~ Part 8 - Twins Baby ~

9 0 0
                                    


Selesai melakukan pendekatan dengan Shevia, akhirnya Ken dapat mengajak Shevia pulang ke Jakarta. Namun sebelum pulang ke rumah, Ken mengajak Shevia ke gereja dimana mereka mengikat janji suci pernikahan. Ken menggandeng tangan Shevia,

"Kenapa kamu ajak aku ke sini, Sweet?"
tanya Shevia bingung.

"Ikut denganku, Love."
jawab Ken mengajak Shevia masuk ke dalam.

"Maafkan aku yang tak sepenuh hati mengucapkan janji pernikahan kita secara tulus waktu pernikahan."
ucap Ken menggenggam tangan Shevia.

"Maka hari ini aku akan mengucapkan janji pernikahanku di depan Tuhan dan kamu, Shevia."
lanjut Ken tulus mengeluarkan cincin yang dikembalikan Shevia padanya.

"Demi nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Aku, Ken, menerima kamu, Shevia menjadi Istriku, untuk saling memiliki dan menjaga kamu dari sekarang sampai selama-lamanya, baik susah maupun senang, baik miskin maupun kaya, baik sakit maupun sehat, dan saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita. Inilah janji setiaku yang tulus, Shevia."
janji Ken mengenakan cincin pertunangan dan pernikahan ke jari manis Shevia.

"Ken, sekarang aku..."
kata Shevia terharu.

"Tidak, kamu tidak lagi mengucapkan janji itu. Karena kamu sudah mengucapkannya waktu itu dengan tulus, Via."
balas Ken.

Shevia menutup mulut Ken, dia meminta cincin yang dikenakan Ken. Ken pun melepaskan cincinnya dan diberikan ke Shevia.

"Baiklah, Love. Ucapkan janji ini dan kenakan kembali ke jari ini."
minta Ken.

"Demi nama Allah Bapa, Putera dan Roh Kudus. Aku, Shevia, menerima kamu, Ken menjadi Suamiku, untuk saling memiliki dan menjaga kamu dari sekarang sampai selama-lamanya, baik susah maupun senang, baik miskin maupun kaya, baik sakit maupun sehat, dan saling mengasihi dan menghargai sampai maut memisahkan kita. Inilah janji setiaku yang tulus, Ken."
janji Shevia mengenakan kembali cincin pernikahannya ke jari manis Ken.

"Terima kasih atas kesabaran kamu menghadapi aku, Via. Aku mencintai kamu selamanya."
ucap Ken memeluk Shevia begitu erat lalu mencium bibir Shevia.

"Tidak ada lagi ciuman palsu. Terima kasih, Sweet."
senang Shevia merangkul pundak Ken dan kembali mencium Ken.

Marissa telah merapikan apartemen baru yang dibeli Ken khusus untuk Shevia. Ken telah menjual apartemen lama karena takut jika Shevia terus teringat sama masa lalunya. Sekarang Ken sedang membawa Shevia ke jalan yang berbeda dari apartemen mereka,

"Kok jalannya beda, Sweet? Kan mestinya ke arah sana."
kata Shevia menunjuk ke arah yang dia tahu.

"Kita sudah pindah, Love. Aku sudah menjual apartemen lama, aku tidak mau kamu teringat sama sikap kasar aku yang dulu, Love."
jelas Ken menggenggam tangan Shevia.

"Iya, tidak apa. Seperti apa apartemen baru kita? Dekat dengan kantor kamu?"
tanya Shevia mengerti.

"Iya, dekat dengan kantor dan rumah sakit bersalin yang oke buat kamu, Love."
jawab Ken mencium tangan Shevia.

"Sekarang suamiku sudah jadi suami siaga."
puji Shevia tersenyum bangga.

Akhirnya mereka berdua telah tiba dan Marissa menyambut kedatangan Shevia. Wajah senang Marissa melihat perut Shevia tengah hamil. Marissa mengajak Shevia masuk ke kamar agar Shevia bisa istirahat.

Terjebak dalam persahabatanWhere stories live. Discover now