15 : The Guy

1.6K 286 16
                                    

Apa gue tambah jadwal update ya biar cpt kelar ini cerita?

Eeee gajadi :v

Eh gatau dengg wkwk

Focus; All, especially The Boys

Notes; sorry for typo and drama

T E R R O R

Dibanding berkumpul di kamar seperti anak perempuan, mereka kaum lelaki lebih memilih untuk mengobrol sembari berolahraga di lapangan basket outdoor.


Lapangan tersebut terletak di barat dorm putra dan timur dorm putri. Jadi dari sini, mereka dapat mengawasi kedua sisi dorm secara langsung.


Hari ini mereka mendapatkan tambahan satu anggota baru yaitu Kangmin, teman sekelas Haknyeon. Bergabungnya Kangmin tentu saja dengan campur tangan Haknyeon dan juga Sujeong.

"Jadi, kalian dapet info apalagi?", tanya Jaehyun yang kini ikut duduk di pinggir lapangan setelah berhasil melakukan three-point.

"Jadi, kalian dapet info apalagi?", tanya Jaehyun yang kini ikut duduk di pinggir lapangan setelah berhasil melakukan three-point

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mark yang sedari tadi sibuk berkutat dengan laptopnya kini menoleh ke arah Jaehyun.

"Sebenernya gue curiga sama seseorang, bang. Tapi gue gak tahu dia ada kaitannya sama kematian Kak Solbin atau enggak."

Haknyeon yang baru saja datang membawa sekantong botol minuman titipan teman-temannya itu ikut menimpali, "Lah kalo gak ada kaitannya kenapa lo curiga? Fokus kita kan nyari itu pelakunya."

Mark mengangkat bahu, "Gue berhasil dapetin alamat IP pengirim email yang Kak Yuju terima selama ini. Coba tebak!"

"Apa?", tanya Jihoon.

"Itu alamat perpustakaan sekolah kita", Mark mulai mengoprasikan kembali laptopnya dan menunjukkan layarnya kepada yang lain.

"Dan tepat di hari dan jam yang sama ada yang makai komputer di perpus. Tapi setelah gue lihat daftar pengunjung, gue gak nemuin apapun. Kalian tahu sendiri kan kalau kita udah gak boleh berkeliaran di jam itu?", Mark memberi jeda. Ia tersenyum saat yang lain memberi anggukan lalu menekan tombol enter.

"Satu-satunya yang ada di perpustakaan saat itu cuma petugas piket rutin dari setiap kelas. Karena petugas dari sekolah hari itu ada urusan di luar. And guess who!", Mark tersenyum pernuh arti lalu kembali menekan tombol enter dan mengetuk sebuah nama yang tertera di layar laptopnya pelan sebanyak dua kali.

"Mark, jangan bercanda! Itu gak mungkin. Lagian dari mana dia tahu alamat email Kak Yuju? Data siswa juga gak bisa seenak jidat diakses. Ya kecuali sama orang semacem lo dan Sohye", seru Jihoon.

Haknyeon ikut menambahkan, "Gue tahu hipotesis lo masuk akal. Tapi Mark, Jihoon bener. Dia? Gak mungkin lah!"

Kangmin terdiam sembari menggaruk ubun-ubunnya yang tak gatal dengan wajah bingung. Sedangkan Jaehyun masih diam memandangi layar yang menampilkan nama tersebut.

Terror - 99 line's ft. 97 line's [HIATUS]Where stories live. Discover now