~ Part 5 - Cerai ~

5 0 0
                                    


Marissa yang datang berkunjung ke Jakarta, dia mengundang Shevia dan Ken makan malam. Wajah ceria Shevia berhasil ditampilkan di depan Marissa. Sesekali Ken menoleh ke arahnya karena sejak peristiwa malam itu, dia belum bertemu dengan Shevia lagi.

"Evi, kamu belum ada tanda-tanda kehamilan?"
tanya Marissa.

"Ehm, belum, Mi."
jawab Shevia senyum.

"Masa sih? Apa kamu mandul?"
tanya Marissa membuat luka pada hati Shevia makin terbuka.

"Mami, apa-apaan sih. Mungkin kami belum dikasih saja."
tegur Ken.

"Kalian sudah menikah 3 bulan lebih, Ken. Teman Mami saja yang 2 bulan nikah, anaknya sudah positif. Mami kan mau punya cucu."
balas Marissa mendesaknya.

"Maaf jika aku mengecewakan Mami. Aku permisi ke toilet dulu."
pamit Shevia bangun dari kursinya.

Shevia menahan air matanya sampai di toilet. Begitu terkunci, tangisannya langsung keluar. Begitu hinanya dirinya yang dianggap mandul sama Mertuanya sendiri. Ken menyusulnya ke toilet,

"Vi, kamu tidak apa?"
tanya Ken cemas.

Tak lama, Shevia membuka pintu toilet,

"Tidak apa."
jawab Shevia singkat kembali ke meja makan.

"Mami pulang dulu dan jika Shevia belum..."
kata Marissa.

"Stop, Mi. Jangan memaksa kami." tahan Ken.

"Jika aku mandul, Mami akan menceraikan kami, begitu?"
tanya Shevia menatap Marissa.

Ken menoleh ke Shevia,

"Kalau begitu, ceraikan saja kami." lanjut Shevia memasang wajah dinginnya lalu pergi.

"Shevia. Ken, kenapa dengan Via? Mami tidak mau kalian bercerai."
tangis Marissa yang sudah menyayangi Shevia.

"Tenang, Mi. Aku akan bicara dengannya."
bujuk Ken menenangkan Marissa.

Ken mengantar Marissa ke hotel dimana dia menginap. Ken menyadari sikap Shevia telah berubah menjadi dingin dan menjauhi dirinya. Handphonenya bergetar,

''Halo, Bro. Aku sudah resmi jadi daddy.''
kata Theo dari seberang telepon.

''Verly sudah melahirkan dan bayinya laki-laki.''
lanjut Theo.

"Selamat atas kelahiran bayi kalian."
ucap Ken memberi selamat dan dia akan menjenguk Verly dan bayi mereka bersama Shevia besok pagi.

~~♤~~

Dirinya menyempatkan diri memberikan hadiah yang pas untuk bayi pertama Verly. Wajah Ken begitu bahagia ketika tiba di apartemen. Shevia menangkap tas berisi hadiah itu di tangan Ken,

"Via, Theo tadi telepon kalau Verly sudah melahirkan. Bayinya laki-laki. Besok kita akan menjenguknya."
kata Ken bersemangat.

'Baru kali ini dia bicara panjang padaku. Wajahnya juga begitu ceria tapi itu bukan berhubungan denganku melainkan dengan Verly dan Verly.'
batin Shevia termenung menahan air matanya.

Terjebak dalam persahabatanOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz