22 : Step By Step

1.7K 208 44
                                    

Hehe ada yang rindu?

Focus; All

Notes; sorry for typos and dramas

T E R R O R



"Cha Eunwoo?!!"









"Halo semua!"

Jaehyun, Chaeyeon, dan Sujeong menatap tidak percaya pada layar yang ada di depan mereka. Sedangkan yang lain menunjukkan gelagat bingungnya.

Tentu saja kecuali Mingyu, Yeri, dan woojin yang sudah tahu sejak awal. Ditambah dengan Yoojung yang mulai menemukan titik terang.

"Kenapa pada diem?"

"Ini nyata? Lo beneran Eunwoo?", tanya Chaeyeon memecah keheningan diantara mereka.

Eunwoo di seberang sana tersenyum sembari mengangguk.

"Iya, ini gue Cha Eunwoo sahabat kalian."

Sujeong menutup mulutnya tak percaya, "Kok bisa?", tanyanya.

"Ya bisa lah, Mingyu nyelametin gue."

Decakan Jaehyun menghentikan kekehan Eunwoo yang gemas terhadap reaksi dari sahabat-sahabatnya.

"Kenapa lo gak bilang ke kita sih kalo lo masih ada?! Bikin semua kepikiran aja!"

Mingyu tetap diam mengamati interaksi mereka, sedangkan Eunwoo di seberang sana menghela napas kasarnya.

"Nggak semudah itu. Pergerakan gue terbatas dan yang lebih penting,"

Ada jeda sejenak sebelum Eunwoo melanjutkan ucapannya yang membuat mereka menahan napas seolah apa yang dikatakan Eunwoo setelah itu adalah hal yang menegangkan.

"She's back, Eunha."

T E R R O R

setelah beberapa menit berbincang dengan Eunwoo melalui video call, mereka semua sibuk dengan pikiran masing-masing.

Memikirkan kemungkinan apa saja yang bisa terjadi kedepannya atau memikirkan rencana apa yang harus mereka lakukan.

"Gue kayak pernah denger nama itu.", suara Kangmin memecah keheningan diantara mereka.

"Siapa?", tanya Haknyeon.

"Itu, Eunha.", jawab Kangmin yang sekarang menjadi pusat perhatian mereka semua setelah menyebutkan nama itu.

"Gue gak pernah nyebutin nama itu di depan lo loh,", sahut Sujeong heran.

"Ya emang, waktu itu gue lepas kendali dan tiba-tiba denger nama itu di sekitar perpustakaan. Ini aneh, sebelumnya gue gak pernah lepas kendali kayak gitu.", jelas Kangmin.

Woojin tampak memikirkan sesuatu sebelum akhirnya mengajukan pertanyaan kepada Kangmin.

"Lo inget gak kapan itu terjadi?", tanyanya.

"Sekitar seminggu yang lalu.", jawab Kangmin setelah berpikir beberapa saat, mencoba mengingat-ingat.

"Hari itu Kak Yuju yang jaga perpustakaan.", ucapan Sohye terdengar seperti bisikan seolah ia pun terkejut dengan apa yang ia lihat.

Mingyu dengan cepat berpindah posisi ke sebelah Sohye yang sedang mengotak-atik komputer Mingyu dengan Mark yang mendampingi di sebelahnya.

"Kenapa kita kecolongan sih?", kesal Woojin sembari tergesa menghampiri komputer lain dan segera mengecek sesuatu di sana.

Layar televisi yang awalnya menampilkan rekaman CCTV saat ini di setiap bagian gedung sekolah berubah menjadi potongan-potongan rekaman CCTV di area perpustakaan yang diputar mundur.

Beberapa saat hal itu terjadi sampai akhirnya layar menjadi normal dan suara tuts-tuts keyboard komputer yang disebabkan oleh Woojin berhenti.

Woojin memperbesar rekaman tersebut sehingga terlihat dengan jelas wajah yang ada di sana.

"Itu Kak Yuju kan?", tanya Jihoon yang dibalas anggukan oleh yang lain.

Di dalam rekaman tersebut terlihat Yuju yang sedang memasukan data base ke dalam komputer perpustakaan sampai seorang perempuan menghampirinya.

Di dalam rekaman tidak terlihat jelas memang, karena perempuan itu membelakangi kamera CCTV.

Yang bisa mereka lihat hanya perawakan tinggi semampai dan rambut coklat tua sebahu milik perempuan itu.

Sujeong menghela napas berat ketika menyadari siapa pemilik postur tubuh itu. Begitula Jaehyun dan Chaeyeon. Perempuan itu adalah seseorang yang sangat mereka kenali.

"Itu Kak Yuju sama siapa?", tanya Arin yang membuat Chaeyeon, Jaehyun, dan Sujeong menoleh ke arahnya.
























"Mina, Myoui Mina."

T E R R O R


"Nyangka gak sih lo, kalau pelakunya ternyata ada diantara kita?"

Sohye mengangguk.

"Siapapun pelakunya, pasti ada hubungannya sama kakak-kakak.", jawab Sohye tanpa menoleh ke lawan bicaranya dan tetap meneruskan jalannya.

Hening terjadi diantara mereka berdua yang berjalan menyusuri taman sekolah.

Tadi setelah keluar dari ruangan yang disebut 'markas', mereka memutuskan untuk kembali ke kamar masing-masing dan beristirahat.

Tapi tidak dengan dua manusia ini yang memilih berjalan-jalan sebentar untuk mencari udara segar. Mereka mengabaikan udara malam yang menyengat tubuh mereka dan tetap berjalan.

"Hye?"

"Ya?"

"Gue—gue mau minta maaf,"

Sohye mengernyit heran, "Maaf? Maaf buat apa? Gue pikir lo gak bikin kesalahan."

Sohye merasakan sesuatu di saku hoodienya bergetar, lipatan di dahinya semakin dalam. Sampai akhirnya ia sadar akan sinyal bahaya yang ada di sekitarnya.

"Eh, gue balik ke dorm sulu ya. Perut gue sakit lagi, bye!"

Sohye segera berlari meninggalkan lawan bicaranya yang kini mengacah rambutnya frustasi.

Setelah punggung Sohye tak terlihat, ia segera mengambil ponselnya, mengetikkan sesuatu lalu menempelkannya pada telinga.

"Sorry, gue gagal. Kasih gue satu kesempatan lagi."








T E R R O R





Goodside or Badside?

Who's the next?












T E R R O R




Thank youu 💕

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 12, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Terror - 99 line's ft. 97 line's [HIATUS]Where stories live. Discover now