~ Part 3 - Wedding ~

5 1 0
                                    


Verly memberikan cara-cara bagaimana Ken melakukan pendekatan dengan Shevia dan keluarganya. Awalnya Ken memberi sapaan manis lewat whatsapp ke Shevia dan mengalir dengan cerita-cerita dari keduanya. Beberapa minggu, Ken mengajak Shevia makan malam,

"Sudah siap?"
tanya Ken menunggunya di ruang tamu rumah Shevia.

"Siap, Tn. Ken."
jawab Shevia.

"Stop it, Vi. Panggil aku dengan nama Ken."
geram Ken.

"Sekali-kali lucu juga melihat wajah kesalmu itu."
cuek Shevia.

"Terserah. Ayo, jalan."
balas Ken berdiri.

"Kita mau makan dimana?"
tanya Shevia melihat Ken lebih dulu jalan.

"Di tempat biasa saja. Aku malas cari tempat baru."
jawab Ken masuk ke mobil tanpa membuka pintu untuk Shevia.

'Dingin sekali pria ini.'
batin Shevia mencoba menerima segala kedinginan yang diberikan Ken padanya.

Shevia masuk ke mobil dan hanya dia yang mengoceh seperti biasa. Ken hanya menjawabnya dengan singkat dan malah tak pernah menatap dirinya. Ken terus berusaha menahan rasa bencinya di depan Shevia agar rencana untuk menarik hati Shevia bisa berhasil hingga ke pernikahan.

~~♤~~

Lamaran pernikahan telah diucapkan keluarga Ken kepada keluarga Shevia secara resmi dan tanggal pernikahan pun telah ditentukan. Wajah Shevia begitu senang menerima lamaran tersebut.

'Tapi kenapa dia selalu memasang wajah kaku andalannya padaku?'
batin Shevia melihat Ken begitu kaku.

Tak ada senyuman dari Ken.

"Om harap, kamu selalu sabar menghadapi sifat keras kepalanya Via."
harap Ari, Papa Shevia, mengingat kebiasaan Shevia yang keras kepala.

"Aku akan selalu sabar, Om. Paling nanti aku jewer telinganya jika dia kumat keras kepalanya."
balas Ken bercanda dengan Ari.

Hingga tawa mengisi ruangan tersebut.

'Boleh juga dia meyakinkan Papa.'
batin Shevia.

Pertemuan tersebut diakhiri dengan pemasangan cincin pertunangan yang disiapkan orang tua Ken. Cincin itu dipasangkan oleh Shevia dan Ken yang disaksikan seluruh keluarga inti. Marissa, Mama Ken, memeluk Shevia dan menerima cewek pilihan Ken.

~~♤~~

Tanggal pernikahan diambil pada hari ulang tahun Shevia yang tinggal 5 bulan lagi. Maka persiapan pernikahan dilakukan begitu kilat. Baik itu tempat acara, gaun pengantin, undangan dan segalanya disusun begitu cepat. Kecepatan itu membuat orang-orang heran, apalagi teman dekat Shevia. Mereka mengajak Shevia ketemu,

"Via, u mau nikah?"
tanya Patricia ketika ketemu di mal.

"Iya, undangannya sudah diterimakan? Datang sama laki u."
jawab Shevia mengingatkan Patricia.

Mereka berempat mengadakan kumpul-kumpul bersama sebelum Shevia diambil jadi istri orang. Mereka mengobrol dari proses pernikahan hingga malam dan pulang ke rumah masing-masing.

Terjebak dalam persahabatanWhere stories live. Discover now