ice cream.

"Ice cream?Gumamnya.

"Apa?"

HyeonJin tidak menjawab. Lebih enak membuka aplikasi sosmed di ponsel. Lidahnya sebenarnya terus bergoyang di dalam mulutnya. Dia berusaha menahan keinginannya hari ini.

"Kamu tadi bilang apa?" Tanya Suga lebih pelan. Tangannya masih fokus menyetir.

Helaan nafas keluar dari mulutnya "Aku belikan" katanya pelan. Dia pun mencari toko makanan yang ada.

"Tidak! Aku kenyang." kata HyeonJin ketus.

Suga menghela nafas. HyeonJin tadi hanya makan nasi sedikit di villa lalu apa kabar dengan bayi kembarnya? Kalau ibunya saja mau mogok makan?

Setitik airmata mengalir perlahan membasa pipinya. Moodnya pagi ini benar-benar hancur.
Dia teringat kejadian subuh tadi.

.

.

Flashback on

[Suga? Suga? Kamu tidak mendengarku?]

Seorang dari sebrang terus memanggil nama Suga. HyeonJin yang tadi terbangun mau mencuci muka terpaksa mengangkat telepon tersebut. Dia melihat nomor tidak dikenal di ponsel suaminya.

Suga masih tertidur pulas.

[Hei! Dengarkan aku. Kamu mau membatalkan bisnis ini?]

HyeonJin tersenyum miring  "Kita jalankan sisanya."

[Kenapa suaramu?]

"Aku bangun tidur bodoh!!"

[Baiklah. Maafkan aku, bagaiamana kita bertemu Club lagi?]

"CLUB?"

"Iya, aku akan menunggumu di sana. Dengan segelas vodka seperti biasa. See You Mr. Agus."

HyeonJin langsung mematiakan sambungan. Sesaat dia mengantur nafas setelah berusaha menirukan gaya bahasa suaminya. Dia pun mematikan ponsel Suga lalu menghapus daftar panggilan yang baru diangkatnya. Dia pun tidak lupa menyimpan di ponselnya sendiri.

Keningnya mengerut 'Nomor Indonesia? Siapa?'

HyeonJin berfikir masa bodoh pada suaminya mau selingkuh atau apa. Nyatanya dia sering diselingkuhin sama laptop. Terlebih lagi rasa kepercayaan HyeonJin pada Suga lebih besar. Pasti ada masalah yang terjadi dengan suaminya itu.

Will You Marry Me? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang