11. Person Strange

1.5K 104 2
                                    

Keadaan normal. Arus balik sudah selesai. HyeonJin sudah kembali ke Indonesia karena Suga yang menyeretnya kemarin.

Selama perjalanan pun HyeonJin hanya mampu tidur terus karena hormon kehamilannya. Jadi, Suga harus selalu siap siaga apa bila istrinya nanti meminta sesuatu. Merelakan waktu tidurnya yang selalu dimanfaatkan dengan baik untuk istri tercintanya. Suga rajanya tidur. Tapi entah mengapa lelaki itu sekarang memilih berjaga terus mengelus kepala istrinya dan mengecup pucuk kepalanya istrinya.

Sesampai di Indonesia pun HyeonJin masih mengacuhkannya tetapi lelaki itu mencoba sabar sekarang. Dan memahami apa kesalahan yang telah diperbuatnya. Suga sudah mencoba intropeksi diri memahami sifat HyeonJin yang terkadang sering kenakan-kanakan.

Wanita itu hanya mampu mendengus, dia tidak berada di rumah melainkan di sebuah rumah minimalis tidak jauh dari rumah orang tuanya. Rumah bertingkat dua bercat putih. Suga, mengatakan jika mereka harusnya sudah tinggal berdua dan berpisah dengan orang tua. HyeonJin setuju akan hal itu walaupun sempat terjadi cek cok antara mereka berdua.

Semilir angin menerpa wajah seorang wanita yang memakai pakaian panjang dengan kepala tertutup hijab berwarna biru muda. Senyumnya tidak pudar ketika menatap taman depan rumahnya. Kakinya melangkah pelan menuju jalan raya yang jarang dilalui oleh kendaraan.

Sedangkan Suga? Tidak dapat menemani jalan-jalan karena sibuk dengan laptop.

HyeonJin berniat pergi jalan-jalan melihat suasana baru, tapi siapa sangka wanita hamil tersebut akan menuju sebuah cafe tempatnya dulu bersama NaYeong dan Jieun selalu berkumpul. Kalau suaminya sibuk sendiri, dia juga bisa mencari kesibukan sendiri.

Dihembuskan nafasnya perlahan, dia masih bertahan dengan sikap Suga yang mendadak pendiam sejak kemarin. Bahkan HyeonJin menahan keinginannya untuk meminta macam-macam pada Suga. Semalam Suga membentaknya karena HyeonJin mengatakan ingin makan bakso jam 12 malam tetapi setelah dibelikan dia menolak dan meminta siomay. Salahkan hormon kehamilannya yang meminta dua hal yang berbeda.

"Pergilah aku tidak ikut"

Empat kata itu telah menyakiti hatinya. Nada yang diucapkan Suga seperti nada pengusiran. Walaupun begitu HyeonJin paham atas sikap suaminya yang mendadak berbeda sejak kemarin. Suga pasti dilanda frustasi.

Taehyung oppa temui aku di cafe. Aku akan mengirimkan alamatnya padamu sebentar lagi
-hyj-

Ya, tunggu disana dulu
-kth-


HyeonJin pun menatap kedua sepatu putihnya. Sepatu yang sama dimiliki Suga. Lelaki itu yang telah membelikan sepatu couple padanya tentu saja dia begitu girang menerima hadiah spesial suami dinginnya itu.

Dingin di luar tapi hangat di dalam. Begitulah suaminya yang sesungguhnya.

Matanya mengedar menatap pepohonan yang rindang, matahari menyinari wajahnya membuatnya harus mengulas senyum menatap matahari pagi tersebut. Pipi halusnya terasa dingin ketika angin menerpanya. Rasanya melegakan seperri terbang bebas.

Sesampai disana HyeonJin langsung masuk dan disambut seorang pelayan. HyeonJin hanya memesan cokelat hangat dua cangkir. Didudukkan badannya disebuah kursi warna merah yang bermuatan untuk satu orang. Satu meja terdapat empat kursi, dua kursi saling berhadapan. Sangat nyaman untuknya dan ada sebuah alunan musik biola dan piano yang menghangatkan hati.

"Maaf aku terlambat" kata V langsung mendudukkan badannya di depan HyeonJin.

Wanita itu tersenyum, seorang waiters pun datang membawakan dua cangkir cokelat panas. Taehyung meminumnya dengan tergesa padahal masih berkepulan asap. HyeonJin memilih menikmati bau cokelat panas tersebut. Selama beberapa hari dia belum memakan cokelat batangan karena persediaan telah habis.

Will You Marry Me? [END]Where stories live. Discover now