Chapter 9 - Rutinitas Bersama Daniel

4.9K 906 599
                                    

Hai he he he.

Chapter kali ini lumayan panjang , maaf yaaa.

Happy Reading!


***********************************************



"Daniel! Buruan ih lama banget jalannya!" teriak Seongwoo sambil menghentakkan kakinya kasar. Pria berbadan bongsor di belakangnya buru-buru menyusul langkah kaki Seongwoo. Jika dia sudah memanggil namanya tanpa embel-embel "kak" berarti pria kurus itu memang sudah kesal luar biasa.

"Iya ini juga udah cepet Woo," ujar Daniel sambil melirik wajah Seongwoo yang masih cemberut. Sebenarnya dia mau berteriak kalau wajah pria itu sangat menggemaskan, tapi diurungkan niatnya. Daniel gak mau buat si ibu negara makin ngambek.

Seongwoo setengah berlari sambil terus memarahi Daniel. Malam ini, ia sudah janji mau nonton bioskop sama Jisung. Pas mau berangkat, tiba-tiba Daniel menelepon dan memaksa untuk ikut. Udah gitu harus berangkat bareng, jadi Seongwoo terpaksa menunggu Daniel dan menyuruh Jisung yang sudah di PVJ untuk langsung pesen tiket.

Dengan sangat tidak tahu diri, pria bongsor itu pake mandi lamaaaa banget. Sekarang mereka sudah telat setengah jam lebih. Seongwoo jadi gak enak sama Jisung. "Kamu tuh ya, udah aku bilang gak usah pake mandi. Kenapa gak nurut sih? Ini udah telat setengah jam. Filmnya udah setengah jalan taauuuu," teriak Seongwoo.

Daniel menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Maafin aku ya Uwuuuu. Ya udah kita nonton yang abis jam ini aja. Aku yang bayarin deh," ucap Daniel sambil mengusap-usap tangan Seongwoo dan melemparkan tatapan memelas.

"Terus Jisung gimana? Dia udah di dalem dan udah beliin kita tiket juga." Seongwoo menggigiti kukunya sambil berpikir. Mereka berdua sudah berdiri di depan pintu bioskop.

"Nanti aku yang ngomong dan minta maaf sama Jisung ya. Kan ini karena kesalahan aku juga," jawab Daniel dengan suara menenangkan.

"Ya emang salah kamu! Aku mah gak salah! Aduh aku gak enak sama Jisung."

Daniel menghela nafas dan mencubit pipi Seongwoo, "Iya udah tenang aja. Jangan marah-marah terus ah. Mending kita beli Sour Sally yuk sambil nunggu filmnya selesai." Pria itu langsung menggandeng tangan Seongwoo dan membawanya pergi.

Setelah hampir satu setengah jam, Jisung muncul di hadapan kedua pria yang sedang tertawa-tawa sambil pukul-pukulan manja. Bikin orang jomblo sirik aja.

"JISUUUUUUUNG!!!!" teriak Seongwoo sambil memeluk badan kecil sahabatnya.

"Maafin gue yaaa. Huhuhu. Tenryata gak keburu nyusul. Daniel nih gara-garanya! Lama banget. Gue ganti ya tiketnya. Jangan marah dong," ucap Seongwoo tidak ada habisnya kayak gerbong kereta.

Jisung yang cemberut cuma mengangguk kecil. Daniel juga ikut mendekati pria itu. "Jisung, maafin gue ya. Jadinya lo nonton sendirian deh. Ikut sama kita nonton yang selanjutnya yuk, gue yang bayar," ucapnya tidak enak hati.

"Gakpapa kak, santai aja. Gue langsung balik aja deh. Besok kuliah pagi soalnya," ucap Jisung sambil melepaskan pelukan Seongwoo.

"Ji... Lo gak marah sama gue kan? Hiks, gue minta maaf." Jisung menyentil kening Seongwoo yang saat ini sudah berkaca-kaca.

"Apaan sih. Gue gak marah! Udah sana pacaran, gue gak mau ya jadi setan di antara kalian!" jawab Jisung sewot sambil sedikit tersenyum.

LDR - Long Distance Religion (ONGNIEL)Where stories live. Discover now