Chapter 1 - Lembar Baru

8.7K 1.3K 555
                                    

Yuk kita mulai! Happy reading buat kalian pejuang LDR rumah ibadah!

***************************************

Seorang anak laki-laki sedang mengancingkan kemeja putihnya dengan cepat, memakai celana bahan warna hitamnya asal, dan memakai kaos kakinya sambil berdiri. Berkali-kali ponselnya berdering dengan nama sahabatnya tertulis di sana. Pria itu menyambar ranselnya sambil menempelkan ponsel di telinganya.

"LO DIMANA SIH? KITA UDAH DI DEPAN KOSAN LO DARITADI NIH!" teriak Jisung bahkan sebelum Seongwoo mengucapkan kata 'halo'.

"Iya, iya bentar. Ini juga udah keluar. Upacaranya jam setengah 8 kan?" jawab Seongwoo sambil mengunci pintu kosan dan berlari keluar. Ia mematikan teleponnya ketika melihat dua orang laki-laki memakai baju yang sama dengannya sedang berdiri di depan pagar kosan. Seongwoo melirik jam di ponselnya yang menunjukkan angka 06.55

"Bego banget sih Woo. Upacaranya mulai jam 7 bukan setengah 8. Ayo buruan lari!" ujar Jisung sambil menggeret ransel Seongwoo. Pria yang telat bangun tadi hanya bisa mendumel dalam hati. Deovanda Seongwoo Pramudityo terancam membuat dirinya sendiri dan teman-temannya telat di hari pertama OSPEK kuliah.

Tiga pemuda itu berlari-lari. Mereka mengutuk lokasi kampus yang berada di atas bukit. Kalau telat begini, mereka kan harus lari menanjak. Setelah melihat kerumunan orang-orang dengan pakaian yang sama di depan gerbang, hati ketiganya mulai tenang. Ternyata belum terlalu terlambat. Untung saja kosan Seongwoo hanya berjarak 5 menit dari kampus. Minhyun, Jisung, dan Seongwoo mengantri dengan manis. Sudah ada kakak-kakak senior dengan wajah garang yang memakai almamater berwarna cokelat, menunggu di depan gerbang untuk memeriksa kelengkapan mahasiswa baru seperti mereka.

Seongwoo tidak berani menatap wajah laki-laki yang berdiri di depannya. Senior itu melihat ke arah Seongwoo dengan intens dari ujung kepala sampai ke kaki. "Masuk sana." Seongwoo menghela nafas lega karena tidak ada kesahalan yang dia buat. Setelah melewati pengecekan pertama, ia diberi kaos berlogo OSPEK tahun itu dan juga sebuah buku pedoman. Mereka bertiga kembali duduk bersebelahan.

Acara OSPEK dibuka dengan misa awal tahun ajaran. Seongwoo tidak kaget, karena kampus swasta yang menjadi tempat kuliah mereka memang berada di bawah yayasan katholik. Pemuda itu sudah bosan ditanya sama orang-orang tentang pemilihan kampus, kenapa harus masuk jurusan HI dan kenapa harus di universitas swasta bahkan di kota Bandung?

Jawaban yang pertama, Seongwoo gak mau kuliah di Jakarta. Dia bosen kena macet selama 18 tahun hidupnya, lagipula dia mau belajar mandiri. Seongwoo seumur hidupnya gak pernah punya kamar sendiri, dia harus rela berbagi kamar sama kakaknya yang beda enam tahun. Nah kalo kuliah di luar kota kan dia bisa ngekos, alias punya kamar sendiri.

Jawaban yang kedua, kenapa dia ambil jurusan HI dan di universitas swasta. Sebenernya Seongwoo sebel kalo ditanya tentang ini. Dia gak suka sama pemikiran orang-orang yang mendewakan universitas negeri. Seongwoo gak bodoh, dia bahkan penempat ranking satu selama tiga tahun masa SMA, tapi emang dasanya Seongwoo tuh males buat ikutan tes negeri lagi. Padahal udah selesai UN, ngapain belajar lagi buat rebutan kursi di universitas negeri? Lagipula dia tau kalau Jurusan HI di kampusnya sekarang adalah salah satu yang terbaik di Indonesia.

Nah kalau tentang jurusan, Seongwoo itu selalu punya cita-cita aneh dari kecil. Dulu pas sd, biasanya orang-orang mau jadi dokter atau pilot, tapi Seongwoo beda sendiri. Dia mau jadi pembalap motor. Didukung sama papa sih, tapi dimarahin sama si mama.

Abis itu sempet mau jadi arkeolog karena Seongwoo merasa keren kalau bisa nemuin tulang dinosaurus. Alhasil makin dimarahin sama mama.

Karena capek ditentang terus, akhirnya Seongwoo milih hubungan internasional. Wah keren nih, mama gak marah lagi. Gak tau aja si mama kalau Seongwoo masuk HI cuma karena pengen keliling dunia, bukan karena mau jadi diplomat.

LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)Where stories live. Discover now